Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Recalling The Past (1) -Di Desk Hiburan

Selama jadi wartawan di Harian Surya Surabaya, saya beberapa kali pindah desk. Kalau di awal kerjanya, semuanya biasanya merasakan dulu di desk kota. Waktu itu, saya nggak punya pos alias floating. Saya ingat perkataan redaktur saya waktu itu, Pak Priyo. "Kamu floating saja. Siap dibanting dimana-mana," katanya di ruang rapat redaksi. Aku oke saja. Sebab meski tanpa pos, ternyata banyak yang bisa dieksplorasi kok. Alhamdullilah bisa lolos di desk itu. Saya kemudian ditempatkan di desk hiburan. Kayaknya di desk ini paling lama deh. Senior saya waktu itu ada dua, yaitu mas Dharono dan mas Sanny. Ya dinikmati saja sisa pos yang ada. Sebab banyak yang bisa dikerjakan. Mungkin karena prinsip saya mengalir begitu saja, membuat saya mudah melaksanakan pekerjaan yang diberikan kepada saya. Seingat saya, wartawan yang di desk hiburan hanya sedikit. Di tiap media akhirnya hanya ada satu atau dua wartawan. Alhamdullilah, tidak pernah kecolongan berita. Siapapun artis yang datang ke Su

PESANKU UNTUK AYAH & IBU

Gambar
PENDAPATKU TENTANG IBU: TERIMAHKASIH IBU Ibu sudah merawat aku mulai kecil sampai besar ini (11 tahun).Ibu juga bisa mempertahankan aku sejak aku dilahirkan oleh ibu ,walau pun aku gak keluar-keluar. Dan akhirnya ibu dioperasi . ibu aku juga minta maaf atas kesalahanku nya? ibu adalah orang tua yang melahirkan dan merawat kita mulai kecil sampai besar.ibu juga mengajarkan kita untuk mandiri,suatu saat nanti kita akan merawat ibu dan ayah agar panjang umur. amiiiiin. saya berjanji akan merawat ibu dan ayah, suatu saat nanti dan aku juga terima kasi kepada orang tua ku yg sudah merawatku.IBU ADALAH IBU YG SUKA MAKAN DAN SUKA TIDUR SAMBIL DENGERIN MUSIK.IBU SUKA SUKA NGINGETIN AKU WALAU PUN IBUKU SEPERTI ITU AKU TETEP SAYANG KEPADA IBU DAN AYAH. Sasa, Rahma dan aku saat di Museum Gunung Merapi Sleman ibu juga sudah mencari nafkah untuk anak-anak nya agar bisa makan.terima kasih ALLAH sudah memberikan orang tua yg baik dan sabar walau pun anaknya masih ada yg nakal.ayah juga sudah

Ulang tahun Sasa, 18/10/2012

Gambar
dedicated for Sasa Hari ini, anak pertama saya, Aisha Aurelie Putri, merayakan ulang tahunnya yang ke 11. Ia lahir di Malang, 18 Oktober 2001 lalu. Buah hati yang kunanti sejak lama. Sasa, panggilannya. Kalau ingat hari ini, saya jadi ingat kelahirannya. Waktu itu, 2001 yang lalu, hari perkiraan lahirnya sudah melebihi. Saya sampai bingung. untuk kelahiran Sasa, saya yang sehari-hari tinggal di Surabaya, memilih menghabiskan cuti melahirkan di Malang saja, kota kelahiran saya. Karena bingung tidak lahir-lahir dan tidak ada kontraksi apapun, saya sempat ke bidan dan ke dokter menyatakan keluhan saya ini. "Anak saya kok nggak lahor-lahir ya, dok," ceritaku pada dokter Budi, dokter kandunganku yang berada di Sawojajar. Ia menyarankan untuk didrip atau caesar. Saya sebenarnya sudah siap melahirkan normal. Hanya siap saja, tapi nggak tahu prosesnya bagaimana, he..he. Akhirnya, saya pilih didrip di sebuah rumah sakit. Begitulah. Akhirnya saya menjalani proses itu. Beberapa ba

Jalan Rusak Terbanyak di Kecamatan Gedangan

Kerusakan jalan di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang mencapai 35 persen dari panjang jalan yang mencapai 55,02 km. Berikutnya disusul oleh Kecamatan Jabung, Bantur, Sumbermanjing Wetan dan Dampit. "Hampir semua jalan di Gedangan rusak, termasuk jalan-jalan di kampung. Aspalnya mungkin tinggal 60 persen. Hal ini bisa juga akibat sifat tanahnya labil sehingga jalan cepat rusak," jelas Tri Sulawanto, Camat Gedangan, Senin (15/9/2012). Di Gedangan, jenis tanahnya adalah tanah liat atau tanah gerak. Ketika panas merekah, ketika hujan, mengkerut. Terbanyak kerusakan jalan berada di wilayah selatan Gedangan seperti di Desa Gajahrejo, Sindurejo, Sumberejo, Tumpakrejo dan Sidodadi. Selain itu, perilaku pengendara truk juga sering membawa muatan overload sehingga melebihi kelas jalan. "Truk-truk itu membawa tebu, tanaman yang banyak di Gedangan," katanya. Saat ini, perbaiki jalan sepengetahuannya masih di sekitar jalan poros utama menuju kantor

