Bedak Penggilingan Kelapa Di Pasar Kepanjen Terbakar


Kebakaran menimpa bedak milik Narmin, warga Kelurahan Cempokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Selasa (13/3)  pukul 16.00 WIB. Bedak yang melayani penggilingan kopi dan kelapa di Blok J-No 80 di Pasar Kepanjen itu diketahui sudah ditinggalkan pemiliknya sejak pukul 13.00 WIB. “Namun pedagang baru tahu ada kebakaran justru setelah melihat ada asap hitam dan mencari tahu keberadaaan asal asap itu,” cerita Andika, salah satu pedagang di Pasar Kepanjen kepada Surya, Selasa sore. Setelah tahu asal asap itu dari bedak Pak Min, para pedagang berusaha memadamkan bedak itu.  Bedak itu ukurannya sekitar 2 x3 meter.
Tidak diketahui berapa kerugian yang diderita oleh Narmin.  Setelah kebakaran, ia sempat melihat tempat kerjanya itu. Menurut penuturan Andika, pedagang ramai-ramai memadamkan sendiri dengan membawa jeriken-jeriken air milik pedagang air. Sebab di Pasar Kepanjen, hidran untuk kebakarannya tidak berfungsi sama sekali. Pedagang khawatir jika kebakaran itu merembet ke bedak lain. Apalagi di Pasar Kepanjen jumlah pedagangnya mencapai lebih dari 1000 pedagang. Lokasi tempat kejadian itu juga termasuk kawasan padat pedagang. Sambil dipadamkan secara mandiri, pedagang juga menelpon ke PMK Kabupaten Malang.
Dua mobil PMK ketika ada laporan itu langsung meluncur ke lokasi, namun api sudah berhasil dipadamkam oleh pedagang. Sudarmaji, salah satu sekuriti di Pasar Kepanjen masih belum mengetahui penyebab kebakaran di bedak milik Narmin. “Disana (bedak Pak Min) tidak ada listriknya,” ujar Sudarmaji. Ia hanya mereka-reka kemungkinan penyebab kebakaran itu dari percikan api diesel yang kemudian mengenai bensin yang digunakan untuk menggiling kelapa dan kopi itu. Andika mereka-reka penyebab kebakaran bukan dari putung rokok karena ia tahu persis Pak Min tidak merokok. Atas kejadian ni,  pedagang sendiri berharap ada perbaikan pada hidran sebagai antisipasi jika terjadi kebakaran.
Apalagi Pasar Kepanjen sebagai pasar kelas satu memiliki jumlah pedagang sangat banyak. Tarmuji, Kabid Pengembangan Pasar Disperindag dan Pasar Kabupaten Malang membenarkan jika sistem hidran di Pasar Kepanjen memang tidak berfungsi. Sejauh ini memang masih belum ada anggaran perbaikan sehingga rawan jika sesuatu seperti kebakaran.  vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini