Om Telolet Om

Om telolet Om. Awalnya gak paham dengan kalimat itu. Apa sih? Saya dua hari lalu mencari tahu soal itu. Saya tanya ke Irma, teman saya. "Apaan sih Ir kok lagi ramai om telolet om," tanya saya ke Irma ketika kami sedang liputan.

Ia menjawab soal klakson bus. Bunyinya telolet. Kalau bagus, ditepuk tangani. Kalau jelek disoraki. Ooo gitu, jawab saya. Pulang ke rumah, saya pun mencari tahu bersama si bungsu.

Saya jelaskan yang sedang trend itu ke dia. "Emang lucu?" tanya Rahma ke saya. Gak tahu, jawab saya. Paling gampang mencari itu di instagram. Owalah...itu.

Saya menemukan banyak video bus telolet.  Sampai ketika sekumpulan orang berhasil meminta sopir bus untuk telolet, maka mereka senang sekali. Sederhana banget tapi seperti bikin happy.

Padahal sopir bus itu mungkin tidak mengenal kelompok yang menyuruh. Tapi mereka mau menurutinya. Makanya mereka happy. Dengan trend ini, nampaknya pekerjaan sopir bus jadi sorotan. Terutama pada bus yang punya klakson telolet.

Sampai saya lihat di instagram ada yang berfoto dengan sopir bus dengan background gambar bus. Tadi saat perjalanan pulang keluar UMM di wilayah Dau, Kabupaten Malang, saya melihat ada bus pariwisata yang membunyikan klakson teloletnya tanpa ada yang meminta di pinggir jalan.  Om telolet Om. Sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini