Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Hari Yang Embuh

Inginnya mengisi kegiatan off duty dengan santai. Tapi apa daya. Sekitar pukul 10.00 WIB, dikagetkan telpon dari sekolah Sasa. Gurunya memberitahu bahwa Sasa sakit. "Cepat dijemput ya, Bu," tutur gurunya. Saya mencoba bertanya tentang sakitnya. Gurunya hanya menjawab kurang tahu. "Sebaiknya cepat dijemput saja. Khawatir ada apa-apa," kata guru itu. Saya bergegas mandi. Kemudian memutuskan memesan taksi untuk menjemput saya. Tak berapa lama, saya sudah sampai di sekolahnya. Saya langsung ke kelasnya. Saya melihat ia bersandar pada bahu teman sebangkunya. Wajahnya pucat. Katanya kepalanya pusing dan mual. Duh. Setelah itu, saya membawanya keluar dari kelasnya. Taksi masih menunggu kami. Setelah itu, taksi mengantar kami ke klinik dekat rumah. Kebetulan saat itu banyak pasien antre. "Saya mau memeriksakan anak saya," kata saya kepada petugas klinik. Petugas bertanya apakah saya pasien umum atau BPJS. "Kalau umum bagaimana?" tanya saya. Petugas m

Sopir Angkot Baik Hati

Hari ini ada penugasan ke SMKN 10 Kota Malang. Lokasinya di kawasan Tlogowaru. Karena tidak ada angkutan umum, saya memutuskan naik taksi dari rumah saya di Sawojajar, Tarifnya di bawah Rp 30.000. Namun karena minimal bayar Rp 30.000, maka harus membayar sebesar itu. Setelah selesai, saya baru bingung harus naik angkutan umum apa. Jadi, saya putuskan berjalan keluar di dari kawasan itu. Lumayan juga jauhnya. Saya kemudian menyeberang ke depan kantor block offiece Pemkot Malang di Tlogowaru. Saya melihat ada angkot TST ke arah utara. Angkotnya kosong. Jadi saya putuskan duduk dengan sopir. Saya bilang ke bapak itu, saya perlu keluar dari kawasan Tlogowaru dan akan ke Sawojajar. "Iya, Mbak. Nanti bisa turun ke terminal Hamid Rusdi. Di sana bisa oper lagi," tutur bapak itu. Angkot tidak masuk ke dalam terminal. Dia berusaha mencarikan saya angkutan untuk oper. Ternyata tidak ada satupun angkot ngetem. Padahal itu sekitar pukul 10.00 WIB. Bapak sopir sampai heran. "Tumbe

Mimpi (Liburan) Siang Hari

Hari ini, saya off duty. Namun untuk pekerjaan rumah tetap on duty. Yang off, hanya tidak mencari berita saja, ha..ha. Karena libur, banyak yang saya kerjakan di rumah. Usai itu, karena capek, saya ketiduran. Awalnya mata masih melek sambil melihat youtube. Lama-lama...zzzzzzz Rasanya di tidur itu, saya sudah berlibur di Jogja bersama anak-anak. Tidak ada suami saya karena cerita di mimpi itu, suami saya sedang tugas di luar kota. Kami memutuskan diam-diam berlibur ke Jogja. Kami menginap di Hotel Royal Ambaruko (RA). Saya pernah menginap di hotel itu. Tapi anak-anak belum pernah. Karena itu, saya semangat sekali mengajak liburan mereka dan menginap di sana. Saya terkesan tinggal di RA. Suasana dan kulinernya enak. Selain itu, kolam renang buat anak-anak cukup luas. Kami berencana jalan-jalan ke sekitar Malioboro sambil menunggu kereta api malam hari tujuan ke Malang. Tiba-tiba.... Ting tong...ting tong. Saya terbangun kaget. Saya melihat dari jendela kamar. Anak kedua saya, Ja

