Ke Banyuwangi

Sudah lama saya tak pernah ke Banyuwangi. Padahal Banyuwangi saat masih kecil, setidaknya sampai SMP sering kami singgahi. Almarhum adik kandung ayah saya tinggal disana karena beristrikan orang Banyuwangi. Kakek nenek dari almarhum ayah saya dimakamkan saya.

Sedang adik saya nomer dua juga tinggal disana sampai sekarang. Dalam perjalanan waktu, Banyuwangi seperti persinggahan singkat. Dari Malang ke sana rasanya terlalu lama di jalan dan melelahkan. Berbeda rasanya ketika bepergian ke Jogjakarta meski waktu tempuhnya hampir sama.

Terakhir saya kesana pada Juli 2018 sebelum anak-anak masuk sekolah. Entah tanpa perencanaan ruwet, akhirnya malah bisa cuti. Begitu juga adik bungsu saya. Kami naik mobil disopiri adik kedua. Ibu juga ikut. Suasana di mobil kemriyek. Tapi ya fun. Sambil nyamil sana sini tak terasa malah gak tidur di perjalanan. Sebab kami sepakat menemani adik yang jadi driver.

Akhirnya sampai Banyuwangi pas lelah. Kami kemudian lelap tidur sampai siang hari di rumah adik. Memakan apa yang ada. Juga sibuk mencari kuliner lewat go food. Amazing pokoknya. Gak perlu keluar rumah kalau makan. Pesan lewat gojek aja. Pada siang hari, saya check in di Hotel Mirah dekat rumah adik biar anak-anak senang.

Saya sudah pesan lewat traveloka beberapa hari lalu saat harga murah. Hotelnya lumayan karena ada kolam renang. Membawa anak-anak itu repotnya dobel. Seperti cari penginapan harus sesuai selera mereka. Namun saya juga harus tegas soal budget. Yah..maklum habis liburan Lebaran ke Jogjakarta juga sudah menghabiskan dana besar.

Kami dapat kamar single tapi bed nya cukup besar. Ibu saya yang awalnya tidak menginap akhirnya ikut tidur disana. Tapi ya begitulah. Pikirannya tidak tenang. Misalkan memikirkan soal makanan dua adik saya yang di rumah. Padahal mereka sudah dewasa. Belum lagi sambatan soal badannya. Oh ya, untung di hotel ini ada kursi roda.

Ibu saya yang sulit jalan saya ajak jalan2 sekitar hotel. Di sini modelnya seperti resort karena lahannya luas. Saya ajak melihat kolam renang, vila-vilanya. Sayang, anak-anak tidak begitu fun berenang sebagaimana saat mereka liburan di Jogja atau Surabaya. Jadi mereka hanya berenang sebentar. Sisa waktu banyak dihabiskan istirahat di kamar dan makan.

Karena hanya dua hari di Banyuwangi, kami tak bepergian ke objek wisata. Alasan utamanya ya karena sudah lelah perjalanan dari Malang-Banyuwangi. Saya putuskan jalan-jalan ke kota saja naik taksi. Saya dan anak-anak ke mall disana. Lumayanlah.

Pulangnya cukup memesan gocar. Pada Minggu malam, kami pulang naik travel ke Malang. Bisa ditebak, kami sukses tidurnya. Bangun tengah malam untuk makan di Situbondo. Sekitar jam 4 pagian, kami sampai di Malang. Jam 9 pagi, saya sudah kerja liputan. Rasanya? Huah...remex.

Bagaimana anak-anak dengan liburan di Banyuwangi? Kata mereka tak seheboh rasanya jika ke Jogja. "Rasanya biasa. Mungkin karena baru ini ke Banyuwangi, Bu," aku Sasa, si mbarep. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini