Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Yuk..Wisata Ke Museum Panji di Tumpang

Gambar
Sudah lama saya ingin ke Museum Panji di Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Mumpung ada yang nganter, kami bersepeda ke desa itu. Selain ke museum, anak-anak bisa berenang juga, Minggu (24/9/2017). Dari rumah ke lokasi, saat berangkat kira-kira butuh waktu 30 menit. Sebab harus mampir ke toko membeli sesuatu. Namun pulangnya ternyata butuh waktu 20 menit untuk sampai Sawojajar. Dari rumah, anak-anak sudah membawa bekal pakaian renang. Sampai di lokasi, kami membeli tiket. Harganya untuk orang dewasa Rp 25.000. Sedang anak-anak Rp 20.000.  Selamat Datang di Musem Panji  "Untuk berenang termasuk harga tiket ini, Bu. Kalau ke museum dulu, silahkan. Jalannya itu," jelas petugas perempuan. Begitu masuk areanya, saya langsung jatuh hati. Rasanya senang ada di desa. Apalagi saat itu cuaca tidak terik. Kami melangkah ke jalan masuk museum.  "Ayo..lihat di dalam dulu. Renangnya nanti ya..," kataku ke Jasmine dan Rahma. Di awal masuk, kami banyak

Rp 200, Berenang Sepuasnya di Tarekot

Gambar
Taman Rekreasi Kota ( Tarekot) Malang ada di belakang balaikota. Jika buat tempat liburan tipis-tipis asik juga. Andalanya adalah kolam renang. Ada kolam renang dewasa dan anak-anak. Bayarnya murah. Cukup Rp 200 bisa berenang sepuasnya. Uang Rp 200 itu untuk asuransi. Karena tiket masuknya gratis. Tarekot dikelola Pemkot Malang. Saat saya kesana beberapa hari lalu, beberapa ibu terlihat berenang. Kalau hari biasa, kolam tenang itu tidak terlalu ramai. Namun kalau Minggu atau hari libur mungkin ramai. Dari kolam renang, bisa melihat pemandangan rumah warga. Kalau bosen disana, bisa lihat kelelawar siang hari. Saya melihatnya satu di kandang. "Kalau gak kesini, kita gak bisa melihat kelelawar siang hari," cetusku pada pengunjung yang ada di sebelah saya. Ia mengiyakan. Apa lagi ya? Ada mainan anak-anak lainnya. Kalau membawa anak dibawah usia 10 tahun ke tarekot mungkin masih oke. Tapi kalau lebih dari 10 tahun, mungkin bete berat. Karena tidak ada permainan menarik lagi. At

Gojeker

Gambar
Saya dan dua anak saya konsumen gojek, sebuah aplikasi angkutan online. Kehadirannya sangat membantu anak-anak berangkat sekolah dan pekerjaan saya jika butuh waktu cepat. Anak-anak masuk sekolah jam 06.30 WIB. Jika naik angkutan kota bisa. Namun mungkin harus berangkat pagi sekali ke sekolah. Minimal harus memberi waktu satu jam sebelum jam masuk. Karena tidak ada yang mengantar pagi, saya memutuskan agar anak saya memakai gojek. Sehingga bisa berangkat pukul 06.00 WIB. Jadi, berangkat tidak dalam kondisi buru-buru. Kalau begini, berangkat sekolah juga tidak spaneng. Kloter pertama, si mbarep berangkat. Dengan aplikasi di HP nya, ia biasanya transaksi sendiri. Dengan go pay, juga lebih murah. Saking seringnya, ia jadi hafal  driver yang mengantar. Kadang driver yang pernah mengantar kakaknya, pernah juga mengantar adiknya. Anak saya nomer dua juga memakai jasa gojek jika ke sekolah. Setiap hari Rp 3000 untuk berangkat sekolah. Ke lokasi sekolahnya memang ada ojek konvensional. Namu

