Ke Bukit Jaddih Bangkalan

Biar terlambat asal bisa melihat. Itu prinsip saat piknik ke Bukit Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (26/11/2017). Semua anggota rombongan saya belum pernah kesana. Padahal di instagram sudah ramai banget sejak setahun lalu.

Jadi, setelah dari acara di Universitas Trunojoyo Madura ( UTM), kami kesana.
Kira-kira butuh waktu 20 an menit. Jalan ke lokasi seperti lewat jalan kampung. Belum mulus. Tapi bus pariwisata besar bisa lewat lo berpapasan dengan mobil elf rombongan kita.

Ketika sampai disana, kami ditarik biaya restribusi Rp 20.000 per mobil. Dari titik itu, masih masuk lagi. Celetukan demi celetukan terlontar dari kami tentang bukit itu. "Oh..seperti ini bukitnya," kata saya dalam hati. Sekilas memang menarik buat foto-foto. Tapi saya berpikiran lain.

Saya membayangkan berapa tahun bukit yang masih aktif jadi tambang ini seperti ini. Kami tak banyak mengitari bukit karena kemudian gerimis. Apalagi kami juga tidak siap membawa payung. Jadi kami melihat-lihat sekedarnya. Tidak sampai ke kolam batu pote.

Kami berfoto-foto sebentar sambil melihat aktifitas pekerja tambang di bawah kami berdiri. Mereka sedang beristirahat. Di dekat mereka ada batu-batu hasil karya mereka berukuran segi empat. Di sisi bukit itu kami juga melihat seperti goa. Mungkin itu bagian yang sudah dikerjakan dan kemudian pindah ke bagian lagi.

Tempat ini mengingatkan saya saat mengunjungi kawasan tambang pasir. Ngeri sekali pasir yang ditambang. Pernah saya menulisnya. Tapi mencari infonya juga tidak nyaman. Saya seperti dianggap mencari-cari.

Karena mereka beranggapan itu lahan mereka. Diapain aja juga terserah. Padahal resiko kerja juga tinggi. Karena ada yang pernah jatuh dari ketinggian dan meninggal. Upah dan resiko yang diterima gak berimbang. Sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini