Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

HBD Kota Malang ke 102. Semoga Makin Mbois

Gambar
Jumat (1/4/2016), Kota Malang merayakan ulang tahunnya yang ke 102. Sudah tuwir. Namun yang saya lihat secara fisik makin mbois dan cantik. Setidaknya dari yang terlihat fisik, apa yang sudah ada dipercantik. Terutama pada taman-tamannya. Contohnya Taman Trunujoyo. Bertahun tahun hanya menjadi taman biasa. Kemudian ketika mulai digerakkan CSR perusahaan dan mengarahkan ke pemanfaatannya, sejumlah titik taman jadi cantik. Patung dua penari topeng Malang di depan DKM Malang Kini taman menjadi jujugan warga. Ini merupakan model liburan murah meriah. Membawa anak-anak ke taman dan menikmati sarana permainan yang ada. Revitalitasi taman juga di Alun-alun Malang. Bermain di sana saat sore hari juga menjadi tempat yang menyenangkan. Ada juga Taman Kunang-Kunang di Jl Jakarta. Saya tidak pernah nongkrong di sana karena jauh dari rumah. Namun sering melewatinya. Adanya tempat duduk untuk bersantai membuat warga betah berlama-lama di taman. Oh ya, ada juga taman di Jl Ijen. Sekarang

Nonton Aksi Drum Band SDN Lesanpuro 1 Malang

Gambar
Rabu (30/3/2016), saya menukar jatah off duty menemani Jasmine. Biasanya saya libur hari Sabtu. Anak kedua saya ingin saya ada saat sekolahnya mengikuti lomba drum band antar SD. Karena ia sudah berlatih lama bersama teman-temannya di SDN Lesanpuro I Malang, saya mengiyakan untuk off. "Masak anaknya lomba, orangtuanya tidak ada," tutur Jasmine. Duh..omongannya bikin saya baper. Karena harus datang di sekolah pukul 09.00 WIB, maka sejak pagi saya sudah ngebut menyelesaikan pekerjaan domestik. Pertama, saya antar dulu anak bungsu saya, Rahma ke sekolah. Dari rumah ke sekolahmya sekitar lima menit. Kami berjalan kaki. Saya menikmati kegiatan mengantar sekolah dengan si bungsu. Biasanya sambil bergandengan tangan, ada saja yang kami obrolkan sampai menuju pagar sekolahnya. Gladi bersih dulu di SDN Lesanpuro 1 Kota Malang Kebanyakan membahas yang kita lihat saat kita berjalan. Kadang membicarakan pohon petai, ha..ha. Di lapangan dekat Balai RW, ada dua pohon petai. Sejat

Manami Belajar Bahasa Indonesia di Malang

Gambar
Saya dikenalkan Manami Suzuki (19) oleh Prof Suyoto dari Universitas Kanda. Saat itu, saya menyatakan ingin membuat profil salah satu mahasiswa Jepang yang mengikuti kegiatan belajar budaya dan Bahasa Indonesia di Indonesian Studies Program (ISP) STIE Malangkuceswara, 16 Februari 2016 lalu, Akhirnya bertemu dengan Wulan, panggilan Manami saat di Malang. Ia datang bersama 13 mahasiswa Jepang lainnya.  Mereka berada  di Malang mulai 16 Februari 2016 sampai 10 Maret 2016. Manami berbahasa Indonesia sudah lumayan. Ternyata anak pertama dari dua bersaudara ini merupakan anak pasangan Jepang-Indonesia.  Prof Suyoto dan Manami Suzuki saat di Malang Ibunya dari Solo. Ayahnya berasal dari Jepang. Meski begitu, me nurut mahasiswa semester 2 di Universitas Kanda Jepang Jurusan Bahasa Asia program Bahasa Indonesia, dirinya ingin belajar Bahasa Indonesia yang baik. "Saya bisa Bahasa Indonesia, tapi ingin belajar bahasa yang baik dan benar," jelas gadis ini.  Katanya, untuk bicar

Inilah Aplikasi Mengetahui Keberadaan Angkot di Malang

Gambar
Pengalaman menunggu  angkot  lama membuat Ismail Abdul aziz (19), mahasiswa Jurusan Desain Grafis Program Vokasi Universitas Brawijaya (UB) Malang jadi mendapat inspirasi membuat prototipe  aplikasi  mengetahui keberadaan  angkot . Saat itu, mahasiswa semester lima ini masih duduk di bangku SMPN 18 Malang periode 2009-2010. "Waktu itu lama banget kalau nunggu  angkot  TSG. Nunggu bisa satu jam. Kadang akhirnya malah jalan kaki karena nggak jelas kapan  angkotnya  datang," cerita alumnus MAN 1 Malang ini kepada SURYAMALANG.COM  di sela pameran jurusan ini di Gedung Kebudayaan UB, Kamis (14/1/2016). Ismail Abdul Aziz, pembuat aplikasi Menurutnya, dengan  aplikasi  Way Lay, maka bisa mengetahui keberadaan  angkot  yang kita ingin saat kita di satu posisi. Way lay sendiri artinya saat enak-enak jalan ditanyai. Untuk itu, ia memakai ponsel android. "Ini masih prototipe. Jadi belum bisa diaplikasi masyarakat misalkan lewat Play Store," kata dia. Sehingga masih p

Laura Membuat Kamus Isyarat Sesuai Linguistik

Gambar
Saya berkenalan dengan Laura  Lesmana Wijaya (26) di sebuah acara seminar di Aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Saat itu ia jadi pembicara "Hear Our Sign". Ia adalah  mahasiswa  tuna rungu  yang telah menyelesaikan kamus bahasa isyarat. Gadis ini sedang kuliah S1 Linguistik di Chinese University Hongkong. Kamus tersebut berisi bahasa isyarat untuk Jakarta dan Jogjakarta. Laura Lesmana Wijaya saat di UMM  "Saya membuat kamus itu karena belum ada yang membuat sesuai linguistik," tutur  Laura  kepada SURYA usai acara pada Minggu (7/2/2016).  Selama wawancara, panitia menyiapkan Fida sebagai penerjemah untuk memudahkan komunikasi dengan Laura, .  Kamus itu terdiri dari tiga level. Tiap level ada 350 kata. Pembuatan kamus itu merupakan kerjasama beberapa pihak.  Meliputi Centre Sign Linguistics and Deaf Studies (CSLDS) Dept Linguistics and Modern Lang, Faculty of Arts CUHK (Chinese University Hongkong), Gerkatin (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rung

Makin Banyak Sekolah Ikuti UNBK

Gambar
Jumlah lembaga sekolah yang mengikuti UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) di Jawa Timur meningkat drastis.  Tahun ini mencapai 1.306 lembaga. Padahal tahun lalu hanya 264 sekolah.  "1.306 lembaga itu dari jenjang SMP, MTs, SMA, MA, SMK swasta dan negeri," terang Eka Ananda, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada  SURYAMALANG.COM , Kamis (17/3/2016). Ia ditemui di Dindik Kota Malang usai kunjungan melihat kesiapan pelaksanaan UNBK di wilayah Malang Raya. Tentang meningkatnya sekolah mengikuti UNBK, dijelaskan dia karena masyarakat menggunakan IT sebagai bentuk kebutuhan. Siswa kelas XII SMAN 8 Malang saat tryout UNBK "Bagi penyelenggara juga tidak repot mencetak soal, tidak ada distribusi soal dan keamanan," tuturnya. Menurut dia, nanti banyak paket soal sehingga siswa bisa fokus mengerjakan tes.  Tentang kesiapan sekolah UNBK, menurut dia adalah bagaimana menciptakan suasana agar anak-anak bisa tenang mengerjakan ujian. "Terutama ba

Ini Kurma Cokelat Isi Mete ala Mahasiswa Unmer

Gambar
Ini ada tulisan saya tentang kreasi tiga mahasiswa Universitas Merdeka (Unmer) Malang mengolah kurma. Jadilah  kudapan Kucinte (Kurma  Cokelat  Isi Mete). Pengolahnya adalah  Romi Setiawan, Ida Bagus Weda dan Bobbi.  Saat di pameran lokakarya bagi guru wirausaha SMK Se Malang Raya di Aula PPI  Unmer , mereka menjual Rp 10.000 per kotak.  Isinya lima biji. Di acara itu, mereka juga menggelar demo pembuatan Kucinte, Rabu (17/2/2016).  "Produknya masih dipasarkan di kampus. Misalkan saat ada kegiatan Rukun Ibu  Unmer  dan pameran," jelas Ika Anggreini, dosen pendamping kepada  SURYAMALANG.COM . Ditambahkan Fetty Kartikasari, Dosen Teknik Industri, pembuatan Kucinte berawal dari tugas besar mahasiswa untuk diusulkan ke fakultas agar masuk ke PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Kemenristek dan Dikti.  Untuk itu, mahasiswa diminta membuat produknya. "Idenya dari biji kurma yang sering dibuang saat makan. Bikin repot," terang Fetty. Agar tak repot makan, biji kurma diga

Menikmati Pemandangan Kota Malang

Gambar
Sekarang saya sedang senang mengambil foto-foto pemandangan Kota Malang saat berada di gedung tinggi. Misalkan ketika sedang berada di Universitas Brawijaya. Saat itu ada kegiatan di gedung FTP lantai 7. Kesempatan itu saya manfaatkan untuk mengambil gambar. Pengambilan gambarnya mengandalkan kamera HP android saya. Pemandangan Kota Malang dari gedung Unisma Hasilnya lumayan. Ada yang saya posting di instagram dan facebook. Lain hari saat ada acara di lantai 7 gedung FISIP UB, saya juga iseng mengambil gambar. Begitu juga saat di UIN Maulana Malik Ibrahim dan di Unisma, Mengambil gambar pemandangan terasa ada sensasinya. Di satu sisi, saya jadi tahu perkembangan pesat kota kelahiran saya ini. Kota saya padat rumah. Tinggal di Malang mungkin penuh daya tarik. Buktinya perumahan tumbuh, Mahasiswa baru juga selalu datang untuk kuliah di Malang. Saya juga kerasan tinggal di Malang. Sylvianita widyawati

Alat Kerja Saya Makin Simpel

Gambar
Perkembangan teknologi memang mempermudah pekerjaan. Makin simpel. Jika sebelumnya kerap menulis catatan hasil wawancara di buku notes kecil, sekarang lebih cepat menulisnya di HP BB. Namun di tas selalu saya siagakan buku kecil untuk berjaga. Siapa tahu BB saya hang, he..he. Dengan teman-teman  Tulisan di BB juga bisa saya pakai untuk menulis di berita. Dari tulisan itu, saya sudah ada kerangka beritanya. Tinggal meneliti lagi mana yang bisa saya pakai buat angle. Setelah selesai, tinggal mengirim lewat email, Sejak tiga tahun terakhir, saya lebih suka menulis di BB. Rasanya tangan saya lebih cepat menulis di atas keypad BB. Padahal hurufnya lebih kecil. Tapi dibandingkan dengan menulis tangan di notes, saya merasa sudah sulit menulis cepat. Selain itu, tulisan makin lama terlihat jelek. Mungkin sudah lelah tangan saya. Bagaimana nasib notes saya yang sudah bertahun-tahun? Tetap saya simpan. Saya agak 'nyosoh' dengan barang-barang yang berkaitan dengan pekerjaan.

'Membajak" Ibu

Gambar
Bersama anak-anak Kecenderungan anak-anak saya sekarang adalah 'membajak' ibunya. Satu di antara mereka kerap mengajak saya pergi sendiri tanpa dua saudara mereka yang lain.  Bagi saya ini menimbulkan rasa bersalah karena tidak pergi bertiga. Seperti yang terjadi pada hari ini. Si bungsu, Rahma, ngotot mengajak saya pergi sendiri. Tujuannya ke toko roti langganan dan ke penjual es krim kesukaannya, Sementara dua kakaknya sedang di rumah ibu saya. Ibu dan saya tinggal satu komplek perumahan namun beda blok.  Sejak sore, dua anak saya menemani mbahnya. Jadi di rumah, saya dengan si bungsu. Setelah selesai mengetik berita, saya memang menjanjikan akan mengajak dia ke pertokoan dekat perumahan, Sebelum ke pertokoan itu, saya bermaksud mampir ke rumah itu saya. Tujuannya memberitahu dua anak saya yang lain bahwa saya pergi dengan si bungsu. Tapi Rahma minta saya tidak mampir ke rumah ibu saya.  "Aku pingin jalan-jalan sendiri saya ibu. Kalau jalan-jalan b

Kahitna - Bintang (Official Video)

Gambar

TULUS - Jangan Cintai Aku Apa Adanya (Official Audio)