De Klompen

Gambar
Klompen adalah alas kaki dari kayu. Kisah pencarian klompen dimulai pada Selasa malam (12/9/2017). Jasmine, anak kedua saya tiba-tiba bilang jika ia dapat tugas mencari klompen buat prakarya besok. Sambil mengerjakan tugas lain, saya bingung juga harus mencari kemana. "Lha...tuku nangdi wis bengi ngene? Kok gak pas sore tadi atau pulang sekolah kamu nyarinya," tanyaku ke Jasmine. Dia beralasan lupa. Pulang sekolah sekitar 15.30 WIB tadi, dia langsung makan. Kemudian istirahat dan membuka laptop saya. Setelah agak malam baru ingat tugasnya. Akhirnya, kami mencari ke kampung sebelah. Ketemu toko yang antara lain menjual klompen. Tapi kondisinya sudah jelek. Saya memutuskan tidak beli karena sudah sudah tidak sepasang. Gak layak jualah. Akhirnya diberitahu oleh seseorang di dekat toko itu. Saya disarankan mencari di toko lain. Tokonya ada, tapi tutup. Kemudian jalan lagi, gak ketemu. Akhirnya saya malah kepingin beli sate. Eh..pas duduk nunggu sate dipanggang, ternyata ada to

Anak-Anak Pulang Sore

Gambar
Ini pengalaman baru saya menghadapi anak-anak yang pulang sore sekolah. Yang terbaru adalah si bungsu. Minggu ini sekolahnya melaksanakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Jadi, ia pulang jam 15.00 WIB. Kakaknya yang SMP juga pulang sore jam 15.00 WIB. Begitu juga yang SMK. Karena perubahan pola ini, saya lebih banyak mempersiapkan masak menjelang anak pulang sekolah. Mereka senang jika nasi dan lauknya baru. Memang agak repot sih bagi saya yang juga bekerja. Jika bisa beres sebelum jam 14.00 WIB, saya bisa segera memasak. Kalau ngepres, saya minta tolong gojek pesan go food. Namun saya usahakan saya siapkan sendiri. Untuk bekal sekolah, hanya si bungsu yang minta. Kakaknya sudah malas bawa karena tasnya berat. Mereka memilih makan di sekolah. Sedang untuk sarapan pagi, mereka tidak bisa makan nasi. Jadi saya siapkan teh hangat dan kue. Karena pulang sore, anak-anak langsung ke rumah. Jika dulu, mereka pulang ke rumah ibu saya sebelum saya datang. Dengan kondisi ini, ibu saya ja

Mencoba Smoothie Alpukat

Gambar
Akhirnya mampir ke kedai smoothie di lantai 1 Giant Ekspres Sawojajar, Sabtu (9/9/2017). Sebenarnya sudah kepo lama pingin ke sini. Saya pesan smoothie alpukat. Harganya Rp 18.000 per porsi dan jus sirsak. Wah...sajiannya menarik dengan topingnya. Ada potongan pisang, kismis, strawberi dan kacang. Karena cantik, awalnya saya agak eman memakannya. Isinya cukup banyak. Saya makan dengan Rahma. "Hmm...enak ya, Bu," komentar Rahma setelah mencicipi itu. Anak saya lain, Jasmine pingin juga. Jadi dia minum jus sirsak, incip2 smoothie dan masih makan kentang aichiro itu. Suami saya juga saya cicipi. Karena itu, cepat habis. Akhirnya saya pesan lagi. Setelah selesai, kami jalan-jalan ke Terra Zone. Anak-anak ingin bermain di sana. Saya juga bisa karaoke murah dengan menggesek kartu anak saya. Lumayan nyanyi dua lagu, hehehe. Tak disangka, disana ketemu Pak Dwi. Dia dulu anggota DPRD Kabupaten Malang. Sekarang bekerja dI PD Jasa Yasa. Saya bersalaman dengan istrinya yang merupakan