Merindukan Khong Guan

Saat kecil dulu, kalau Lebaran, di rumah pasti ada Khong Guan Biscuits. Dulu ada kue itu serasa sudah "wah". Sebab banyak pilihan model dan rasanya. Namun dalam perkembangan waktu, biskuit ini sudah jarang dibeli. Hal ini karena kue kering makin banyak pilihan.

Dampaknya, akhirnya males beli kue kering kalengan. Yang sering jadi guyonan malah Khong Guan KW. Artinya wadahnya memakai kalengnya, tapi isinya bukan biskuit. Bisa krupuk, keripik tempe atau kue kering lain, heheheh.

Entah mengapa beberapa hari lalu saya malah merindukan biskuit itu. Namun mau beli males karena khawatir di rumah gak ada teman nyemil. Bahkan anak saya juga tidak tahu jika biskuit itu sangat terkenal. "Lho Bu, biskuit itu sudah lama ada ta?" tanya anak saya. Saya jelaskan jika sudah puluhan tahun ada.

"Pas ibu kecil aja sudah ada. Kalau sekarang masih ada berarti kan masih eksis. Setidaknya masih ada pasar untuk biskuit itu," terang saya ke anak-anak. Mereka mengangguk-angguk. Padahal, merek biskuit banyak sekali. Lihat saja kalau ke supermarket. Menjelang puasa sudah ditumpuk aneka merek.

Dan di antaranya adalah merek Khong Guan. Nah, setelah "ngidam" Khong Guan beberapa hari lalu, kok kebetulan ada pemberitahuan parcel dari koperasi kantor. Salah satu isinya adalah biskuit ini.   Komentar pertama anak saya adalah "ngidamnya" ibu tercapai.

Btw, ini kaleng biskuitnya abadi banget. Gambarnya tetap itu saja. Ada ibu dan dua anaknya. Saya jadi ingat pernah membaca artikel mengenai pembuat gambar biskuit yang super abadi. Biskuit itu nampaknya juga jadi simbol keabadian. Sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini