Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Malmingku

Gambar
Hari ini agendaku hanya di Kota Malang.Tadi pagi liputan di Poltek Negeri Malang ada simposium pendidikan. Kadang merasa mengikuti acara seperti ini sudah bosan. Tapi namanya tugas, ya berangkat saja. Isu-isu pendidikan juga sudah nggak terlalu banyak mengikuti. Yang datang adalah wakil mendiknas, Fasli Jalal. Selain itu juga datang Wakil Gubernur Jatim, Gus Ipul. Setelah itu bergeser ke Jl Tidar untuk mengikuti kegiatan audisi bintang Tendangan Dari Langit, The Movie yang dikerjakan oleh Sinemaart Pictures Jalarta. Banyak juga yang ikut. Nampaknya daya tarik Irfan Bachdim yang bakal main di film itu sebagai cameo menjadi daya tarik sendiri bagi para peserta audisi, Seperti cerita dari Syafiq, siswa kelas 8 MTs Negeri I Malang yang ikut audisi bersama 19 siswa MTs lainnya yang tergabung dalam SSB Matsanewa. "Iya, buat cari pengalaman saja. Nggak ada target apa-apa," kata Syafiq. Ia juga senang andai nanti bisa lolos dan bisa main film dengan Irfan, pesebakbola asal kl

Meraup Untung Dari Si Mini

Gambar
Naning dengan si mini Berawal dari resep keluarga, Ummi Massa Suryaningtyas (42) mengembangkan kue cum-cum mini isi krim. Bisa dibilang, camilan ini unik. Karena biasanya kue cum-cum yang dijual ukurannya besar dan diisi vla atau masuk kategori kue basah sehingga tidak tahan lama. “Tapi saya mengembangkan kue cum-cum kering ukuran mini. Jika pengemasan bagus bisa bertahan hingga enam bulan,” jelas Naning, panggilan akrabnya, Lokasi usahanya di rumahnya di Istana Bedali Agung, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Sabtu (16/4). Dari resep itu, akhirnya dibuat bisnis serius sejak 2004 dibantu oleh suaminya, Budi Dharma. “Sejak itu, kami mulai memasukkan ke toko-toko oleh-oleh,” cerita ibu satu anak ini. Seperti halnya awal berusaha, tidak semuanya berjalan mulus, terutama karena tidak memiliki koneksi atau karena masih belum percaya pada produknya. Tapi manis getir perjuangan itu terus dilakukan tanpa putus asa. Dimulai dengan memasukkan di Bakpao Telo yang ada di Purwodadi

Its saturday

It's Saturday Sudah membawa kelelahan Mungkin juga sudah tanda-tanda sakit Tapi berusaha tidak sakit

Bayi Gizi Buruk Bawa Penyakit Bawaan

Penyakit bawaan, membuat sejumlah bayi gizi buruk terancam meninggal. Bahkan,  salah satu bayi yang mengalami gizi buruk, yakni Yuliono (7 bulan), asal Desa Gadungsari RT 02/RW 02, Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang, akhirnya tidak dapat diselamatkan. Rabu (13/4) malam, ia meninggal. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dr Muhammad Fauzi, mengatakan, Yuliono meniggal karena penyakit bawaan. Kasus serupa juga ditemukan pada bayi Seren Aulin Osie Safara (10 bulan) yang juga mengalami gizi buruk dan memiliki penyakit bawaan.Bayi asal Dusun/Desa Sumbertangkil ini, kini dirawat di RSSA Malang. Dijelaskan lebih lanjut, rata-rata bayi gizi buruk memiliki penyakit penyerta, sehingga mengalami kesulitan menstabilkan kondisinya. Jika bayi Yuliono memiliki penyakit penyerta sesak nafas, jangtung, dan paru-paru, pada bayi Seren penyakit bawaannya berupa kelainan jantung. Sementara dua balita gizi buruk lainnya dari Desa Gadungsari yaitu Nabila (3) dan Marfelino (13 bulan) ki

Korban Bom Pantai Kleret Pasrah

Gambar
Imam Buchori ketika ditemui di RSUD Kanjuruhan, Rabu (13/4) Korban bom yang masih belum diketahui jenisnya, Imam Buchori (24), warga Dusun Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang dikunjungi oleh dua anggota Komisi A. Mereka adalah Indahwati dan Teguh Hariyono, Rabu (13/4) sore di Ruang Diponegoro RSUD Kanjuruhan. Korban mendapat banyak luka di bagian tubuhnya. Ia juga kehilangan pergelangan tangan kiri dan dua jari di tangan kanannya. Kejaidan yang menimpanya itu di Pantai Kleret, Dusun Rowoterate Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan pada Rabu (6/4) sore lalu. Polisi sendiri sedang membawa bukti serpihan besi dari barang yang diduga ‘bom’ itu ke Labfor Polri cabang Surabaya sejak pekan lalu. “Kondisi saya sudah lumayan baik,” kata Imam Buchori ketika disambangi di ruang inapnya. Pria yang sehari-hari menjadi buruh tani dan guru mengaji di dusunnya itu mengaku mencari hewan laut seperti ikan dan gurita saat air laut surut. “Saya biasanya menc

Cari Gurita Malah Tangan Kirinya Buntung

Gambar
Korban di ruang ICU RSUD Kanjuruhan Imam Buchori (24) warga Dusun Bajulmati RT 39/RW 5, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang menemui naas di Pantai Kleter, Dusun Rowo Terate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Rabu (6/4) pukul 16.30 WIB. Saat itu ia mencari gurita yang biasanya sembunyi dalam karang-karang. Namun malang, yang ia dapatkan justru pergelangan tangan kirinya putus. Sementara tangan kanannya mengalami luka. Begitu juga wajah, leher dan bahunya. Sampai sekarang masih belum diketahui penyebab lukanya korban itu. Apakah karena bom laut(bondet) atau semacam granat. “Ya, masih dicari penyebabnya. Sebab saat kita kesana sedang pasang laut dan masih masih kita cari barang buktinya,” jelas AKP Hartoyo, Kasat Rekrim Polres Malang, Kamis malam (7/4). Katanya yang ditemukan adalah batu karang yang seperti terkena guratan-guratan. “Kalau ada ledakan, pasti kan hancur karangnya dan suaranya pasti keras,” kata Hartoyo.

Gizi Buruk, Usia 10 Bulan Miliki Berat 3,9 Kg

Gambar
Seren, bayi gizi buruk didampingi ibunya di RSUD Kanjuruhan Bayi gisi buruk asal Dusun/Desa Sumbertangkil RT/RW 1, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang akhirnya dirawat di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Rabu (6/4) dengan mengendarai ambulan Puskesmas Tirtoyudo. Seren Aulin Osie Safara yang berusia 10 bulan ini hanya memiliki 3,9 kg dengan tinggi 50 cm. Andai tidak memiliki keluhan batuk dan pilek, mungkin kondisi Seren tidak diketahui. “Ia sudah saya bawa ke bidan desa karena sakit batuk dan pilek itu. Tapi kemudian dirujuk ke Puskesmas Tirtoyudo dan dirawat selama empat hari. Tapi selanjutnya dibawa ke RSUD Kanjuruhan pada Senin malam (4/4) lalu,” cerita Revika (20), ibu kandung Seren di IRD RSUD Kanjuruhan. Saat ke IRD RSUD Kanjuruhan, Revika tidak ikut, tapi ada adiknya yang ikut. Ia tidak tahu mengapa anaknya tidak bisa dirawat di RSUD dan akan dibawa ke RSSA Malang. “Setelah diperiksa, Seren disuruh pulang,” katanya. Namun akhirnya kembali diperiksakan ke RSUD Kanjuruhan pad

Sebar Sabu di Toilet SPBU dan Warung Kopi

Gambar
Para tersangka pengedaran sabu-sabu di Polres Malang Merasa uang yang didapat dari pekerjaanya sebagai makelar motor kurang memuaskan, Arif Antoni (30), warga Dusun Tulungrejo TR 09/RW 03, Desa Tamansatrian, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang memilih berjualan sabu-sabu. Namun baru berjalan sekitar tiga bulan, Arif dan kompolotannya digulung Polres Malang pada Selasa (5/4) lalu pukul 06.00 WIB. Tempat kejadiannya di Desa Gunungkelop, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang menjadi tempat kos Arif. Komplotan Arif yaitu Chusnul Huluk, Aris Wicaksono, Efendi dan Frengky Hariadi yang semuanya merupakan warga Kecamatan Dampit. “Mereka selain menggunakan juga menjualnya,” jelas Kasubag Humas Polres Malang, AKP Goib Djumargo, Kamis (7/4). Ini dibuktikan dengan adanya timbangan digital sebagai barang bukti. Selain itu ada tiga poket sabu-sabu seberat 1,8 gram, uang Rp 2,6 juta dan dua poket ganja kering dll. Uang Rp 2,6 juta itu selain dari uang hasil jualan sabu juga dari hasil keu

Bondan Males Pamer Lagu Baru

Gambar
Bondan Prakoso Feat Fade 2 Black MALANG memiliki kesan sendiri bagi penyanyi Bondan Prakoso yang kini sering tampil dengan Fade 2 Black. Karena itu ia senang sekali ketika diajak manggung untuk HUT Kota Malang ke 97 pada Sabtu (2/4) lalu. “Saya memang sudah berkali-kali tampil di Malang. Tapi baru kali ini mengisi acara di HUT Kota Malang,” jelas Bondan Prakoso di Balai Kota Malang menjelang penampilannya.  Bahkan ketika ia masih kecil, yaitu pada 1993 dimana ia dikenal sebagai penyanyi cilik, ia pernah manggung tiga minggu di Malang di Stadion Gajayaya. “Makanya kalau lihat Stadion Gajayana itu, saya jadi ingat masa kecil saya,” ungkap pelantun lagu anak-anak Lumba-Lumba ini.  Kenangan membekas itu tetap diingatnya. “Kotanya asyik, masyarakatnya kondusif. Saya harap, Malang tetap bisa dijadikan barometer musik di Indonesia,” tandasnya. Ia juga berharap kemajuan selalu ada di Kota Malang diusianya yang ke 97 tahun. “Di usia ke 97 tahun, teruslah membangun Kota Malang