Akhirnya Bersekolah (7)

Persoalan Yoga-Yogi Prakoso (8), akhirnya selesai dengan masuknya anak kembar itu ke SDN Sukun 02 Kota Malang, Selasa (19/7). Namun alasan tertulis tentang kepindahan Yoga-Yogi dari orang tuanya yaitu mengikuti orangtua, bukan karena diminta pindah dari sekolah sebelumnya. Surat pindah mereka telah disahkan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindik Kota MAlang, Suwarjana, menuturkan Yoga-Yogi telah mencabut berkasnya di SDN Sitirejo 04, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang pada hari Senin (17/7) lalu.
Kemudian orangtua Yoga-Yogi mencoba mendaftar di SDN Sukun 02. Dari SDN itu kemudian meminta rekomendasi Dindik, dan Suwarjana langsung meng-ACC dengan syarat masih ada kursi kosong. “Dari Dindik Kota Malang tidak mau berpolemik tentang permasalahan Yoga-Yogi. Kami hanya memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan. Itu saja!” tutur pria yang biasa disapa Jana ini, Selasa (19/7).
Jana juga menunjukan surat resmi pencabutan berkas, surat pindah, dan surat diterimanya Yoga-Yogi sebagai siswa SDN Sukun 02. Jana juga menegaskan jika tidak ada perlakuan istimewa apapun terhadap Yoga-Yogi yang kasusnya sudah menjadi isu nasional. “Bukan cuma Yoga-Yogi saja, semua warga Malang juga akan dibantu jika itu menyangkut pendidikan. Saya pribadi hanya tidak ingin ada warga Malang yang tidak sekolah,” imbuhnya.
Jana mengungkapkan jika Yoga-Yogi itu tidak dipungut biaya apapun terkait pindah sekolahnya itu. Jana juga memuji nilai rapor mereka yang nilainya di atas KKM. Namun Jana mengingatkan jangan lagi mengungkit dan memperlakukan Yoga-Yogi berdasarkan kasus yang membelitnya. Jana meminta kepada pihak sekolah dan siapapun untuk menerima mereka dengan baik dan wajar. “Yang penting sekarang mereka berdua sudah kembali sekolah,” pungkasnya. Si kembar duduk di kelas 2a. Ia sudah mengikuti kegiatan belajar untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
Keduanya memang agak datang terlambat yaitu pukul 19.30 WIB dan pulang pukul 10.00 WIB. Sekolah sudah menyiapkan bangku baru untuk si kembar yang tepat berada di depan meja guru. Dengan masuknya si kembar, maka jumlah siswa di kelas 2a menjadi 42 orang. Menurut kepala sekolah, Suruwati, si kembar datang diantar oleh Zuhdi Achmadi, Bupati LIRA dan ibunya, Lilis Setyowati. “Anaknya mudah beradaptasi,” kata kasek. Apalagi teman-teman lama si kembar yang dari TK nampaknya juga banyak yang bersekolah di SDN yang berada tak jauh dari rumah nenek Yoga Yogi. Sekolah tidak memberi perlakuan khusus kepada mereka karena di kelas mereka jumlah rombongan belajarnya juga banyak. Sehingga semua harus diperhatikan. vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini