Hari Yang Embuh

Inginnya mengisi kegiatan off duty dengan santai. Tapi apa daya. Sekitar pukul 10.00 WIB, dikagetkan telpon dari sekolah Sasa. Gurunya memberitahu bahwa Sasa sakit. "Cepat dijemput ya, Bu," tutur gurunya. Saya mencoba bertanya tentang sakitnya. Gurunya hanya menjawab kurang tahu. "Sebaiknya cepat dijemput saja. Khawatir ada apa-apa," kata guru itu.

Saya bergegas mandi. Kemudian memutuskan memesan taksi untuk menjemput saya. Tak berapa lama, saya sudah sampai di sekolahnya. Saya langsung ke kelasnya. Saya melihat ia bersandar pada bahu teman sebangkunya. Wajahnya pucat. Katanya kepalanya pusing dan mual. Duh. Setelah itu, saya membawanya keluar dari kelasnya.

Taksi masih menunggu kami. Setelah itu, taksi mengantar kami ke klinik dekat rumah. Kebetulan saat itu banyak pasien antre. "Saya mau memeriksakan anak saya," kata saya kepada petugas klinik. Petugas bertanya apakah saya pasien umum atau BPJS. "Kalau umum bagaimana?" tanya saya. Petugas menyatakan, pasien umum dan BPJS sama antrinya. Ya sudah, Saya manfaatkan saja kartu BPJS Sasa karena sama-sama antri,

Petugas menyarankan Sasa istirahat di ruang rawat inap sambil menunggu panggilan. Tak lama kemudian ada panggilan untuk antri diperiksa. Sebenarnya ia masih harus menunggu dua pasien lagi. Tapi karena ia terlihat lemah, ada seorang pasien menawari saya untuk duluan. Ia meminta ke petugas agar saya didahulukan. "Kasihan anaknya," kata ibu itu pada petugas.

Saya terharu sekali. Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu tersebut karena memberi kesempatan anak saya diperiksa lebih dulu. Ternyata lambungnya bermasalah. Dampakmya pada pusing dan perut mual. Ia memang memiliki penyakit maag. Jika diminta makan teratur, apalagi pada hari sekolah, agak sulit. Alasannya malah pingin muntah.

Berbeda ketika ia dalam kondisi libur sekolah. Saya belum masak saja sudah reseh minta segera sarapan dan banyak ngemil. Begitulah hari ini. Setelah membereskan Sasa, saya gantian mempersiapkan diri untuk les mengaji. Berikutnya belanja ke supermarket terdekat. Saat akan pulang, malah hujan lebat. Akhirnya malah bisa nongkrong menunggu hujan reda. Cukup bisa mereda penat sambil menikmati es krim bersama Rahma. Hari yang embuh,,,(sylvianita widyawati)

\




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini