Petik Laut di Pantai Sendangbiru
Pantai Sendangbiru di Kabupaten Malang |
Ini seperti kegiatan rasa syukur para nelayan atas hasil yang melimpah dari laut. Kegiatannya semarak. Seminggu sebelum hari H, sudah ada beberapa kegiatan. Tapi saya dan teman-teman baru datang pada hari H-nya.
Saya berangkat bersama teman-teman dari Kota Malang mengendari motor. Berangkat sekitar pukul 09.00 WIB dari kantor. Perjalanan nyantai saja karena acara baru pukul 13.00 WIB. Selain ke Sendangbiru, saya juga mampir ke Desa Sitiarjo dulu untuk bertemu Pak Enggar.
Dia membuat konservasi pribadi untuk mengembangkan tukik penyu. Asyik juga mendengarkan kisah penjual ikan ini. Setelah selesai semua, baru meluncur ke Pantai Sendangbiru. Selama perjalanan, bertemu dengan banyak warga yang mengarah ke pantai itu. Mereka ada yang menumpang mobil dan motor.
Sampai di sana, ternyata lokasinya sudah ramai seperti pasar malam. Banyak penjual makanan, minuman, mainan dll. Pengunjung juga terlihat memadati dermaga baru. Oh ya, yang agak membedakan dengan petik laut sebelumnya, tahun ini sekaligus peresmian PPI Pondok Dadap yang baru. Dibanding lokasi lama, luasanya tiga kali lipat.
Seremonial peresmiannya dilakukan oleh Bupati Malang, Rendra Kresna.
Setelah itu, mulailah larung tumpeng raksasa yang tingginya mencapai dua meter. Selain itu ada perwujudan Nyi Blorong. Banyak kapal nelayan yang ikut. Tumpeng itu kemudian dilarung di laut.
Entah kegiatan beralhir pukul berapa. Karena sebelum selesai, saya juga sudah pulang duluan. Yang jelas, sebelum pulang, saya sempatin jalan-jalan bentar di sekitar pantai.
Pantai saat itu lagi surut. Ada bau anyir di sekitar pantai. Sebab Sendangbiru dikenal sebagai kawasan penghasil ikan, seperti ikan tuna, cakalang dll. Saya paling suka ke pasar ikan. Melihat ikan-ikan yang masih segar. Sebelum liputan petik laut ini, beberapa waktu lalu saya juga sempat ke Sendangbiru sebentar. Saat itu ada imigran dari Afganistan yang ditarik ke pantai itu. Mereka terkatung-katung di laut setelah mesin kapal mereka rusak. Yang jelas, saya tetap saja belum bisa main ke Pulau Sempu. meski tinggal menyeberang. Lagi-lagi karena masalah waktu.(sylvianita widyawati)
Komentar
Posting Komentar