Jalan-Jalan Ke Hutan Kota Malabar (1)
Lepas dari kontroversi revitalisasi hutan kota Malabar, Kota Malang, tempat itu kini menjadi jujugan warga untuk wisata. Dulu namanya dikenal dengan sebutan Kebon Rojo. Hampir semua warga yang tinggal di sekitar tempat itu pasti bermain di sana. Entah buat layangan, main bola, tempat latihan sepeda dll. Di dekatnya, ada lokasi tempat pembuangan sampah.
Dua hari lalu, saya juga mengajak anak-anak ke sana. Ada adik saya bersama anak lelakinya, Juga ipar saya dengan dua anaknya. Ibu saya juga ikut karena penasaran dengan perbaikan di hutan kota itu. Meski sering lewat sana, setelah dipercantik dan diresmikan Wali Kota Malang, Abah Anton, saya baru mengunjunginya untuk rekreasi yang saat itu.
Beda rasanya ke sana misalkan dengan tujuan bekerja/mencari berita. Jika dinikmati sambil rekreasi, rasanya nyaman. Di dalam hutan itu sudah di pasang paving stone untuk jogging/jalan kaki.
Dengan adanya paving, memang jadi nyaman berjalan-jalan. Selain itu, jika hujan, air juga masih terserap di tanah. Di sana, pohonnya masih banyak. Sehingga anak-anak juga bisa belajar tentang pohon.
Karena di tiap pohon ada nama populer dan latinnya. Dengan adanya papan informasi itu, maka anak-anak bisa mengetahui pohonnya langsung dan manfaatnya.
Dengan diberi papan nama, anak-anak jadi tertarik membaca. Bandingkan jika hanya pohon rimbun, tapi tidak tahu nama pohon dan fungsinya. Saya pun juga ikut-ikutan belajar mengenali pohon. Misalkan mengetahui manfaat buah Elo yang antara lain untuk rematik. Ada juga pohon Genitu. Saya baru tahu pohonnya meski pernah makan buahnya.
Tapi buah-buah itu sudah jarang didapatkan di pasar. Sehingga agak sulit memberikan gambaran ke anak-anak tentangnya. Di lokasi juga ada papan mengenai hutan kota Malabar dan tumbuhan yang hidup di sana.
Jika masih kepo, bisa didatangi satu persatu pohonnya. Saat saya ke sana, memang tidak banyak pengunjung. Sehingga terasa nyaman. Ada yang beraktifitas jogging. Ada yang menggunakan lokasi itu untuk pemotretan.
Ada yang jalan-jalan dan setelah itu duduk-duduk di sana sambil membaca. Kalau saya dan anak-anak menjelajahi semuanya. Alasannya lebih pribadi sih. Saya mengenal sekali hutan itu, Dulu disebut lapangan karena lebih banyak rumputnya.
Sehingga dijadikan lokasi olahraga dan pramuka saat SD. Menurut saya, anak-anak sekolah di sekitar Malang bisa ke sana untuk belajar mengenal alam, termasuk pelajaran biologi tentang tumbuhan. Di buku memang bisa dipelajari. Namun lebih menyenangkan jika belajar di lapangan. sylvianita widyawati
Dua hari lalu, saya juga mengajak anak-anak ke sana. Ada adik saya bersama anak lelakinya, Juga ipar saya dengan dua anaknya. Ibu saya juga ikut karena penasaran dengan perbaikan di hutan kota itu. Meski sering lewat sana, setelah dipercantik dan diresmikan Wali Kota Malang, Abah Anton, saya baru mengunjunginya untuk rekreasi yang saat itu.
Papan informasi tentang Hutan Kota Malabar |
Dengan adanya paving, memang jadi nyaman berjalan-jalan. Selain itu, jika hujan, air juga masih terserap di tanah. Di sana, pohonnya masih banyak. Sehingga anak-anak juga bisa belajar tentang pohon.
Karena di tiap pohon ada nama populer dan latinnya. Dengan adanya papan informasi itu, maka anak-anak bisa mengetahui pohonnya langsung dan manfaatnya.
Dengan diberi papan nama, anak-anak jadi tertarik membaca. Bandingkan jika hanya pohon rimbun, tapi tidak tahu nama pohon dan fungsinya. Saya pun juga ikut-ikutan belajar mengenali pohon. Misalkan mengetahui manfaat buah Elo yang antara lain untuk rematik. Ada juga pohon Genitu. Saya baru tahu pohonnya meski pernah makan buahnya.
Keterangan nama pohon ada di Hutan Kota Malabar |
Tapi buah-buah itu sudah jarang didapatkan di pasar. Sehingga agak sulit memberikan gambaran ke anak-anak tentangnya. Di lokasi juga ada papan mengenai hutan kota Malabar dan tumbuhan yang hidup di sana.
Jika masih kepo, bisa didatangi satu persatu pohonnya. Saat saya ke sana, memang tidak banyak pengunjung. Sehingga terasa nyaman. Ada yang beraktifitas jogging. Ada yang menggunakan lokasi itu untuk pemotretan.
Ada yang jalan-jalan dan setelah itu duduk-duduk di sana sambil membaca. Kalau saya dan anak-anak menjelajahi semuanya. Alasannya lebih pribadi sih. Saya mengenal sekali hutan itu, Dulu disebut lapangan karena lebih banyak rumputnya.
Sehingga dijadikan lokasi olahraga dan pramuka saat SD. Menurut saya, anak-anak sekolah di sekitar Malang bisa ke sana untuk belajar mengenal alam, termasuk pelajaran biologi tentang tumbuhan. Di buku memang bisa dipelajari. Namun lebih menyenangkan jika belajar di lapangan. sylvianita widyawati
Komentar
Posting Komentar