Penasaran Dengan Masjid Tiban di Turen

Pintu masuk Ponpes Bihaaru di Turen
Beberapa kali saya melakukan perjalanan ke Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Namun sering terlewatkan untuk mampir ke Ponpes Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah yang berada di Desa Sananrejo. Akhirnya ke sana juga ketika ada liputan di ponpes ini pada Maret 2013 lalu.

Waktu itu ada informasi ada beberapa pasang pengantin menikah di pondok ini. Acaranya ternyata pagi, saya datang agak siang, ha..ha. Tapi bisa disiati kondisinya karena habis Jumatan ada semacam kirap pengantin di sekitar pondok.

Nah, sambil menunggu kegiatan itu, saya juga sempat ngobrol-ngobrol dengan Pak Alief Suwarno, petugas informasi pondok. Saat saya ke sana, pengunjung pondok sangat ramai. Menurut dia  sebanyak 85 persen pengunjung yang ponpes ini karena penasaran dengan sebutan tiban atau masjid tiban.

"Padahal masjid itu hanya salah satu fasilitas di ponpes," terangnya saat duduk di tempat informasi.  Pengunjung, katanya, seperti penasaran dengan masjid tiban atau tiba-tiba muncul karena dibangun oleh jin. Padahal sebenarnya para santri telah membangunnya sejak 1987 hingga saat ini.
S
Dapat kehormatan diajak ke ruang makan keluarga pondok
Satu lorong di Ponpes Bihaaru Turen, Kabupaten Malang
Dari luas lahan sekitar lima hektare, yang dipakai untuk bangunan sebanyak 3,5 hektare. Karena masih ada waktu lama, saya sempat berkeliling dengan teman saya dipandu oleh Pak Alief.

Saya diajak bertemu dengan pimpinan pondok. Saya lupa di lantai berapa. Rasanya ngos-ngosan. Oh ya, untuk masuk ke ponpes ini, sepatu/sandal dilepas. Sehingga kondisinya bersih semua.

 Setelah wawancara selesai, jalan-jalan dilanjutkan lagi. Rasanya seperti ada 1000 pintu. Kalau nggak pakai pemandu, pasti muter-muter nggak karuan karena banyak pintu, he..he.

Oleh Pak Alief, saya dan teman saya kemudian diajak ke ruang makan keluarga pondok. Saya jadi sungkan. Awalnya, saya pikir mau ditunjukkan jalan kemana.

Ternyata masuk ruang tamu yang penuh ornamen itu. Akhirnya, makan sianglah di tempat itu dengan menu yang ada. Ada kue-kue juga serta minuman.

Setelah itu, kami keluar lagi. jika tidak tergesa-gesa karena waktu kerja, sebenarnya senang berada di sini. Tapi ketika sudah batas waktu harus bergeser ke tempat lain, akhirnya hanya sebatas tahu saja.

Oh ya, di tempat ini juga ada pasar di lantai tujuh. Selain itu juga ada kebun binatang mini. Kalau capai jalan-jalan bisa disiasati istirahat di tiap lantainya sambil menikmati semilir angin. Tempat ini menjadi objek wisata religi yang diminati di Kabupaten Malang. Padahal lokasinya tidak berada di jalan besar, Namun wisatawan yang datang cukup banyak. Apalagi jika hari minggu. Bus-bus wisata dari berbagai daerah masuk ke kawasan ini. Saat masuk ke jalan menuju ponpes, banyak penjual menjajakan makanan dan barang. sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini