Intuisi Ibu

Hampir sebulan lalu, aku ditelpon ibuku. Dia menangis karena tidak bisa menghubungi adikku selama tiga hari. "Atiku gak enak. Pasti ada apa-apa," kata ibu padaku Agustus 2018 lalu. Padahal adikku baru pulang ke Malang sampai 26 Agustus lalu.

Aku merasa ibuku berlebihan. Pertama karena adikku sudah cukup umur. Masak tidak bisa menjaga diri? Aku waktu itu juga beranggapan ibu lebay. Ibu telpon ke adik-adikku yang lain. Semua mencoba mengontak nomer hp adikku.

Kemana dia? Akhirnya kami hanya berasumsi dia baik-baik saja tapi entah dimana. Aku kurang tahu pergaulan adikku secara detil. Namun kemudian ada kabar jika adikku pergi dengan temannya. Sampai beberapa hari ini aku resah lagi.

Aku sampai berniat melaporkan ke polisi saja karena tidak jelas dia kemana. Temannya hanya mengatakan dia baik-baik saja. Sampai kemarin aku menghubungi temannya. Dan ternyata adikku ada masalah di kotanya.

Ya Allah. Nyesek hatiku. Aku seperti kecolongan karena tak tahu bagaimana dia. Selama ini aku anggap dia baik-baik saja dengan kegiatannya. Dia juga om yang baik buat keponakannya. Sama ibu juga sayang meski kadang-kadang bertengkar.

Sekarang aku akan menemuinya.  Karena sudah terjadi, aku cuma berdoa dia bisa mendapatkan hidayah. Sebagai kakak, aku sedih karena mengetahui terlambat. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini