Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Yuk..Ke Kebun Teh Wonosari

Gambar
Kereta kelinci di Kebun Teh Wonosari Liburan ke alam menyenangkan lho. Pilihannya bisa ke kebun teh Wonosari Lawang, Kabupaten Malang. Areal perkebunannya berada di dua kecamatan yaitu Lawang dan Singosari. Jadi jika kesana bisa dari Lawang dan Singosari. Saat saya ke sana, Minggu (29/1/2017), pengunjungnya cukup ramai.  Hawanya sejuk. Anak-anak jadi senang bermainnya. Terutama di sekitar tanaman teh. "Oh..tanaman tehnya seperti ini ya bu? Terus kalau jadi teh prosesnya bagaimana," tanya anak saya Jasmine. Pucuk daun tehnya diamati. Saya menjelaskan apa yang saya ketahui. Sayangnya saat kesana, pabrik teh Wonosari sedang tidak operasi. Ternyata pada hari minggu atau libur, pabrik libur. Wah...sayang ya. Oh ya..untuk tour pabrik itu berbayar dan ada guidenya. Kalau menurut saya, oke saja membayar. Karena akhirnya dapat pengetahuan baru. Mungkin lain kali harus dicoba agar anak-anak mendapat pengalaman baru. Biasanya, lewat pegamatan langsung lebih mengena dibandin

Loper Koran

Dulu, kalau pagi hari selalu ada teriakan penjual koran atau akrab disebut loper koran. Umumnya penjualnya anak-anak usia SMP. Mereka keliling perumahan menawarkan koran yang mereka bawa. Mereka biasanya membawa beberapa penerbitan koran. Kalau di Malang, biasanya meneriakkan tiga nama media yaitu Jawa Post, Harian Surya dan Malang post. Tapi mungkin tiga tahun terakhir sepertinya sudah tidak ada lagi. Jadi, kalau pagi adalah pengantar koran langganan saja. Di rumah saya, koran selalu datang pukul antara pukul 05.00-05.30 WIB. Setelah itu saya baca sampai sekitar 10 menit. Nanti akan saya lanjutkan lagi jika agak senggang. Meski beritanya ada yang sudah saya baca di online, namun tetap ada rasa berbeda ketika membaca lebih lengkap di media cetak. Apalagi jika disertai grafis. Jadi, jika beritanya pendek, jadi menarik. Berita terlalu panjang juga melelahkan jika dibaca. Kecuali pembaca memiliki banyak waktu membaca. Karena itu, media cetak sudah menyiasati dengan beberapa angle berit

Yuk..Rasakan Keseruan Rafting

Gambar
Waktunya rafting!!!. Dimulai dengan berkumpul di lapangan Kasembon Rafting. Kami semua sudah memakai rompi dan helm untuk mencoba keseruan rafting di sungai Sumber Dandang, Sabtu (14/1/2017). Setiap tim diisi lima orang. Sebelum berangkat, kami diberi pengarahan oleh penyelenggara.  Termasuk cara penggunaan dayung. Dalam satu perahu ada empat dayung. Di perahu karet itu nanti ada enam penumpang. Satu orang adalah instruktur. Aksi teman-teman saya di Kasembon Rafting Kami mendapat penjelasan bagaimana nanti saat mengikuti rafting. Semua sudah jelas dan tinggal melaksanakannya di lapangan. Oh ya, bagi orang kelima akan ditempatkan di etape kedua. Hal ini karena di areal arung jeram di etape pertama ada jeram cukup tinggi. Jadi harus diiisi empat orang saja. Ketinggian jeramnya sekitar tiga meter. Mengerikan sepertinya. Setelah melihat teman-teman berangkat dari lokasi start, saya berjalan ke arah etape dua. Saya berjalan sendiri karena teman-teman sudah berangkat. Regu s

Ke Kasembon Rafting

Gambar
Pemandangan pagi dari kamar saya Akhirnya kesampaian juga ke Kasembon Rafting. Yeah...!!! Kali ini saya ke sana karena ada kegiatan outing dengan teman-teman Harian Surya. Kami dari Malang berangkat menjelang magrib, Jumat (13/1/2017). Biasanya, kegiatan awal tahun selalu begini. Ada outing.  Namun lokasinya bergantian.  Kasembon rafting berada di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Dari Kota Malang kira-kira 2,5 jam. Lokasinya di barat Malang. Rombongan saya naik mobil Pak Eko. Awal berangkat agak berat karena dilepas tiga anak saya dengan tatapan hampa.  Biasanya saya selalu bersama mereka. Untung kegiatannya akhir pekan. Jadi, anak-anak akan dijaga oleh ayah mereka. Kegiatan saya hanya sehari kok. Sampai di lokasi langsung kegiatan motivasi. Pembicaranya adalah Pak Zein Abidin, motivator Surabaya. Dia membawakan dengan serius namun santai.  Bukan hal mudah menjadi motivator untuk mengisi sesi malam hari. Apalagi kami datang dalam kondisi lelah habis be

Mimpi Jadi Caleg

Gambar
Buku Mimpi Jadi Caleg Ini judul buku yang saya temukan saat mampir ke toko buku Gramedia MOG akhir pekan lalu. Buku terbitan lama sih. Tapi menurut saya masih in. Karena setiap lima tahun sekali selalu ada pemilihan legislatif (pileg). Di buku ini, penulisnya mengupas tuntas mulai mimpi caleg hingga kasus-kasus yang terjadi di dewan. Bagi saya, buku ini menarik. Karena begitulah adanya.  Seseorang dengan modal yang dimiliki, baik berupa anggaran atau modal sosial, siapa yang bisa mengatur strategi bisa memenangkan pertarungan. Di tingkat daerah, banyak kepala desa tertarik nyaleg. Mereka menjadi andalan meraup kursi di dapil-dapil yang ingin dimenangkan parpol. Setelah menang, ketika duduk di dewan, menurut saya ini adalah langkah menunjukkan kompetensi diri. Jadi mereka harus segera bergegas memajukan dirinya. Sebab yang dihadapi bukan lagi masalah desa, tapi beragam masalah. Baik masalah perundang-undangan, hukum dll. Masih untung kerja di dewan kolegial. Namun antar

Karaoke Smule

"Wallaikumsalam. Saya nimbrung menyanyi ya? Tapi suara saya agak kurang enak...". Yuman menyapa teman duet karaoke Smule. Jika sudah bersmule, rasanya tidak mengenal waktu. Berkali-kali ganti lagu dan menyapa pasangan duet karaokenya lewat ponsel cerdasnya. Bagi Wina, ulah suaminya itu bikin geregetan. "Kamu gak usah cemburu. Aku kenal dia saja nggak. Cuma nyanyi saja," alasan Yuman ke Wina. Wina menyatakan ia tidak cemburu.  Namun hanya mengingatkan soal waktu saja. Selain merasa berisik dengan suara suaminya yang tak kenal waktu ber smule, ia juga tidak enak dengan tetangganya. Suara Yuman cukup keras saat menyanyi. Dengan memakai earphone, tentu saja ia tidak bisa mengontrol suaranya. Anak-anaknya juga mengingatkan namun diabaikan. Karena merasa terganggu, Yuman kerap pindah-pindah tempat di dalam rumah agar bisa tenang berkaraoke itu. Wina melihat kesukaan suaminya itu sejak dua pekan ini. Sepertinya suaminya tersihir dengan aplikasi di ponsel. " Teman

Yuk..Ke Taman Sengkaling UMM

Gambar
Jika akan ke Kota Batu dari Kota Malang, tentu tak asing denganTaman Sengkaling berada di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Bisa dibilang ini taman rekreasi yang cukup tua namun masih eksis. Dulu objek wisata ini dikelola PT Bentoel. Namun sekarang dikelola oleh Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) sebagai unit bisnisnya. Pada Sabtu (31/12/2016) saya ajak anak-anak ke sana. Dari rumah, kami berangkat agak pagi. Sekitar pukul 07.30 WIB. Asumsinya, jalan ke arah Kota Batu masih sepi. Begitu juga dengan pengunjungnya. Ya..benar saja. Kami sampai di sana dengan cepat. Saya kemudian membeli tiket terusan Rp 50.000 per anak. Saya hanya membeli tiket masuk Rp 25.000. Dengan tiket terusan, sejumlah wahana bisa dinikmati tanpa membayar lagi. Seperti berenang di sejumlah titik (kalau mau). Tapi satu titik saja sudah lelah. Trus bumper boat, nonton film 4 dimensi, naik kapal naga dll. Dua anak saya langsung memutuskan berenang di satu titik. Sudut buat selfie di Taman Sengkaling Merek