Siswa Manfaatkan Wifi Warkop Buat Kerjakan Tugas

Kamis (16/7/2020) lalu saya bersama teman saya sekantor, fotografer Gogon ke Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Tujuannya ke rumah Udin atau nama lengkapnya M Syafruddin. Sehari sebelumnya, saya sudah janjian ke rumahnya untuk melihat siswa warga sekitar rumahnya yang memanfaatkan wifi di warkopnya untuk mengerjakan tugas sekolah. 

Saya tahu kegiatan di rumahnya lewat status WA-nya. Saya pikir kok menarik ya. Saya lalu janjian bertemu. Belajar daring di saat pandemi Covid-19 memang tantangannya besar. Tak sekedar ada jaringan, tapi juga memperhatikan anak-anak akan tugas dan buku pelajarannya. Bagi guru-guru ini juga tidak mudah meski sudah mempersiapkan modulnya. Sebab pemahaman siswa, guru dan orangtua belum tentu sama. 

Saat tugas di Kabupaten Malang dulu, saya beberapa kali datang ke Kecamatan Jabung bareng teman-teman. Tujuan saya kali ini ke Dusun Lemahbang, Desa Kemiri. Perjalanan saya mengingatkan liputan kemana saja saat itu. Flasb back. Seperti konflik lahan dengan pihak militer dan warga, perampokan, ke desa mandiri energi dengan memanfaatkan kotoran sapi, dugaan korupsi dana bos dll. Jabung dikenal dengan susu sapinya. Sebab banyak warga yang memelihara sapi. 

Dari Dusun Lembahbang, untuk ke Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan kurang 2 Km lagi. Jalannya sudah bagus. Oh ya, tulisan saya ini sudah dimuat di Harian Surya dan Suryamalang.com. Saya bagi ke blog ini sebagai sharing bagaimana upaya siswa bisa terus belajar tanpa halangan meski harus mencari wifi. Saya kira tak sekedar mencari wifi juga. 

Tapi juga mereka pasti rindu bersosialisasi dengan teman. Siapa yang kangen dengan sekolah? Semua. Kangen pakai seragam, mencucinya, memakai kaos kaki, sepatu hitam dan uang saku dari orangtua.
**

Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) secara daring membutuhkan jaringan internet. Sejumlah anak SD-SMP di Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang memanfaatkan wifi dari warung kopi (warkop) Pitoeng yang dimiliki M Syafruddin. Sejak dua tahun terakhir, ia membuat SBR Farm dan warkop di rumahnya.

"Anak-anak datang ke sini sejak Senin (13/7/2020) saat mulai masuk sekolah. Awalnya dua orang. Terus kemudian hari, jadi lebih banyak," jelas Udin, panggilan akrabnya pada suryamalang.com. Kedatangan dua anak itu izin memakai wifi warkop untuk mengerjakan tugas sekolah. Dikatakan, sebelumnya, wifinya memang hanya untuk warkop Pitoeng pada malam hari.

Dimana pembeli membayar Rp 5000 untuk mendapat minuman dan kue sambil wifian. "Setelah ada yang datang itu, saya jadi memikirkan kemanfaatan lainnya buat anak-anak yang saat ini sedang belajar di rumah. Pasti ada tugas-tugas yang perlu dikerjakan," jawab pria yang bekerja di Poltekom Kota Malang ini. 

Namun untuk anak-anak sudah ditegaskan jika memang tidak membeli paket (minum dan wifian) tidak apa. "Saya juga bilang ke anak-anak jika tidak punya HP buat ngerjakan tugas, saya usahakan. Kalau ada teman-teman mereka mau datang juga tidak apa," kata dia. Saat mengerjakan tugas sekolah, mereka disediakan tempat di teras warkop. Ada meja dan tikar buat duduk. Juga ada colokan untuk mengisi baterai HP.

"Cuma kendala di wifi ya kalau ada listrik mati," jawab Udin. Para siswa adalah warga sekitar rumah Udin. Wulandari, siswa kelas 8 SMPN Jabung 2 menyatakan sudah mendapat tugas dari sekolah. "Ini saya sedang mengerjakan tugas PAI (Pendidikan Agama Islam)," jelas Wulandari. Ia memanfaatkan wifi di warkop Pitung dari informasi orangtuanya. "Ndok, nang omahe Pak Udin ae ada wifi," kata Wulan menirukan pembicaraan dengan orangtua.

Ia dan teman-teman SMP-nya biasanya datang jam 09.00 WIB setelah ada tugas dari sekolah. Dikatakan, kalau pakai wifi memang jadi tidak kepikiran paket datanya. "Kalau sebelum semester ini, setiap minggu butuh Rp 27.000 untuk paket data. Saat itu tugas sekolah biasanya diberi link," jawab Wulan. Sedang Silvia Dwi Anggraini, siswa kelas 7C SMPN Jabung 2 mengerjakan tugas MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dengan merangkum isi video. 

"Tadi tugasnya soal kebangsaan dan pramuka," jawabnya. Hasil rangkuman ditulis dibuku dan difoto kemudian dikirim ke WA guru. Dari para siswa yang datang, Udin juga memilih ketua kelas sehingga bisa mengkoordinir teman-temannya. Namanya Johan Aditya. Ia siswa kelas 7 di SMPN Jabung 2. Sebelum belajar mengerjakan tugas, di teras itu juga ada yang tugas membersihkan. Anak-anak jika datang juga mencium tangan Udin. Mereka juga ada jadwal istirahat. 

Maksimal jadwal "sekolah" nya jam 14.00 WIB. Dikatakan Udin, jika belajar bersama, maka antar teman juga bisa saling membantu jika ada kesulitan. Ia juga menyediakan diri membantu untuk mapel umum. Sedang istrinya akan membantu yang kesulitan bidang agama. Ia berharap, apa yang difasilitasi bisa memberi manfaat warga sekitar. Dusun Lemahbang sangat dekat dengan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan. Dari warkop ini kurang 2 Km perjalanan. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini