Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Yuk..Jalan-Jalan Ke Sumenep

Gambar
Salah satu tempat yang aku kunjungi saat di Sumenep adalah ke Asta Tinggi yaitu makam para keturunan raja serta ke museum, keraton Sumenep pada 6 Desember 2010 lalu. Lokasinya yang berada di seputar kota Sumenep cukup mudah dijangkau. Untung aku diantar oleh Rivai, teman wartawan Surya yang tinggal di Sumenep. Waktu itu, Sumenep agak mendung. Asyik buat jalan-jalan. Ketika Senin pagi aku ke sana, kebetulan di museum keraton Sumenep sedang ada kunjungan para wisatawan nusantara dari Situbondo. Aku pikir sekalian mengikuti rombongan itu karena ada guide yang menjelaskan kepada para wisatawan. Ternyata si guide bicara dalam Bahasa Madura. Hadeuuuh..Meski tidak lancar berbahasa Madura, aku mengerti yang dibicarakan. Mungkin kurasa karena masih ada kemiripan Bahasa Indonesia dan Jawa. Untuk masuk ke museum Sumenep, pengunjung langsung dihadapkan pada kaca besar. Kata si guide begini. "Ini kaca buat mengaca. Kira-kira, kalau mau menghadap raja, harus mengaca dulu. Sudah ganteng

Eko Cahyono, Penggiat Perpustakaan Gratis

Gambar
Eko Cahyono Secara pribadi, aku kagum sekali dengan apa yang dilakukan oleh Eko Cahyono, 30, penggiat perpustakaan gratis yang diberi nama Perpustakaan Anak Bangsa yang berada di Jl Brawijaya, Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Mungkin karena saya sama-sama suka membaca dan mengoleksi buku. Kenal pertama kali dengan Eko ketika aku  liputan ke perpustakaannya yang waktu itu akan tergusur. Saat itu, pemilik lahan yang ditempatinya ingin menjadikan lokasi itu untuk rumah. Ia sendiri sudah bolak balik pindah lokasi dan baru ‘jenak’ di lokasi sekarang setelah menerima kebaikan dari pemilik lahan. Lokasi perpustakaan itu ada di jalan raya, dekat sekolahan. Sepak terjangnya dilakukan sejak 12 tahun dari hobi awal mengoleksi tabloid-tabloid di rumahnya. Karena eksistensinya dengan perpustakaan gratis itu, ia sempat beberapa kali meraih nominasi penghargaan di tingkat nasional atas dedikasinya. Aku makin kagum saja. Salah satunya sempat masuk nominasi di Kick Andy Her

Matinya Lokalisasi Buk Tape Setelah 38 Tahun

Lokalisasi Buk Tape yang berada di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang sejak 1972 atau setelah eksis selama 38 tahun, akhirnya resmi ditutup, Jumat (26/11) pagi oleh Pemkab Malang. Penutupan tidak serta merta dilakukan karena sudah melalui masa musyawarah desa pada 20 September 2010 dan dilanjutkan pernyataan mucikari yang siap menutup wisma-wismanya untuk kegiatan PSK pada 25 November 2010. Jalan masuk menuju lokalisasi diberi tulisan besar “Lokalisasi WTS Desa Ngadilangkung Ditutup Selamanya”. Pengumuman serupa juga dipasang di dalam lokalisasi. Namun pada siang hari, masih ada setidaknya enam lelaki hidung belang yang ingin masuk ke lokalisasi itu. Mereka nampak terkejut dengan adanya tulisan penutupan itu. “Lho, kok tutup? Saya tidak tahu kalau hari ini ditutup,” kata salah satu dari dua pria yang rendeng-rendeng jalan berdua ketika akan masuk ke lokalisasi. Dalam aksi penutupan lokalisasi itu, petugas Satpol PP nampak menurunkan neon sign yang menuli

Kamar Istimewa di Rumah Dinas Bupati Malang

Gambar
Wawancara perpisahan di rumah dinas mantan Bupati Malang, Sujud Pribadi Sebelum mengakhiri masa tugasnya pada 25 Oktober 2010, Bupati Malang Sujud Pribadi sempat mengajak sejumlah awak media, termasuk saya ke rumah dinasnya. Lokasinya di lingkungan kantor Bupati Malang Jl Agus Salim, Kota Malang. Sujud Pribadi, Bupati Malang ke 19 dan 20 ini selanjutnya akan digantikan oleh Rendra Kresna sebagai Bupati Malang terpilih atau Bupati Malang ke 21 yang dilantik pada 26 Oktober 2010. Rumah dinas yang didominasi warna cat kuning keemasan itu berada di belakang Pendapa Kabupaten Malang. Biasanya, wartawan yang ingin wawancara dengan Sujud, memilih mencegatnya di Pringgitan, semacam teras rumah dinas yang dimana ia biasanya menerima tamu-tamunya. Tapi pada Senin lalu, usai berbincang santai dengan berbagai topik di Pringgitan, ia langsung mengajak para wartawan masuk rumahnya. Rumah itu sudah bersih dari berbagai pernik-pernik rumah tangga karena ia sudah mau boyongan dari rumah din

Luwak-Luwak Kebun Bangelan, Wonosari

Gambar
Pintu masuk Kebun Bangelan, Kec Wonosari, Kab Malang. Nama kopi luwak melejit sejak tahun lalu. Jika sudah menjadi sajian kopi di kedai kopi, harganya juga selangit. Untuk kopi luwak jenis Robusta, secangkir bisa dihargai Rp 70.000.  Sedang untuk secangkir kopi luwak jenis Arabica bisa mencapai Rp 90.000.  Kebun Bangelan merupakan perkebunan kopi Robusta milik PTPN 12 yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.  Kebun itu memiliki luas  800 hektare dengan produksi kopi Robusta sebanyak 650 ton per tahun. Dari produksi itu, sebanyak 60 kg didapat dari kopi luwak Robusta.  "Hasilnya sekarang sedikit karena luwak-luwaknya banyak yang dimutasi di Kebun Pancurangkrek, Kabupaten Bondowoso." jelas Ir Sumarsono, Manajer Kebun Bangelan saat itu.  Semula, Kebun Bangelan memiliki 25 ekor luwak sehingga bisa menghasilkan kopi luwak sebanyak 210 kg pada 2009.  Tapi sejak Juni 2010, Kebun Bangelan hanya memiliki lima ekor luwak. Terjadinya mutasi 20 luwak itu kare

PNS Menyegel Kantor Kejari Kepanjen

Gambar
Hari Purnomo, PNS Pemkab Malang menyegel Kejari Kepanjen Aku pikir, hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan. Sabtu pagi cuaca cerah di Kota Malang, hawanya sejuk. Aku berencana menghadiri kegiatan pembubaran Panwaslukab Malang di Hotel Wisata Tidar dan Musda PKS yang diadakan di Hotel Mandiri, Dau. Weih..tapi acaranya berantakan. Ada informasi dari temanku, kantor Kejari Kepanjen disegel ramai-ramai.Beneran nggak sih? Padahal ini hari Sabtu, bukan hari aktif bekerja. Meski meluncur ke Kepanjen, masih ada keraguan. Takutnya dikerjain teman2, ha.ha Ternyata hanya demo tunggal, seorang PNS Pemkab Malang, Hari Purnomo. Ia adalah adik tersangka Plt Kepala UPTD Wendit Malang, Soenarko yang disangka korupsi Rp 425 juta dari pengadaan tiket masuk objek wisata itu pada 2008 untuk lebaran dan tahun baru. Sang kakak jadi tersangka pada Juni 2009 lalu. Si adik merasa kakaknya tidak ada yang melindunginya lagi. Pejabat yang dulu melindungi kakaknya kayaknya sudah angkat handuk. Ap

Liburan di Madura

Gambar
Sebenarnya ini liburan yang sempurna. Ada tanggal liburan yang berderet yaitu 5-6 Desember 2010. Karena itu, aku bisa bepergian ke Pulau Madura. Sebenarnya saat akan berangkat sudah capek banget. Hal ini karena Sabtu (4/12/2010) sampai rumah sudah jam 23.00 WIB dari Kota Batu. Hal ini karena aku masih harus mengikuti kegiatan perbankan di Hotel Purnama.Ta pi meski capek, semangatnya tinggi buat berlibur, ha..ha. Maklum saja, nggak pernah aku merasakan benar berlibur tanpa beban kerja dan membawa anak-anak. Soto pohong/kaldu kolkot. Mantap... Jadi, begitu berangkat naik Travel Marem ke Sumenep, Madura, rasanya nyantai banget. Aku juga nggak migren sama sekali. Padahal, perjalanan cukup panjang. Aku dijemput pukul 04.00 WIB dari rumah dan setelah itu mulailah long trip.. Malang-Madura. Aku hanya membawa sebuah tas ransel dan tas plastik berisi bekal makanan dan minuman. Saat mobil travel menjemput penumpang yang lain, aku lebih banyak tidur. Aku baru terbangun ketika sampai Poro

Hari paling malas

Gambar
Hari paling malas sedunia. Nggak bisa mikir, nggak ada berita seru. pinginnya ke mal saja...