"Gua Harus Bilang Wow Gitu? ha..ha

Its Me!!
 Saya termasuk orang yang jarang nonton televisi. Kalau pulang kerja, saya lebih memanjakan telinga saya dengan audio Begitu nyampai rumah, pasti saya langsung mencet tombol radio, DVD atau kaset di player yang ada di kamar saya. Suara-suara harus ada di rumah, biar saya tidak merasa sendirian. Memang tidak sendirian, karena ada tiga anak-anak. Tapi ketika mereka tidur, saya mungkin juga terlelap, tetap ada suara mengalun. Biasanya suara di player saya baru saya matikan ketika saya berangkat kerja. Tapi gara-gara jarang nonton televisi, berbagai jargon baru sering terlewat. Saya malah tahu dari anak-anak saya. Biasanya itu terucap dari mulut anak-anak ketika mereka berujar sesuatu.

"Lho, itu niru siapa? Ibu kok nggak tahu," cetusku ketika anakku dengan 'menggemaskan' bilang "Apa gua harus bilang wow gitu?". Wow..Apa itu? Anak-anak bilang, itu dari iklan kartu AS, Bu. Tak sengaja, ketika saya nonton televisi sekilas di rumah itu, kebetulan ada iklan itu. Oh, anak-anak meniru ini, pikirku. Tapi rasanya pernah juga 'terpukul' ketika saya marah-marah ke anak bungsu saya, Rahma, karena dia kadang-kadang moody banget berangkat ke sekolah. Eh, kok dia berujar begini. "Emang masalah buat elo." kata Rahma nyantai ke saya. Saya sempat kaget dengan pernyataan itu. "He..niru siapa sih?," cetusku ke Rahma. Dia sendiri, kayaknya merasa itu kalimat biasa saja. Tapi saya sebagai orangtua, mungkin jadi merasa sensi.

Untuk menetralisir usai ia bicara itu, saya bilang, iyalah, saya ada masalah, kalau kamu nggak rajin sekolah. Sayang tuh buang-buang uang buat bayar SPP. Mahal lagi. Anak saya biasanya mangut-mangut kalau saya ceramahi soal itu. Akhirnya, soal kalimat dia sering berujar emang masalah buat elo, saya buat easy going aja. Paling saya ingatkan, untuk tidak sering mengucapkan kalimat itu kepada orang tua. Mungkin kalau ke ibu saya (neneknya), ayahnya, masih nggak apa tapi sudah saya beri penjelasan soal peniruan kalimat itu. Tapi tidak boleh diucapkan kepada orang lain. Sebab kalau orangnya nggak suka, bisa timbul masalah. Televisi itu memang kotak ajaib. Semua bisa tersihir. Isinya bermacam-macam. Tinggal bagaimana menyaringnya saja. Saya sebagai wanita yang bekerja di luar rumah, kadang tidak selalu bisa menunggui anak-anak menonton televisi. Memang ada ibu saya, tapi mungkin juga tidak ikut menyortir semuanya.

Apalagi anak-anak kan mudah sekali menyerap semuanya. Omong-omong soal kalimat-kalimat populer itu, teman-teman kerja saya akhirnya juga sering kok ngucapin tapi dalam konteks guyonan. Biasanya diucapkan sambil bercanda. Tapi saya kira, untuk anak-anak tetap harus diingatkan agar tetap bisa menghormati orangtua dengan tidak banyak mengucap elo, gue. Ibu galau nih,,,,,(sylvianita widyawati)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini