Catatan September 2011
Hallo Blogku,
Lama tidak menuliskan di halaman ini. Sebenarnya ada banyak yang ingin aku tuliskan atau setidaknya dari tulisan-tulisanku ingin aku kliping disini. Tapi sering tidak ada waktu. Aku harus buru-buru pulang karena anak-anak sudah menunggu. Apalagi selama Ramadhan lalu, praktis waktu singkatku di kantor. Selama hampir sebulan, aku selalu berkumpul untuk buka bersama dengan ibuku di rumah. Banyak undangan buka puasa meski diadakan di restoran, aku tolak untuk datang. Entahlah seperti ada kejenuhan di tingkat itu. Sehingga lebih menikmati kegiatan buka di rumah meski hanya dengan menu sederhana. Ibuku selalu menyediakan penyet tempe sambel. Makan bersama ibu dan anak-anak rasanya enak sekali. Apalagi jika sudah ada hidangan teh manis hangat.
Menjelang Ramadhan usai, aku juga sudah bersiap mengantar mudik suami ke Sleman. Jadi sejak 29 Agustus hingga 1 September, aku berada di Jogja. Lumayan, dua hari bisa main-main di Jogja dan sisanya bisa untuk bersilahturahmi dengan keluarga suami. Semua dinikmati saja meski kadang-kadang berat bepergian ke luar kota apalagi membawa anak-anak. Wow, ribet berat. Rahma bahkan sempat muntah ketika baru berangkat ke Jogja ketika kendaraanku melewati jalur naik turun yaitu Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon yang berbelok-belok. "Perutku nggak enak, bu," kata Rahma. Hasilnya....byoooor..Dia muntah dengan sukses membasahi bajunya dan bajunya. Setelah itu aku ganti baju-bajunya. Dia baru bisa tidur nyenyak. Kakaknya, Sasa juga begitu.
Katanya, kepalanya pusing dengan perut tidak enak. Akhirnya ia lebih banyak tidur. Aku baru mengganti pakaian setelah travel transit di RM Saradan Asri di Saradan, Kabupaten Madiun. Wuih...aku seperti kuyu. Tapi tetap ada manfaatnya istirahat sebentar itu. Bisa membersihkan diri dan sholat bersama. Setelah itu, karena tidak puasa, masih bisa minum air teh hangat dan nasi goreng. Setelah itu perjalanan lancar sampai Jogja. Jalanan juga landai. Kami tiba pukul 18.00 WIB di rumah mertua, Badan pegal semua. Setelah itu langsung pada acara pembagian oleh-oleh. Habis itu, ya aku tidur. Pagi harinya, Selasa (30/8), karena tidak jadi lebaran versi pemerintah (akhirnya Lebaran 31 Agustus 2011), maka waktu yang ada, aku pergunakan untuk membayar biaya travel pulang ke Malang di Kota Jogja, kemudian bersilahturahmi ke rumah bulek di Karangwaru yang sudah merayakan Lebaran.
Setelah itu baru jalan-jalan ke Ambarukmo Plasa. Plasanya besar, jadi ingat Tunjungan Plasa yang terkoneksi dari tiga plasa. Tapi dengan anak-anak juga tidak nyaman selalu. Ada yang sudah kelelahan. Pulangnya aku sempatkan beli paket nasi gudeg. Aku heran, selama di Jogja, baru tahun ini aku seperti ketagihan nasi gudeg. Kalau dari keluarga mertua sih kayaknya sudah biasa. Adik iparku juga bikin di rumahnya. Makanya selalu aku sambangi makan, he.he. Kalau pas ke luar rumah, aku juga masih mencari nasi gudeg komplit. Kalau sedang ka Malioboro mall, aku selalu makan di foodcourt mal setempat yaitu di Gudeg Mbak Lies. Sementara anak-anak masih tetap suka ayam goreng di KFC.
Oleh-oleh dari Jogja tak kucari karena sedang lebaran pasti juga banyak kue. Aku lebih banyak menikmati kota itu. Anak-anak paling suka ke Jogja menggunakan Trans Jogja, bus semi busway. Biasanya kami menumpang dari Terminal Jombor Sleman langsung memakai bus 2A turun di halte depan Hotel Garuda, Jl Malioboro. Setelah itu baru berjalan kaki beberapa meter ke mal. Anak-anak biasanya langsung ke tempat mainan. Aku mengawal Rahma yang lagi rewel. Uh., bikin kepalaku migren saja. Akhirnya aku menelan gudegku bersama paramex biar migren itu hilang. Ampun kalau sudah migren...
Pulangnya, kami berjalan kaki untuk mengambil rute ke Terminal Jombor lagi dengan Trans Jogja. Haltenya dengan Kantor Bank Indonesia. Aku janji dengan anak-anak akan mengunjungi kota ini lagi jika tidak sedang Lebaran. Rasanya nikmati. Kotanya landai mungkin juga bisa jalan-jalan nyaman dengan tidak ada kemacetan dan mungkin juga ingin menginap di hotel di Jogja saja biar nyantai. Tapi entah kapan. Apalagi sepanjang sisa tahun ini juga sudah tidak ada hari libur lagi. Nyampai dari Jogja, pada 2 September sore hari, aku sudah mulai klinong-klinonong ke bude-pak de sampai hari sabtu. Minggunya, datang ke reunian SMA di RM Ringin Asri. Berkesan nggak ya? Nggak tahulah. aku heran dengan perasaanku akhir-akhir ini. Rasa di hati seperti dingin meski tetap senang ketemu teman-temanku. Whats wrong with me?
