Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Incip-Incip Korean Food

Gambar
Beberapa hari lalu, saya dan anak-anak mendatangi restoran Korean Food di Malang  sebagai hadiah ulang tahun si sulung. Karena sudah janji, saya pun mau kesana. Si sulung ingin merasakan barbeque dan menu lainnya. Saya pilih yang yang ada nasinya. Menu masakan yang keluar dulu adalah barbeque berupa daging sapi tipis. Seorang pelayan membantu kami memanggangnya. Setelah masak, daging itu dipotong dengan gunting. Dari set menu itu ada beberapa jenis makanan. Termasuk salad. Anak kedua saya memilih steak ayam dengan alasan tidak berani mencoba. Anak ketiga memilih minuman karena ingin mencoba makanan dua kakaknya. Saya memilih menu lain. Harganya agak murah dikit. Uniknya makanan dimasukkan di kotak makanan. Setelah saya buka, ya mirip-mirip pecel, hehhe. Ndeso ya? Ada sayuran. Ada telur ceplok dll dengan saos. Sambil makan, pikiran saya melayang ke menu Indonesia. Seperti nasi pecel di pasar atau nasi goreng mawut dekat rumah. Mungkin karena saya gak cocok dengan menu itu. Sedang Sa

Jembatan Kaca Di Kampung Warna Warni Jodipan

Gambar
Kamis (5/10/2017), ada waktu break sedikit. Dari obrolan ringan dengan Mbak Ira di sebuah warung depan kantor, kami kemudian main ke Kampung Warna Warni Jodipan ( KWJ) Kota Malang. Tujuan kami adalah melihat jembatan kaca. Jembatan kaca? Wah... Eits..belum jadi lo. Masih penyelesaian akhir. Tapi jembatan sudah jadi dan saat kami kesana, sedang dicat tangganya, rumah-rumah warga dll. Cat tangganya nanti warna ungu. Ada banyak warna sih di jembatan itu. Untuk sampai kesana, perlu naik tangga empat kali. Bikin ngos-ngosan deh. Namun karena masih belum selesai, saya cuma lihat aja jembatannya. Kira-kira, ketinggiannya mungkin delapan meter dari sungai. Jembatan itu menghubungkan kampung KWW dengan Kampung Tridi sebelahnya. Namun hanya bisa dilintasi pejalan kaki aja. Kaca di jembatan itu tidak full. Namun masih ada besinya. Saya yakin nanti pejalan kaki pasti memilih lewat pinggir daripada melintasi kacanya. Ngerilah...apalagi dibawah lihat sungai. Sambil menunggu Mbak Ira ngobrol, say