Berwisata Memang Asik, Tapi Jangan Lupakan Keselamatan

Gambar
Beberapa kali kejadian tewasnya wisatawan di sebuah objek wisata karena mereka terlalu asyik sendiri. Entah itu asyik selfie atau lainnya. Sementara mereka tidak terlalu mengenali medan di sana. Mereka sebagai pendatang di tempat wisata itu bisa jadi enggan mengamati lingkungan sekitar objek dulu. Apakah kondisinya berbahaya atau tidak, Pantai Batu Bengkung dari balik bukit. Ombaknya bisa tinggi Bisa juga karena terpesona objek wisatanya jadi melupakan kehati-hatian. Dengan adanya media sosial  yang menyajikan foto-foto berbau adventure baru, menjadi tantangan sendiri bagi wisatawan. Makin sulit dijangkau tempatnya, maka terkesan makin keren fotonya. Bisa juga makin banyak yang ngelike. Sejumlah kasus yang terjadi di objek wisata, saya mengambil contoh di sekitar Malang. Ada korban asyik selfie, ombak tinggi datang. Mereka pun digulung ombak. Ada yang kembali namun sudah dalam kondisi meninggal. Ada yang mengunjungi coban, terpeleset, jatuh dan tenggelam. Untuk berwisata ke p

Uang Receh

Gambar
Saya sering mengumpulkan uang receh dari ongkos kembalian naik angkutan. Awalnya sering saya campur antara lembaran uang kertas dan receh. Lama-lama menganggu juga di kantong. Karena setiap hari selalu ada uang receh, saya masukkan ke dompet kecil khusus uang receh. Dompet itu saya masukkan ke tas kerja. Sedang non receh ada di dompet lain. Uang receh itu nominalnya mulai Rp 100 sampai Rp 1000. Uang receh Rp 1000 lebih simpel dari keren. Kadang masih saya pisah sendiri di gelas kecil di kamar saya. Menurut saya, uang receh ini sangat bermanfaat. Kadang-kadang saat belanja membutuhkan kekurangan uang Rp 100 sampai Rp 500 cukup ambil dari uang receh. Berbeda ceritanya ketika tidak ada uang receh saat belanja, Kasir di toko memutuskan sendiri kembalian sesuai pembulatan. Rasanya kesel. Misalkan belanja habis Rp 30. 325. Maka kasir akan cenderung membulatkan Rp 30.500. Alasannya tidak ada uang receh. Nah, berguna kan uang receh. Namun anak-anak sekarang kurang suka membawa uang receh

Kuliner Bakso Bakar dan Ketan Duren

Gambar
Bakso Bakar Pak Man Enaknya bekerja di lapangan itu jika ada waktu luang sedikit bisa mampir berkuliner. Kadang yang saya inginkan/dapatkan juga tidak ada perencanaan. Seperti tiba-tiba nongkrong di Bakso Bakar Pak Man. Pilihan bakso bakarnya pedes plus minum teh. Hmm.... Sambil kepedesan tetap menyantap bakso bakar yang tersisa. Sebelumnya, karena tugas di Kabupaten Malang, saya lebih sering nongkrong di Bakso Bakar Pak Sholeh di Pakisaji. Bedanya pada ramuan sausnya. Yang di Pakisaji ada kacangnya. Bentuk baksonya ada yang besar dan kecil. Sedang di Pak Man ukurannya sama. Jika masih pingin kuahnya, di tempat itu juga bisa nambah. Tinggal memilih sesuai selera. Misalkan tambah tahu atau siomai kering. Di Bakso Bakar Pak Sholeh, di meja biasanya masih ada sajian sate kerang. Kadang sambil nunggu bakso bakarnya, saya incip-incip. Jika tidak mau bakso, ada juga kuliner ketan duren di jl Merbabu Malang. Cukup dengan uang Rp 10.000 bisa mendapat semangkok ketan, serabi dan

Nonton Citra Scholastika

Gambar
Citra Scholastika mengajak selfie penontonnya Sebenarnya nggak terlalu ngefans dengan penyanyi Citra Scholastika. Tapi ketika dia tampil di Malang, sayang juga jika tidak ditonton. Suaranya renyah dan lagu-lagunya enak. Dia diiringi minus one. Menyapa hangat mahasiswa yang datang di sebuah acara di Samantra Krida UB Malang beberapa hari lalu. Ada tiga lagu yang dinyanyikan. Penampilannya diawali dengan lagu Turning Back To You. Kemudian dilanjutkan dengan lagu You and Me. Kadang-kadang di sela tampilannya, Citra mengajak komunikasi dengan penontonnya. Setiap langkahnya dalam sorotan smartphone peserta yang datang. "Aduh...kok dia di sana aja sih. Jadi nggak bisa ambil gambarnya nih," gerutu seorang penonton pria. Termasuk saya. Mau geser juga nggak enak. Karena ada sorotan kamera sebuah stasiun TV. Akhirnya mendapat foto dia seadanya. Citra sempat juga mengajak penontonnya selfie. Ia mengambil HP-nya dan mengabadikannya. Sebelumnya dilantunkan lagu ketiganya, Aku Bi

Malming, Mengunjungi Jasmine di ISC

Mengisi malam minggu kemarin (9/4/2016), selain harus bekerja, saya juga memikirkan kegiatan anak saya Jasmine di Indonesia Scouts Challenge (ISC) di Lapangan Rampal. Kebetulan, sekolah anak saya mendapat jadwal gelombang kedua yaitu 9-10 April 2018. Persiapan di sekolahnya sudah lama. Dari SDN Lesanpuro 1 mengirimkan dua tim, yaitu putra putri. Tiap tim ada 10 orang. Sejak Jumat malam, ia mempersiapkan apa yang dibawa buat besok paginya. Pembinanya, Pak Eko sudah memberikan list tentang apa saja yang harus dibawa anak-anak. Setelah beres, dia tidur. Gantian saya yang kurang nyenyak tidur karena khawatir bangun kesiangan. Sabtu pagi datang. Ayahnya mengantarkan dia ke sekolah. Sementara saya mempersiapkan si bungsu berangkat sekolah. Saat saya tiba di sekolahnya, kendaraan tim pramuka sudah bersiap berangkat. Rasanya gimana gitu. Dia hanya tersenyum dan melambaikan tangannya ketika kendaraan keluar dari halaman sekolah. Ayahnya mungkin baper. Dia kemudian memutuskan mengikuti laju

Tiga Anak Perempuan Saya

Gambar
Saya memiliki tiga anak perempuan. Nama panggilannya Sasa, Jasmine dan Rahma. Si bungsu saat ini duduk di kelas 2 SD. Kadang mudah menghandle mereka. Kadang saya juga tidak bisa apa apa karena mereka bersikap sendiri. Ini diwujudkan dalam sikap ngambek atau marah jika terjadi sesuatu. Jika saat kecil dulu saya merasa 'sepi' karena tiga adik saya laki-laki semua. Sekarang berbalik. Saya tidak pernah merasa sepi. Dengan trio ini, saya harus banyak belajar bagaimana menghadapi mereka. Sebab masing-masing punya karakter sendiri. Model pendekatannya juga beda. Tapi saya pilih mengalir saja ketika terjadi sesuatu. Pulang kerja dikerubuti anak-anak beberapa waktu lalu Dengan ketiga anak saya, saya merasa dekat. Saya bisa berperan jadi ibu juga teman. Merekalah yang paling tahu keseharian saya. Seperti bagaimana repotnya saya mengatur waktu antara bekerja dan mengurus rumah. Namun karena masih anak-anak, mereka sering juga masih seenaknya sendiri. Misalkan membuat rumah kot

Yuk.... Naik Bus Macito di Malang

Gambar
Suatu hari, saya dapat libur kerja hari Minggu. Libur pada hari Minggu itu rasanya sesuatu. Kami memutuskan jalan-jalan pagi di sekitar Alun-alun Tugu Malang. Rutenya di mulai dari balaikota Jl tugu-Jl Kahuripan, belok kanan ke Jl Basuki Rahmat dan ke Alun-Alun Malang. Setelah bermain di sana beberapa saat, kami berjalan lagi ke Jl Majapahit, bermain di Tarekot (Taman Rekreasi Kota). Di depan bus Malang City Tour (Macito) Karena masih pagi banget, kami memutuskan sarapan pagi di Rawon Tessy di jl Trunojoyo. Nasi rawonnya enak banget. Apalagi jika ditemani dengan teh manis hangat. Di meja biasanya diberi sepiring aneka lauk pauk. Isinya beragam. Ada tempe goreng, paru goreng, sate kerang dll. Tinggal dipilih mana yang disukai. Setelah sarapan pagi, kami berjalan lagi ke arah balai kota. Kami memutuskan menunggu bus Malang City Tour atau akrab disebut dengan bus Macito. Menikmati pemandangan sekitar Balai Kota Malang dari bus Macito Untuk menumpang bus ini gratis. Tak her