Akhirnya ke Bukit Kaliandra Coban Talun Yang Viral Itu...

Saya bukan pengejar fomo tapi ya jujur saja kepo dengan yang viral-viral. Syaratnya memang menarik dan bermanfaat ketika dicoba. Seperti perjalanan kami (saya, paksu dan satu anak saya ke Bukit Kaliandra yang berada si kawasan Coban Talun Kota Batu pada Minggu (12/10/2025). Awalnya dua pekan lalu sudah ke Coban Talunnya sebagaimana pernah saya tulis sebelumnya.

Itupun saya tiga hari njarem, wkwkw. Akhirnya, perjalanan ke Kaliandra ditunda dan baru terealisasi pada Minggu itu. Sampai di kawasan Coban Talun masih pagi. Masuk bertiga dengan membayar Rp 48 ribu termasuk parkir. Setelah itu kami berjalan melintasi treking yang sudah sesuai petunjuk. Paling senang itu saat melintasi jalan dengan pohon pinus dan taman bunga hortensia. Ini adalah tanaman khas yang ada di dataran tinggi.

Di kawasan ini bunga hortensia beraneka warna. "Nanti kalau turun, foto disini yuk," ajak saya pada paksu dan Jasmine, anak saya. Mereka mengiyakan. Jadi perjalanan fokus ke tujuan yaitu puncak Kaliandra. Saya dibekali paksu tongkat yang biasa buat naik gunung. Awalnya malas bawa. Tapi ternyata bermanfaat. Yang saya khawatirkan adalah jika ada tanjakan-tanjakan. Ternyata ada memang tapi masih aman dilalui.

Apalagi saat naik, saya juga berjumpa pengunjung yang membawa anak atau bocil. Pikir saya, jalan kesana aman. Benar sih. Tiba-tiba anak saya berteriak begini. "Bu, kok sudah kelihatan bendera merah putih. Mungkin sudah dekat," kata Jasmine. Lho...lho. Ternyata benar. Di puncak sudah banyak pengunjung yang istirahat duduk santai sambil makan dan minum. Mereka duduk di karpet yang disediakan pengelola warung.

Yang jelas mereka sudah naik duluan sejak pagi. Saya duduk di karpet yang ada sambil selonjoran. Maklum balung tuwo. Saya ajak anak saya pesan minum hangat di warung itu tidak mau. "Minum air putih aja, Bu," jawab Jasmine. Akhirnya saya minum air putih yang sudah saya bawa sejak awal. Kegiatan kami terbanyak adalah menikmati pemandangan, udara segar dan mengambil video serta foto.

Beberapa keluarga terlihat membawa anak mereka yang masih kecil. Senang ya sejak kecil sudah dibawa ke alam. Untuk berfoto di spot titik Kaliandra kurlep 1500 dpl, pengunjung bergantian. Disana kami juga bertemu rombongan gowes bapak-bapak dari Pujon, Kabupaten Malang. Wah..keren. Saya kurang tahu jalur bersepeda sampai ke puncak Kaliandra lewat mana ya. Kemarin juga lupa bertanya. Sebab saat kita turun lagi juga tidak bertemu mereka.

Saat disana, saya juga berbincang dengan Pak Edi, pemilik warung. Kebetulan paksu sedang bertanya pada Pak Edi tentang gunung-gunung di sekitar. Ia menyebut antara lain Gunung Kawi, Panderman, Arjuno, Wukir. Satunya Welirang kalau tidak salah. Karena cuaca sedang cerah, penampakan gunungnya sangat terlihat. Menurut Pak Edi, Kaliandra baru ramai sejak tiga bulan terakhir.

"Kalau liburan, pasti ramai," jawab dia. Menurutnya, Kaliandra sudah ada sejak lama. Tapi tidak ada yang berani naik karena tertutup tanaman sangat tinggi. Begitu pula jalur trekingnya masih belum tertata seperti sekarang. "Jadi kalau naik kan nggak berani," terang Pak Edi. Medsos membuat Kaliandra makin melejit. Termasuk saya akhirnya kepo ingin naik kesana.

Lewat Sungai

Turun dari puncak Kaliandra, kami memutuskan mencari jalan lain atau tidak seperti semula. Sebab ada trek yang nampak sepi tapi kok ada yang lewat disana. Paksu bertanya pada pengunjung yang lewat. "Kalau lewat sungai, lewat mana?" tanya Paksu. Mereka menjawab lewat jalan itu. Dijelaskan juga disana ada tanaman bunga juga. Akhirnya nekat jalan saja dan tidak ada orang lain. Lalu kami bertemu petani. Disana ada lahan tanaman wortel dan labu siam. 

"Kalau mau lewat sungai, ini lurus saja. Lalu belok kanan," terang bapak itu. Kami mengikuti petunjuk itu dan bertemu sungai. Sungainya dangkal ya ges. Kami lalu ganti sandal buat menyeberang. Di sungai itu ternyata tempat outbond jeep. Wah..seru juga. Setelah menyeberang, kami malah asik melihat mereka di pinggir sungai itu. Suara musik menggema dari mobil pikap yang membawa pengeras suara untuk penyemangat peserta.

Berikutnya kami jalan ke area parkiran mobil. Dari kegiatan ini, jika ingin ke Kaliandra lewat sungai memang asik. Tapi jalannya lebih jauh. Tapi kalau turun dari Kaliandra masih butuh jalan-jalan lagi, bisa lewat treking yang mengarah ke sungai lalu menyeberang. Usahakan sih ada teman jalan. Jangan sendirian karena gak asik, hehehe. Next kemana lagi ya? Salam. Sylvianita widyawatifoto/sylvianita widyawati
Suasana di kawasan Coban Talun Kota Batu, Minggu (12/10/2025).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Belum Sosialisasi E KTP, Pelaksanaan Molor