Parangrejo Kurang Diminati Pengunjung

AIR terjun Parangrejo masih kalah pamor dengan air terjun lainnya yang ada di Kabupaten Malang. Air terjun ini memiliki ketinggian 80 meter. Namun untuk menuju objek wisata yang berada di Dusun Princi, Desa Gading Kulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ini kurang bagus akses jalannya. “Sebenarnya pada 2005 lalu masih bisa dilalai dengan kendaraan roda dua karena lebar jalannya masih bisa mencapai 1,5 meter hingga 2 meter. Tapi karena sering longsor, maka tinggal jalan sempit yang hanya untuk pejalan kaki,” jelas Supriyanto, Kasun Princi ditemui di rumahnya, Minggu (24/7).
Dari dusun itu, untuk sampai ke air terjun sekitar 2 Km. Namun dari kawasan pinus yang biasanya dijadikan tempat parkir kendaraan, pengunjung harus berhalan kaki sekitar 700 meter untuk sampai ke air terjun itu. Menurut kasun, puncak keramaian pengunjung pada 2005-2007  lalu saat akses jalan masih bagus karena pengunjung yang memakai roda dua setidaknya tinggal berjalan kaki sekitar 100 meter, maka sudah sampai di air terjun itu. Akses jalan diperlebar oleh warga secara gotong royong setiap harinya selama sebulan pada 2005. 
Dinamakan parangrejo oleh warga karena parang artinya bukit yang  artinya air itu berasal dari bukit Bendol. Sementara rejo yang artinya adalah pelangi. “Setiap pagi, warga masih melihat ada pelangi di air terjun itu,” jelasnya. Namun karena infrastruktur masih kurang bagus, keberadaan air terjun itu tidak memberi kontribusi pada kawasan itu. Kecuali pada saat-saat tertentu dikunjungi wisatawan minat khusus, terutama yang suka melakukan kegiatan di alam bebas.
Apalagi di sisi lain, kawasan itu juga menyajikan keindahan alam. Sebelum turun ke air terjun, di ketinggian bisa melihat panorama Malang atau menikmati kebun-kebun jeruk.
Topografi kawasan itu memiliki kemiringan yang beragam. Menurut kasun, warga bermitra dengan perhutani untuk menanami tanaman sayur-sayuran karena tanaman asal kawasan itu adalah pohon mahoni. Ia berharap, Pemkab Malang membantu membangun akses jalan ke tempat wisata itu karena nantinya juga memberi nilai positif bagi warga sana untuk mempercepat pengangkutan hasil pertaniannya. vie 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini