Berwisata Memang Asik, Tapi Jangan Lupakan Keselamatan
Beberapa kali kejadian tewasnya wisatawan di sebuah objek wisata karena mereka terlalu asyik sendiri. Entah itu asyik selfie atau lainnya. Sementara mereka tidak terlalu mengenali medan di sana. Mereka sebagai pendatang di tempat wisata itu bisa jadi enggan mengamati lingkungan sekitar objek dulu. Apakah kondisinya berbahaya atau tidak,
Bisa juga karena terpesona objek wisatanya jadi melupakan kehati-hatian. Dengan adanya media sosial yang menyajikan foto-foto berbau adventure baru, menjadi tantangan sendiri bagi wisatawan.
Makin sulit dijangkau tempatnya, maka terkesan makin keren fotonya. Bisa juga makin banyak yang ngelike. Sejumlah kasus yang terjadi di objek wisata, saya mengambil contoh di sekitar Malang.
Ada korban asyik selfie, ombak tinggi datang. Mereka pun digulung ombak. Ada yang kembali namun sudah dalam kondisi meninggal. Ada yang mengunjungi coban, terpeleset, jatuh dan tenggelam. Untuk berwisata ke pantai-pantai di kawasan Kabupaten Malang, hendaknya juga mengenali lokasinya dulu. Jangan mudah terpesona dengan objeknya. Ciri khas pantai selatan adalah ombak besarnya.
Pengelola sendiri sudah memberi peringatan tentang ombak besar, larangan mandi dll, Tapi wisatawan kerap mengabaikan. Jika saya amati di lapangan, meski ada pengelolanya, mereka pun tidak akan memperhatikan semua apa yang dilakukan pengunjung. Sehingga tergantung kita sendiri.
Beberapa kejadian di pantai seperti di Pantai Ngantep, Pantai Bajulmati, Pantai Batu Bengkung, Pantai Kondang Merak dll. Dengan makin meningkatkan minat berwisata ke lokasi-lokasi yang mungkin jauh dari perumahan warga, maka wisatawan harus bisa menjaga diri sendiri.
Jika lokasi itu ada pengelolanya, lebih baik. Karena jika terjadi sesuatu, mungkin akan cepat koordinasinya. Berbeda dengan tempat-tempat wisata yang jauh dari jangkauan. Lebih mengkhawatirkan lagi jika wisatawan melewati pintu masuk yang tidak disarankan.
Jika terjadi apa-apa, akan menyulitkan koordinasi pencarian karena lokasinya jauh. Ujung-ujungnya, yang berduka adalah keluarga. Sebab mereka kehilangan anggota keluarga. Maksud hati rekreasi, malah mendapat meninggal dunia.
sylviantia widyawati
Pantai Batu Bengkung dari balik bukit. Ombaknya bisa tinggi |
Makin sulit dijangkau tempatnya, maka terkesan makin keren fotonya. Bisa juga makin banyak yang ngelike. Sejumlah kasus yang terjadi di objek wisata, saya mengambil contoh di sekitar Malang.
Ada korban asyik selfie, ombak tinggi datang. Mereka pun digulung ombak. Ada yang kembali namun sudah dalam kondisi meninggal. Ada yang mengunjungi coban, terpeleset, jatuh dan tenggelam. Untuk berwisata ke pantai-pantai di kawasan Kabupaten Malang, hendaknya juga mengenali lokasinya dulu. Jangan mudah terpesona dengan objeknya. Ciri khas pantai selatan adalah ombak besarnya.
Pengelola sendiri sudah memberi peringatan tentang ombak besar, larangan mandi dll, Tapi wisatawan kerap mengabaikan. Jika saya amati di lapangan, meski ada pengelolanya, mereka pun tidak akan memperhatikan semua apa yang dilakukan pengunjung. Sehingga tergantung kita sendiri.
Beberapa kejadian di pantai seperti di Pantai Ngantep, Pantai Bajulmati, Pantai Batu Bengkung, Pantai Kondang Merak dll. Dengan makin meningkatkan minat berwisata ke lokasi-lokasi yang mungkin jauh dari perumahan warga, maka wisatawan harus bisa menjaga diri sendiri.
Jika lokasi itu ada pengelolanya, lebih baik. Karena jika terjadi sesuatu, mungkin akan cepat koordinasinya. Berbeda dengan tempat-tempat wisata yang jauh dari jangkauan. Lebih mengkhawatirkan lagi jika wisatawan melewati pintu masuk yang tidak disarankan.
Jika terjadi apa-apa, akan menyulitkan koordinasi pencarian karena lokasinya jauh. Ujung-ujungnya, yang berduka adalah keluarga. Sebab mereka kehilangan anggota keluarga. Maksud hati rekreasi, malah mendapat meninggal dunia.
Komentar
Posting Komentar