Perjalanan ke Coban Talun Dihadang Dua Lutung Jawa, Deg-Degan !!



Libur akhir pekan pada Sabtu (20/9/2025) dengan pergi ke Coban Talun di Kota Batu. Awalnya Paksu kepingin Bukit Kalindra yang masih berada di area yang sama. Tapi anak-anak sepakat ke Coban Talun saja. Ternyata si mbarep pernah kesana saat SMK lewat kegiatan Pramuka. Waktu itu ada diklat. "Sek...sek. Aku kok dejavu ya dengan coban ini," kata si mbarep. Saya tanya kenapa? Ia menjawab pernah diklat Pramuka di lokasi ini.

Saya jawab malah enak karena bisa jadi tour leader kami. Saya sendiri awam dengan tempat ini. Cuma pernah dapat cerita, di kawasan wana wisata ini banyak juga lutung Jawa. Ini sesuai dengan papan informasi dimana sampai area ketinggian 500 meter ada lutung Jawa. Saya membayangkan saat jalan lalu muncul lutung atau monyet. Eh, kok beneran muncul. Mungkin di ketinggian 300 meter. Ada dua lutung santai di tengah jalan. 

Saya agak panik. Aman gak ya? Di depan saya juga ada rombongan pejalan kaki usai dari coban. Paksu hanya menyampaikan barang-barang masukkan di kantong. Paksu jalan di depan. Pejalan kaki lainnya juga santai saja jalan melewati lutung itu. Akhirnya kita jalan lagi. Kami tidak berani menoleh lagi apakah lutungnya masih bertahan atau pergi. Perjalanan fokus ke coban yang makin turun dan menemukan coban itu. Mendekati coban, jalannya sudah di beton.

Jadi enak gak licin. Total lama perjalanan dari parkiran mobil 30 menit. Kami di Coban Talun mungkin 30 menitan saja. Air coban kecokelatan. Saat kami kesana, kami bertemu banyak rombongan wisata. Setelah berfoto-foto, kami naik lagi. Saya kembali ke parkiran naik ojek dari pangkalan yang ada dengan coban. Jadi saya naik lagi. Lalu di dataran itu ada tempat ojek mangkal. Harganya Rp 15 ribu. Perjalanan hanya lima menit mungkin.

Pak drivernya lihai banget mengendarai motornya. Tahu-tahu saya sudah sampai dan membayar harganya. Lalu saya santai-santai menunggu anak-anak dan paksu dekat mobil. Karena sudah lama tidak beraktifitas di luar rumah, kaki saya letoy, wkwkwk. Njarem-njarem di kaki sampai tiga hari. Tapi anak-anak dan paksu tidak mengalami seperti saya. Maklum saya sejak pensiun jadi kaum berada. Berada di rumah, hahaha.

Makanya kalau akhir pekan, keluarga saya ajak jalan-jalan wisata alam. Enak memang. Terutama menghirup udara segar. Saya kira, anak-anak juga suka dengan kegiatan seperti ini. Biasanya saya cari-cari info wisata alam lewat tiktok dari para konten kreator. Di Coban Talun, sinyal telepon seluler lancar. Beda dengan di Coban Rondo. Sinyal tidak ada. Mungkin karena kondisi alamnya sehingga provider belum memasang BTS. Sylvianita Widyawati

Foto/sylvianita widyawati
Suasana di Coban Talun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Belum Sosialisasi E KTP, Pelaksanaan Molor