Yuk...Mengunjungi Museum Bentoel Malang

Berawal dari melintasi pabrik rokok Bentoel yang berada di Karanglo, Kabupaten Malang, saya jadi tertarik mengajak anak-anak mengunjungi Museum Bentoel di Jl Wiromargo Kota Malang. "Bentoel itu pabrik apa sih?" tanya Jasmine anak saya yang kedua. Saya menerangkan jika itu pabrik rokok ternama di Malang. Dia hanya menjawab ooo. Namun ia tidak mengetahui bagaimana produknya.

Saya kemudian menerangkan ke dia, bahwa Bentoel ada museumnya. "Kamu bisa tahu sejarah dan produk-produknya buat belajar," kataku. Saya menerangkan lokasi museum dekat Pasar Besar Kota Malang. Akhirnya, Sabtu (15/10/2016), tanpa perencanaan matang, kami ke sana. Saya, suami dan dua anak saya. "Ayo..jalan-jalan ke sana. Ke Museum Bentoel," ajak saya sepulang ia dari sekolah.

Tampak depan Museum Bentoel Malang
Suami saya juga belum tahu ada museum itu. Kami bersepeda ke sana. Kami sebenarnya kurang tahu jam bukanya. Jadi ke sana agak gambling apakah buka atau tutup. Akhirnya kami sampai ke Jl Wiromargo atau dikenal dengan pecinan cilik.

Masuk di kawasan itu cukup padat. Sebab kanan kini jalan diisi penjual. Ada penjual bunga, es, bakso dll. Selain itu juga untuk parkir. Saya ingat lokasinya di kiri jalan. Bertahun lalu, saya pernah ke sana. Waktu itu belum ditata  sebagus sekarang.

Saat itu, saya bertemu dengan Dukut Widodo, penulis buku sejarah Malang. Kami duduk di teras museum. Saat saya ke sana waktu itu dalam konteks bekerja mewawancarai Pak Dukut. Nah, bertahun kemudian, saya ke sini dalam rangka plesir ringan. Awal masuk museum agak ragu karena suasana sepi meski banyak mobil parkir di depan museum itu.

Saya kemudian ke pos penjaga untuk menanyakan apakah museumnya masih buka. "Museum buka, Bu. Silahkan kalau mau masuk," jawab petugas di pos jaga depan. Baiklah. Setelah itu, kami masuk ke areal parkir. Kami melangkah ke bangunan museum. Di teras depan ada patung bapak pendiri Bentoel, Ong Hok Liong (1893-1967). Setelah itu, kami masuk ke dalam. Di dalam museum ternyata ada petugas sekuriti perempuan.
Sepeda menjadi armada pemasaran rokok Bentoel saat itu

"Silahkan masuk...," kata petugas itu. Kami berbincang-bincang. Ia menanyakan kami dari mana. Saya kemudian menjelaskan tempat tinggal kami. Di bagian depan kami melihat gambar perkembangan usaha rokok itu mulai sampai peletakan batu pertama di pabrik Karanglo.

"Dulu...awalnya, produksi rokok di sini sekaligus jadi rumah tinggal," terang ibu itu. Di ruang itu juga ada kursi kuno dan semacam meja kerja. Ada radio lama dll. "Radionya masih bisa dipakai," jelasnya.

Setelah itu, di bagian tengah ada gambar besar tentang bagaimana memasarkan produk itu dari masa ke masa. Contoh kendaraan awal pemasaran berupa sepeda juga dipasang. Sepeda kuno namun sudah menggunakan bensin. Ada tangki tempat BBM. Setelah itu, di beberapa ruang juga masih terkait perkembangan usaha rokok itu.

Iklan cetak produk rokok Bentoel zaman dahulu
Menurut saya, mengunjungi museum ini bagus. Jangan melihat mereknya. Namun sejarahnya. Karena Bentoel juga bagian dari sejarah rokok di Indonesia. Yang menarik lagi, dipasang contoh iklan Bentoel jaman dahulu kala.

Saya jadi tertarik memotretnya. jika saya tidak ke sini, mungkin saya tidak tahu iklan cetak rokok itu zaman lalu. Model ceweknya seksi banget sampai kelihatan pahanya. Saya baca model cewek itu adalah Maya Sopha. Mungkin ibu dari mantan penyanyi cilik Ira Maya Sopha.

Anak-anak saya nyeletuk begini. "Hii..iklannya seksi ya, Bu," ujar anak-anak. Sekarang beriklan rokok juga sudah berkurang banyak. Bahkan di kemasan rokok sudah dipasang gambar menyeramkan dampak dari rokok. Jadi, melihat iklan cetak ini jadi hiburan juga, hehehe,,,,(Sylvianita widyawati)

Informasi:
Jam operasional Museum Bentoel: 10.00-16.00 WIB
Buka setiap hari kecuali Selasa tutup
Tidak dipungut biaya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini