Awas Copet di Angkot Malang

Rabu (11/4/2018) saya ada kegiatan di kawasan Dinoyo Malang. Biasanya saya pilih baik ojek online biar cepat sampai. Tapi karena janjian ama teman-teman jam 10.00 WIB, saya pilih pakai angkot saja. Saya naik angkot ADL di Jl Trunojoyo. Gak taulah rasanya sudah gak enak situasinya.

Saya curiga dengan pria yang duduk di depan saya. Tangannya memegang tas plastik. Wajahnya risau saja. Toleh sana toleh sini kayak orang gelisah. Begitu juga dengan bapak yang duduk di sisi pintu. Feeling saya mereka saling kenal. Saya pilih dekat seorang ibu. Tas saya kekep terus. Ada rasa deg-degan entah kenapa.

Dua penumpang pasutri turun di Jl Semeru. Suaminya pakai alat bantu. Ia turun susah payah. Penumpang depan pintu turun juga karena sesak. Kemudian diganti dua penumpang suami istri lain. Suaminya duduk di dekat pria yang bawa tas plastik itu. Gak sengaja, mata saya melihat aksi tangan bapak pembawa tas plastik itu.

Tangannya meraba saku menonjol dari bapak sebelahnya. Sepertinya HP. Ya Allah, saya makin deg aja. Sedang pria yang saya duga komplotannya sedang telpon dengan suara keras. Mungkin sebagai usaha mengalihkan suasana. Saya sudah gak tahan di dalam angkot itu. Saya akhirnya turun di JL Ijen depan Poltekes dengan alasan ramai jalannya.

Saya bayar angkot dan berjalan ke arah Poltekes. Sumpah, hati saya deg-degan banget dan kaki lemes. Mau oper angkot lagi saya gak berani. Tiap angkot lewat saya hanya melihat saja. Akhirnya setelah kondisi tenang, saya pesan ojek online lewat aplikasi. Ya Allah, terima kasih sudah dilindungi.

Ini kedua kalinya saya lihat sendiri aksi pencopet di angkot. Dulu di angkot AL saat melintasi Jl Karya Timur. Mereka naik barengan tiga orang. Satu orang yang caper bawa jaket untuk menutupi tangannya beraksi. Dan mataku tahu. Aku dibentak. "Lapo matamu ndelok-ndelok," sembur pencopet itu.

Aku berusaha tenang dan berpikir turun dimana yang aman. Karena itu aku putuskan turun di depan RS Lavalette. Pak sopir sempat menanyai mengapa turun. Aku jawab iya turun disini. Padahal kakimu lemes. Aku oper angkot dengan rasa deg-degan kalau aja mereka turun dimana untuk nyegat aku.

Tapi paling buruk ya kejadian HP ku kena copet di angkot MM. Aku cuma bersama beberapa penumpang. Aku pilih pojok. Kebetulan tasku bagian depan mudah dibuka ada HP. Si bapak pura-pura bilang minta buka jendela karena panas. Saat aku lengah membuka jendela, tangannya beraksi. Dia kemudian turun di Jl Kauman.

Aku baru nyadar HP ku hilang saat mau menghubungi teman. Ternyata sudah hilang. Dan aksi itu ternyata diketahui penumpang lain tapi gak berani teriak. Sama seperti aku tadi pagi. Aku coba hubungi gak bisa. Akhirnya sudah berpindah tangan.

Hati-hati buat semua yang kerap naik angkot. Karena ada oknum2 jahat seperti ini yang merusak citra angkot. Angkot cari penumpang sulit tapi masih ada orang seperti ini. Saya akan lebih hati-hati lagi. Benar, kemana-mana itu feeling bisa membantu. Jika suasana sudah gak enak, keluar saja. Risiko pengeluaran menambah. Seperti saya tadi. Keamanan yang utama. Sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini