Anak-Anak Pulang Sore
Ini pengalaman baru saya menghadapi anak-anak yang pulang sore sekolah. Yang terbaru adalah si bungsu. Minggu ini sekolahnya melaksanakan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter). Jadi, ia pulang jam 15.00 WIB.
Kakaknya yang SMP juga pulang sore jam 15.00 WIB. Begitu juga yang SMK. Karena perubahan pola ini, saya lebih banyak mempersiapkan masak menjelang anak pulang sekolah. Mereka senang jika nasi dan lauknya baru.
Memang agak repot sih bagi saya yang juga bekerja. Jika bisa beres sebelum jam 14.00 WIB, saya bisa segera memasak. Kalau ngepres, saya minta tolong gojek pesan go food. Namun saya usahakan saya siapkan sendiri.
Untuk bekal sekolah, hanya si bungsu yang minta. Kakaknya sudah malas bawa karena tasnya berat. Mereka memilih makan di sekolah. Sedang untuk sarapan pagi, mereka tidak bisa makan nasi. Jadi saya siapkan teh hangat dan kue.
Karena pulang sore, anak-anak langsung ke rumah. Jika dulu, mereka pulang ke rumah ibu saya sebelum saya datang. Dengan kondisi ini, ibu saya jadi tidak ada temannya. Pernah dua hari lalu menangis karena tidak pernah bertemu si bungsu.
Sudah saya minta ke rumah neneknya, tapi alasannya lelah. Iya, saya bekerja saja tidak terus-terusan 8 jam. Namun anak-anak berada di sekolah mulai jam 06.30 sampai 14.45 WIB. Awalnya sambat. Tapi kalau libur dua hari, siapa yang gak seneng. "Mene prei...mene prei," nyanyi anak saya.
Pada akhirnya, semua orangtua perlu menyesuaikan diri dengan kondisi anaknya. Seperti saya yang harus menjemput si bungsu meski sudah ada jemputan becak langganan. Sylvianita widyawati
Komentar
Posting Komentar