"Ngisis" ke Warung Gowes Pinine Bike Park, Bisa Lihat Pesawat
Sudah lama sekali suhu panas menerpa wilayah-wilayah di Indonesia. Di Kota Malang mencapai 31 sampai 32 derajat celcius. Baru menjelang sore, suhu mulai turun. Tapi rasanya masih gerah. Karena itu, libur Minggu (5/10/2025), kita bingung mau jalan-jalan kemana buat nyari angin. Akhirnya pas nyari di TikTok dapat info tentang warung gowes Pinene Bike Park di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Paksu setuju karena senang lewat desa-desa. Tapi sebelum itu, kita memutuskan makan siang dulu sambil menunggu waktu agak sorean. Pinine hanya buka akhir pekan Sabtu Minggu sampai jam 16.30 WIB. Setelah makan, kami otw kesana dibantu gmaps. Ya begitulah dicarikan google jalan tak lebar. Bahkan ketika simpangan motor harus minggir. "Tapi aku senang lewat jalan desa-desa begini. Kayak di Ngebong (desa paksu)," katanya Paksu.
Desa yang kami lewati itu daerah pertanian. Ada ladang sawi, lombok, pisang dll. Jika tidak lewat jalan kampung, pasti kami juga tidak tahu jika wilayah sekitar Pinine adalah daerah pertanian. Setelah itu sampailah kita di lokasi. Parkiran motor dan mobil nyaris penuh. Untung ada sisa satu buat parkir mobil kami. Anak-anak senang karena mendapat pengalaman beda.
Begitu masuk lokasi, mulai terasa angin semilir sambil melihat aliran sungai, air terjun buatan dan suasana sekitar. Disana disediakan tempat duduk permanen dan lesehan di rumput. Waktu kami datang itu, banyak yang duduk lesehan. Bahkan ada yang tiduran. Disini free HTM. Kalau mau pesan makanan dan minuman ada. Di lokasi pemesanan ada peta lokasi dimana nomer pemesan ditempel di peta itu.
Misalkan saya duduk di atas, maka nomer yang diberikan ditempelkan di map itu. Jadi pelayan tinggal melihat titiknya dan mengantarkannya. Kami awalnya duduk di bukit atas. Di depan kami ada semacam kolam air. Setelah saya telusuri, ternyata air itu kemudian disalurkan ke air terjun mini. Dan air terjun mini itu mengarah ke kali. Mungkin siklusnya dari air kali naik lagi ke kolam air itu.
Yang saya rasa mahal di tempat itu adalah idenya. Sehingga imajinasinya bisa terwujudkan tempat itu. Dimana orang ingin bersantai sambil menikmati air mengalir. Disana ada dua air terjun mini yang bisa dinikmati pengunjung. Air sungainya tak dalam. Meski ada larangan masuk ke air sungai, saat saya kesana, ada beberapa anak kecil main di kali. Memang lokasi ini kid friendly meski buat orang dewasa juga oke.
Kalau untuk menu mamin, harganya masih wajar dan rasanya enak. Anak saya cerita jika ia pesan kentang goreng dan ayam. Ayam gorengnya enak banget. Saya jadi ikut mencicipi. Kalau teh tarik yang dijual dari bahan instan. Saya pesan es cendol dan pisang bakar cokelat keju serta air mineral. Total habis Rp 85 ribu. Gak papalah buat camilan menunggu sore. Kalau nongkrong disini, hiburannya melihat pesawat terbang lewat. Maklum, lokasinya tak jauh dari bandara.
Karena itu, anak saya yang bungsu jadi kepo ingin tahu bandara. "Asal tahu saja ya. Soalnya kan gak bisa masuk ke dalam," jawab saya. Ia oke saja. Paksu mengantarkan melewati bandara. Ternyata di sana (jalan menuju bandara) sudah padat ya. Selain rumah makan juga ada garasi bus Bagong, Juragan 99. Ketika melewati sebuah rumah besar, si bungsu menanyakan itu rumah siapa? "Besar banget. Rumah siapa ya, Bu?" tanya dia. Saya jawab tidak tahu, hehehe. Sylvianita WidyawatiFoto/sylvianita widyawati
Suasana sore di Pinine Bike Park, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (5/10/2025).
Komentar
Posting Komentar