Lama tidak menuliskan di halaman ini. Sebenarnya ada banyak yang ingin aku tuliskan atau setidaknya dari tulisan-tulisanku ingin aku kliping disini. Tapi sering tidak ada waktu. Aku harus buru-buru pulang karena anak-anak sudah menunggu. Apalagi selama Ramadhan lalu, praktis waktu singkatku di kantor. Selama hampir sebulan, aku selalu berkumpul untuk buka bersama dengan ibuku di rumah. Banyak undangan buka puasa meski diadakan di restoran, aku tolak untuk datang. Entahlah seperti ada kejenuhan di tingkat itu. Sehingga lebih menikmati kegiatan buka di rumah meski hanya dengan menu sederhana. Ibuku selalu menyediakan penyet tempe sambel. Makan bersama ibu dan anak-anak rasanya enak sekali. Apalagi jika sudah ada hidangan teh manis hangat.
Menjelang Ramadhan usai, aku juga sudah bersiap mengantar mudik suami ke Sleman. Jadi sejak 29 Agustus hingga 1 September, aku berada di Jogja. Lumayan, dua hari bisa main-main di Jogja dan sisanya bisa untuk bersilahturahmi dengan keluarga suami. Semua dinikmati saja meski kadang-kadang berat bepergian ke luar kota apalagi membawa anak-anak. Wow, ribet berat. Rahma bahkan sempat muntah ketika baru berangkat ke Jogja ketika kendaraanku melewati jalur naik turun yaitu Kecamatan Pujon, Ngantang, Kasembon yang berbelok-belok. "Perutku nggak enak, bu," kata Rahma. Hasilnya....byoooor..Dia muntah dengan sukses membasahi bajunya dan bajunya. Setelah itu aku ganti baju-bajunya. Dia baru bisa tidur nyenyak. Kakaknya, Sasa juga begitu.
Katanya, kepalanya pusing dengan perut tidak enak. Akhirnya ia lebih banyak tidur. Aku baru mengganti pakaian setelah travel transit di RM Saradan Asri di Saradan, Kabupaten Madiun. Wuih...aku seperti kuyu. Tapi tetap ada manfaatnya istirahat sebentar itu. Bisa membersihkan diri dan sholat bersama. Setelah itu, karena tidak puasa, masih bisa minum air teh hangat dan nasi goreng. Setelah itu perjalanan lancar sampai Jogja. Jalanan juga landai. Kami tiba pukul 18.00 WIB di rumah mertua, Badan pegal semua. Setelah itu langsung pada acara pembagian oleh-oleh. Habis itu, ya aku tidur. Pagi harinya, Selasa (30/8), karena tidak jadi lebaran versi pemerintah (akhirnya Lebaran 31 Agustus 2011), maka waktu yang ada, aku pergunakan untuk membayar biaya travel pulang ke Malang di Kota Jogja, kemudian bersilahturahmi ke rumah bulek di Karangwaru yang sudah merayakan Lebaran.
Setelah itu baru jalan-jalan ke Ambarukmo Plasa. Plasanya besar, jadi ingat Tunjungan Plasa yang terkoneksi dari tiga plasa. Tapi dengan anak-anak juga tidak nyaman selalu. Ada yang sudah kelelahan. Pulangnya aku sempatkan beli paket nasi gudeg. Aku heran, selama di Jogja, baru tahun ini aku seperti ketagihan nasi gudeg. Kalau dari keluarga mertua sih kayaknya sudah biasa. Adik iparku juga bikin di rumahnya. Makanya selalu aku sambangi makan, he.he. Kalau pas ke luar rumah, aku juga masih mencari nasi gudeg komplit. Kalau sedang ka Malioboro mall, aku selalu makan di foodcourt mal setempat yaitu di Gudeg Mbak Lies. Sementara anak-anak masih tetap suka ayam goreng di KFC.
Oleh-oleh dari Jogja tak kucari karena sedang lebaran pasti juga banyak kue. Aku lebih banyak menikmati kota itu. Anak-anak paling suka ke Jogja menggunakan Trans Jogja, bus semi busway. Biasanya kami menumpang dari Terminal Jombor Sleman langsung memakai bus 2A turun di halte depan Hotel Garuda, Jl Malioboro. Setelah itu baru berjalan kaki beberapa meter ke mal. Anak-anak biasanya langsung ke tempat mainan. Aku mengawal Rahma yang lagi rewel. Uh., bikin kepalaku migren saja. Akhirnya aku menelan gudegku bersama paramex biar migren itu hilang. Ampun kalau sudah migren...
Pulangnya, kami berjalan kaki untuk mengambil rute ke Terminal Jombor lagi dengan Trans Jogja. Haltenya dengan Kantor Bank Indonesia. Aku janji dengan anak-anak akan mengunjungi kota ini lagi jika tidak sedang Lebaran. Rasanya nikmati. Kotanya landai mungkin juga bisa jalan-jalan nyaman dengan tidak ada kemacetan dan mungkin juga ingin menginap di hotel di Jogja saja biar nyantai. Tapi entah kapan. Apalagi sepanjang sisa tahun ini juga sudah tidak ada hari libur lagi. Nyampai dari Jogja, pada 2 September sore hari, aku sudah mulai klinong-klinonong ke bude-pak de sampai hari sabtu. Minggunya, datang ke reunian SMA di RM Ringin Asri. Berkesan nggak ya? Nggak tahulah. aku heran dengan perasaanku akhir-akhir ini. Rasa di hati seperti dingin meski tetap senang ketemu teman-temanku. Whats wrong with me?
Komentar
Posting Komentar