Akhirnya Nonton Dilan😗
Setelah sekian kali anak saya bilang saya PHP in mereka, kami berangkat nonton film Dilan 1990 di bioskop Mandala Malang, Jumat malam (2/3/2018). Saya gak PHP sebenarnya. Tapi kondisinya gak memungkinkan. Karena Sabtu besok saya libur, gak papa lah nonton malam hari.
Pilihannya film Dilan dan Yo Wis Ben. Hal ini karena saya tidak tahu kondisi disana. Apakah penonton penuh atau gak. Kami nonton yang jam 20.20 WIB. Sampai di bioskop, saya ke bagian tiket. "Kalau Yo Wis Ben, tiketnya tinggal satu, Bu," jelas petugas. Karena itu saya langsung memutuskan nonton Dilan.
"Iya Dilan aja, Mbak. Tiketnya ada gak? Tanya saya. Ternyata Dilan masih cukup banyak tersedia. Di Malang, tinggal satu layar. Lainnya terisi film Indonesia lain, termasuk Yo Wis Ben yang dibintangi Bayu Skak. Saya bersyukur bisa nonton Dilan dalam kondisi tidak ramai.
"Mending telat nonton ya daripada antri panjang kayak dulu," ungkapku ke anak-anak. Kalau Yo Wis Ben masih ramai karena film baru. Sebab baru tayang 22 Februari 2018. Sedang Dilan sejak 25 Januari 2018. Sudah sebulan masih bertahan luar biasa kekuatannya.
Di dalam bioskop saat nonton film itu rasanya senang banget. Sama anak-anak bisa tertawa lepas melihat gombalnya Dilan ke Milea. Melihat film ini rasanya segar, lucu, gombal dan berdrama dikit. "Lebih menghibur dibanding nonton lawakan," kataku ke Rahma, si bungsu.
Dia sebenarnya masih dibawah 13 tahun. Tapi kalau ditinggal di rumah, juga kasihan sendiri. Jadi ikut nonton. Kalau ada adegan roman, matanya ditutup. Sedang Jasmine, anak nomer dua, senyum-senyum, ketawa dll. Wajahnya senang bisa nonton film itu.
"Ya Allah. Filmnya lucu, romantis," cetus Jasmine kala kita pulang. Karena sudah jam 22.00 WIB lebih, maka penonton pulang lewat jalan samping. Yaitu tempat parkir motor di lantai 3. Kami turun ke bawah sambil cerita terus soal Dilan. "Aku mau nonton lagi," kataku ke anak-anak.
Filmnya bikin baper banget. Mungkin memang ada masa SMA seperti itu. Rasanya indah. Melihat tokoh utamanya, Dilan dan Milea yang cakep juga jadi pesona film itu. Begitu juga tokoh lain melengkapi jadi kisah utuh di Dilan 1990. Saya jadi penasaran dengan film sekuelnya, Dilan 1991.
Saran saya, kalau nonton film ini ramai-ramai aja. Biar seru. Biar gak ada rasa malunya kita senyum-senyum sendiri, ketawa ngakak dll. Mumpung masih diputar di bioskop, gak ada salahnya nonton Dilan.
Pulang dari bioskop, saya memutar lagi lagu soundtracknya di youtube. Duh, film ini. Amazing. Bikin saya buru-buru menulis kisah nonton film ini. Yang bikin senang juga, semangat nonton film Indonesia. Semoga bangkit terus dan disambut penonton Indonesia.
Kalau tiket nonton filmnya murah. Yang mahal itu kalau bawa anak-anak adalah pernak perniknya. Beli ini itu. Ya sudahlah
. Yang penting sudah lihat Dilan. Salam. Sylvianita widyawati
Kesehatan Ayam Tercinta kita perlu kita jaga juga.
BalasHapusDalam kali ini saya akan memberikan sedikit pengetahuan untuk kesehatan Ayam Kesayangan kita.
Berikut artikel yang barusan saya update.
Cara Merawat Ayam Betet Yang Benar
https://tajenonline.net/cara-merawat-ayam-betet-yang-benar/
Terima kasih sudah menerima Komentar saya