Gambar

Jembatan Bajulmati Kabupaten Malang

Gambar
Jembatan Bajulmati di Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang kerap dijadikan lokasi selfie bagi wisatawan. Biasanya mereka sebelum melanjutkan perjalanan ke pantai-pantai di sekitar JLS (Jalan Lintas Selatan) pasti akan berhenti di lokasi ini. Mereka memanfaatkan waktu sebentar untuk istirahat setelah menempuh perjalanan melelahkan menuju kawasan ini. Jembatan Bajulmati Untuk memotret keindahan sekitar jembatan ini, saya hanya memakai kamera BB, Kamera ini menjadi andalan saya jika ingin mengabadikan momen dengan cepat. Sering saya manfaatkan untuk pekerjaan saya di lapangan. Menurut saya, jembatan Bajulmati ini terlihat indah jika diambil gambarnya dari seberang. Oh ya saya dan teman-teman waktu itu hendak ke Pantai Watuleter yang ada di kecamatan tersebut Naik perahu menyusuri sungai di bawah jembatan Bajulmati Biar tidak mainstream, saya bersama teman-teman justru berfoto di bawah jembatan. Kebetulan waktu itu diajak Pak Enggar waktu itu. Dia ingin mencoba pera

Pendidikan Masih Terlelap Pembelajaran Klasik

Gambar
Suasana seminar di gedung Widyaloka UB Guru kini hanya sebagai fasilitator. Bukan sebagai satu-satunya sumber ilmu. Sehingga bisa mengarahkan siswa mencari sumber lain dengan memanfaatkan internet. Hal itu disampaikan oleh Dr Sugeng Riyanto MSc, Wakil Direktur Pembelajaraan Jarak Jauh (PJJ) Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam seminar "Pembelajaran Abad 21", Selasa (8/3/2016)" di gedung Widyaloka. Namun untuk itu, guru harus tetap memberikan pengarahan agar siswa mendapatkan informasi yang benar.  Sehingga tidak melakukan pencarian ke situs-situs yang tidak sesuai.  Dalam pembelajaran abad 21, belajar sudah tidak hanya pensil, buku, tapi memanfaatkan smartphone, notepad sebagai pengganti. "Kita masih lelap dengan pembelajaran klasik. Pensil, pen dan buku. Belum dibiasakan belajar secara terbuka," kata dia.  Sehingga sepertinya ada takut. "Dengan media terbuka lewat gadget, internet. Bisa belajar di ruang tanpa batas. Bahkan sambil sho

Finalis Miss Indonesia Bakal Dikirim Ke Thailand

Gambar
Ini hasil wawancara dengan finalis  Miss Indonesia 2016, Venezia Indra Ghassani (20). Ia kembali ke kampusnya setelah menyelesaikan final di Jakarta. Ia masuk masuk 15 besar. Namun ia mengaku mendapat banyak pengalaman dari kegiatan itu,  Saat ini, Nene, panggilan akrabnya, masih tercatat sebagai mahasiswa Komunikasi FISIP Universitas Merdeka (Unmer) Malang semester 4.  Saat kembali ke Malang, Kamis (3/3/2016), juara 1 Duta Bahasa tingkat Jawa Timur itu disambut meriah di kampusnya. Ia disiapkan semacam Meet and Greet di lantai 1 gedung kantor pusat Unmer. Venezia Indra saat ditemui wartawan di Unmer Yang datang adalah para mahasiswa, perwakilan yayasan, jajaran rektorat. Venesia datang ke kampusnya naik mobil. Ia memakai gaun tanpa lengan. Rambut panjangnya dibiarkan bergerai. Ia kemudian melenggang anggun melewati karpet merah yang disiapkan di halaman gedung.  Ada selempang Miss Indonesia 2016 Jawa Timur menempel di tubuhnya,  Sebagai penyambut kedatangannya ad

Belajar Diet Kantung Plastik

Gambar
Pencanangan uji coba diet kantong plastik di Kota Malang dilakukan pada 21 Februari 2016 lalu. Saat itu mulai diberlakukan kantung berbayar di toko-toko modern. Harganya  Rp 200 per lembar. Meski harganya murah, dengan membayar, saya jadi sedikit perhitungan. Kampanye diet kantung plastik di Alun-alun Malang Padahal uang recehan juga ada. Jadi sekarang jika sedang membayar di kasir, selalu ada pertanyaan apakah saya membawa kantung sendiri atau membayar Rp 200 per lembar kantung plastik. "Ibu bawa kantong sendiri?" tanya kasir ke saya. "Iya, saya bawa," jawab saya. Rasanya senang tidak bayar Rp 200. Tapi jika tidak sedang membawa kantung, aduh..sayang uang saya, he,,,he. Karena itu, di tas kerja saya selalu saya selipkan tas plastik yang masih bagus. Jika sewaktu-waktu mampir ke toko untuk belanja, saya bisa berhemat Rp 200. Tapi pernah juga saya merasakan diri saya pelit. Waktu itu saya belanja bulanan. Saya tidak membawa kantung plastik sama sekali. S

Perbaikan Tulisan di Blog Saya

Gambar
Secara bertahap, saya akan melakukan perbaikan tulisan di blog saya ini. Saya harus membaca ulang agar enak dibaca. Namun ini perlu waktu. Saya akan melakukan jika saya memiliki waktu agak luang. Sebenarnya saya ingin menambah foto-foto. Namun terkendala dokumentasinya. Laptop saya pernah rusak. Sehingga dokumen foto banyak yang hilang. Terima kasih kunjungannya di blog saya.  (sylvianita widyawati) Teratai by Sylvianita Widyawati

Pantai Batu Bengkung Kabupaten Malang

Gambar
Tempat wisata yang sedang hits di Kabupaten Malang adalah Pantai Batu Bengkung. Lokasinya ada di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Dari Kota Malang, lokasinya jauh dan harus ditempuh dengan kendaraan pribadi. Sejak dibuka kawasan JLS (Jalan Lintas Selatan), pantai-pantai di sepanjang jalan ini jadi banyak dikunjungi wisatawan. Tempat paling aman jika bermain di pantai ada di sini Di depan itu ombaknya besar sekali. Suaranya menderu  Masuk kawasan ini disuguhi tulisan Batu Bengkung dari batu. Setelah masuk 600 meter, ada pos penjaga/penjual tiket. Harga tiketnya Rp 5000 per orang. Pantai ini sudah dikelola warga sekitar bekerja sama dengan Perhutani. Mengunjungi Batu Bengkung berarti ada tiga spot yang bisa dijadikan objek jalan-jalan. Pertama adalah Pantai Ngopet, Kemudian Wedi Klopo dan Pantai Batu Bengkung. Pantai ini berpotensi berkembang pesat jika dikelola dengan baik. Apalagi nanti jika JLS dioperasionalkan. Pantai ini baru buka pada 2014 untuk umum. Sebelumnya

Ke Surabaya Lagi

Gambar
Beberapa waktu lalu, saya ke Surabaya bersama anak-anak. Saat itu saya mengambil cuti. Kami memutuskan naik kereta api. Kami berangkat dari Stasiun KA Malang. Kebetulan mendapat gerbong agak kosong. Serasa menyewa sendiri karena penumpang sedang tidak banyak.  Perjalanan ke Surabaya Perjalanan selama 1,5 jam lebih banyak saya manfaatkan buat tidur. Rasanya capek banget. Kadang-kadang mata melek untuk melihat perjalanan sudah sampai mana.  Sampai di Surabaya pada sore hari. Kami langsung menuju hotel tempat menginap. Anak-anak sudah memilih di Hotel Sahid Gunawangsa di Jl Menur.  View dari kamar saya di lantai 16  Mereka browsing sendiri di internet. Saya yang harus membayarnya, wkwkwkw..  Saya mau karena dari Stasiun Gubeng tidak jauh.  Kami mendapat family room. Ada dua kamar tidur, kamar mandi dan ruang duduk. Begitu masuk, kami merasa homy banget. Kami hanya menginap semalam.  Sebab saya masih harus menengok rumah di Sidoarjo. Hotel ini menyatu dengan

Inilah Cara Membuat Gula Merah

Gambar
Air tebu dimasak untuk menjadi gula merah Kabupaten Malang melimpah dengan tanaman tebu. Namun tidak semua terserap di dua pabrik gula (PG) yang ada. Produksinya ada yang keluar daerah. Namun ada juga yang dimanfaatkan oleh home industri pembuatan gula merah. Beberapa waktu lalu, saya ke lokasi pembuatannya di Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak. Saat itu sedang puncak musim panen tebu. Saya bertemu dengan pekerjanya. Namanya Pak Aliman Subroto. Dia adalah pekerja kepercayaan pemilik usaha Saiful. Pemilik saat itu sedang keluar rumah. Sehingga mempercayakan ke Aliman. Saya diajak ke tempat produksi gula merah. Usaha ini mengincar tebu-tebu habis panen. Sebab rendemen gulanya masih tinggi. Berbeda dengan tebu-tebu yang sudah lama panennya. Untuk pembuatannya, tebunya diperas sehingga tinggal airnya. Berikutnya dimasak menggunakan wajan besar. Ini hasil gula merah setelah didinginkan. Dibuat tanpa cetakan Agar biaya produksi tidak tinggi, maka limbah tebu dipakai untuk bahan