Menunggu Hujan

Gambar
Kemarin sempat telepon ke Rahmatullah Aji, Kasi Observasi BMKG Karangploso Malang soal cuaca. Dia cerita, tentang musim hujan yang diperkirakan baru datang akhir Oktober atau awal November 2012 mendatang. Terik saat di Ngadas, Kab Malang "Kalaupun ada hujan, masih belum musim hujan. Sifat hujannya hanya lokal," ceritanya. Suhu Malang pun rasanya bikin gerah, yaitu 30 derajat celcius. Pantesan ya, sumuk banget. Biasanya, kalau pagi agak seger. Sekarang, paginya berasa panas, ongkep, sumuk. Kalau malam hari, terpaksa menghidupkan kipas angin. Padahal saya alergi banget ama dingin. Selimut selalu saya pakai karena saya tidak tahan dingin. Saya juga suka menggigil. Hari ini juga panas, tapi tiba-tiba mendung. Sekarang hujan. Pekerjaan sudah selesai, tapi tidak bisa pulang karena hujan masih turun deras. Kalau saya pribadi, saya kurang suka hujan, he..he. Rasanya nggak bisa kemana-mana. Jadi bawaannya kangen matahari. Tapi semua harus disyukuri saja nikmati Allah ini.

"Gua Harus Bilang Wow Gitu? ha..ha

Gambar
Its Me!!  Saya termasuk orang yang jarang nonton televisi. Kalau pulang kerja, saya lebih memanjakan telinga saya dengan audio Begitu nyampai rumah, pasti saya langsung mencet tombol radio, DVD atau kaset di player yang ada di kamar saya. Suara-suara harus ada di rumah, biar saya tidak merasa sendirian. Memang tidak sendirian, karena ada tiga anak-anak. Tapi ketika mereka tidur, saya mungkin juga terlelap, tetap ada suara mengalun. Biasanya suara di player saya baru saya matikan ketika saya berangkat kerja. Tapi gara-gara jarang nonton televisi, berbagai jargon baru sering terlewat. Saya malah tahu dari anak-anak saya. Biasanya itu terucap dari mulut anak-anak ketika mereka berujar sesuatu. "Lho, itu niru siapa? Ibu kok nggak tahu," cetusku ketika anakku dengan 'menggemaskan' bilang "Apa gua harus bilang wow gitu?". Wow..Apa itu? Anak-anak bilang, itu dari iklan kartu AS, Bu. Tak sengaja, ketika saya nonton televisi sekilas di rumah itu, kebetulan ada

Hari Raya Karo Oleh Warga Tengger Ngadas

Gambar
Pemandangan di depan rumah Kades Ngadas Baru pertama kali ini saya mengikuti kegiatan Hari Raya Karo di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kegiatan itu dilaksanakan pada 9 Oktober 2012. Saat datang ke sana bersama teman-teman wartawan dari berbagai media. Kami membawa motor. Biasanya di kawasan itu dingin dan segar. Namun saat itu sedang terik. Saya melihat lereng-lereng juga tidak ada tanaman sayur. Jadi terkesan gersang. Titik tujuan saya ke lokasi pemakaman desa yang berada di pinggir jalan utama. Di pemakaman, sudah banyak sesaji makanan. Mungkin kegiatan ziarah kubur sudah dilakukan warga sebelumnya. Beberapa pedagang makanan dan minuman sudah di sekitar pemakaman. Karena belum mulai, saya bersama teman saya, Poy, jalan-jalan ke arah kantor Desa Ngadas yang berada beberapa meter dari pemakaman itu. Tapi kantornya tutup. Saya pikir, saya bisa menemui Pak Kartono, kepala desa. Setelah itu saya turun ke jalan utama di dusun itu mencari warga yang mung

Kangen

Lama juga aku tidak mengisi blog-ku ini. Kadang waktuku sudah terkuras untuk mengurus berita harian. Pulang sudah dalam keadaan lelah dan ditunggu anak-anak. Tapi semua harus aku nikmati. Semua memberi rasa kangen sendiri-sendiri atas aktivitas yang aku jalankan. Kadang tidak sempurna. Tapi berusaha saja mengatur waktu dengan baik antara keluarga dan pekerjaannya.

Mbah Yami, CJH Tertua Kabupaten Malang 2012

Gambar
Bersama Mbah Yami di rumahnya Sudah lama saya ingin mencari profil calon haji tertua Kabupaten Malang 2012 ini. Akhirnya kesampaian juga pada Rabu (3/10/2012) lalu. Bersama teman-teman, mendatangi Desa Jambesari, Kecamatan Poncukusumo, Kabupaten Malang. Enaknya begini liputan di desa. Ketika kesulitan mendapatkan alamatnya, menyebut nama saja, warga desa sudah tahu. "Oh, MbahYam. Yang mau berangkat haji itu, ya.? tutur warga. Mereka memberi arahan jalan menuju rumahnya. Akhirnya ketemu juga. Nampaknya tergolong orang mampu. Yami binti Yatemin adalah CJH tertua di Kabupaten Malang sesuai data di Kementrian Agama Kabupaten Malang. Di  KTP-nya, ibu empat anak yang telah menjanda sejak 19 tahun lalu itu ditulis kelahiran Malang,  12 Mei 1920. Meski relatif sudah tua, namun tubuhnya masih terlihat sehat. Wajahnya juga masih segar. Ditemui di rumahnya yang besar dan bersih di Dusun Pabrikan, Desa Jambesari, Kecamatan Poncokusumo, wajahnya nampak sumringah. M