Kenangan

Jika saya membuka blog, yang dikomentari anak bungsu, Rahma adalah mengapa ibu suka menulis kenangan-kenangan? Saya menjawab bahwa kenangan itu indah meski kadang ada yang terasa pahit. Namun tidak semuanya ibu tulis, kata saya. Jadi, saya tulis yang ingin saya tulis. Kadang saya juga tidak ingin menulis apa-apa. Namun bahannya sudah ada di otak saya.

"Nanti, kalau ibu sudah tidak ada, kamu bisa membaca apa yang ibu tulis. Tinggal mencarinya," tutur saya ke Rahma. Matanya langsung berkaca-kaca. "Ibu jangan ngomong begitu. Ibu kan masih muda," kata dia. Oalah, Nduk. Ibu juga tidak tahu akan mencapai usia berapa. Sekarang yang penting saling berdoa agar semua sehat. Dan ibu bisa mendampingi kamu sampai nanti.

Rahmaku
Tujuan awal saya membuat blog ini menyimpan tulisan saya yang tidak dimuat. Karena sayang, jadi saya buatkan medianya.

Namun dalam perkembangannya, saya tidak sempat lagi menyimpannya. Saya jadi lebih suka menulis apa yang ada dipikiran saya dan semacam mendokumentasikan foto, kenangan dll,

Karena itu, mungkin banyak hal pribadi ada di sini. Tentang pekerjaan, saya, teman, anak-anak dsb. Saya berusaha menulis seringan mungkin.

Jika yang sifatnya hardnews, sudah ada berita saya di online dan edisi cetaknya. Agar kenangan tidak menguap begitu saja, saya berusaha rutin menulis. Saya sendiri masih sering membuka tulisan-tulisan lama di blog ini. Kemudian saya perbaiki lagi jika ada yang perlu diedit. Rasanya sayang banget dengan blog ini meski jauh dari sempurna. Jika dua hari tidak menengoknya, ada yang saya kangeni. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

NB: Rahma sudah tidur. Jadi tidak ada yang menanyai lagi mengapa saya menulis di blog ini. (sylvianita widyawati)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini