Sisa Cerita Liburan di Jogjakarta

Banyak foto yang saya ambil saat liburan Lebaran di Jogjakarta pada Juli 2016 lalu. Sayang juga jika hanya disimpan. Siapa tahu bisa jadi inspirasi liburan buat keluarga. Saya suka sekali mengabadikan moment-moment buat kenangan. Karena bisa jadi tidak ke sana lagi namun masih ada foto-foto yang bercerita. Seperti spot yang menjadi favorit saya saat menginap di Hotel Grand Zuri Jogjakarta. Sejak lama saya ingin menginap di hotel ini. Alasan utamanya karena dekat sekali dengan stasiun kereta api Tugu Jogjakarta.

Jika ke stasiun cukup jalan kaki dari hotel di Jl Mangkubumi ini. Kalau ingin jalan-jalan ke Malioboro juga tinggal berjalan kaki. Memang saat libur lebaran harganya jadi mahal. Namun kalau dipikir dengan biaya menginap di hotel agak jauh tapi masih mengeluarkan uang transportasi lagi, mungkin seimbanglah. Apalagi saat lebaran tidak mudah mendapatkan hotel di tengah kota. Kalaupun ada, maka harganya sudah mahal sekali.

Ini pemandangan di kolam renang Hotel Grand Zuri Jogjakarta
Di hotel itu, anak-anak senang dengan kolam renangnya. Awal ingin menginap di sini juga karena hasil browsing di internet adanya spot ini. Setelah dibuktikan, ternyata benar. Apalagi kalau sore hari.

Oh ya, di Jogja sampai menjelang jam 18.00 WIB masih agak terang langitnya. Jadi kalau berlama-lama di kolam renang tidak terasa. Di sini ada dua kolam renang. Satu untuk dewasa dan anak-anak.

Yang unik adalah dinding kolam renang memakai kaca. Sehingga terlihat kesegaran airnya. Seolah-olah ada di dalam aquarium, hehehe. Selain itu, dari lantai 3 ini bisa menikmati suasana Kota Jogja. Sambil menunggu anak-anak berenang, saya duduk kursi yang ada.

Melihat view Kota Jogja sambil menunggu anak berenang
Tugas saya adalah mengabadikan kegiatan anak-anak. Sesekali saya mengingatkan anak-anak agar segera menyelesaikan kegiatan berenangnya. Namun mereka selalu bilang belum bu...nanti bu..Ya begini jika berlibur membawa anak-anak.

Jika menginap di hotel, pasti dilihat dulu fasilitasnya. Ada kolam renangnya atau nggak.
Jika tidak ada, mereka pasti memilih hotel lain sampai menemukan hotel yang ada kolam renangnya. Setelah itu, mereka dan bertanya ke saya apakah boleh menginap di tempat pilihan mereka? Apa ibu memiliki uang untuk membayarnya?

Meski mampu membayar, saya selalu memberi batasan yang bisa saya bayarkan untuk fasilitas penginapan. Tujuannya agar mereka juga mengerti bahwa saya tidak mau menghamburkan uang buat foya-foya. Namun sekali-kali berlibur juga menyenangkan. Karena kurang piknik juga tidak baik, hehehe. Suntuk rasanya hanya memikirkan aktifitas sehari-hari itu-itu saja.

Suasana malam di jl Mangkubumi Jogja dari kamar hotel
Oh ya, dari kamar hotel, saya juga bisa menikmati keramaian malam Jl Mangkubumi. Makin malam, makin ramai. Kebanyakan mereka berjalan kaki. Saya amati arusnya memang ke Jl Malioboro.

Toko-toko oleh-oleh ramai disambangi pengunjung. Mereka belanja batik, suvenir hingga mencoba naik dokar. Pedestrian di Jl Malioboro juga tambah asik. Sebab dulu kan dipakai untuk parkir motor. Sekarang sudah ditata. Jadi untuk pejalan kaki leluasa meski ramai.

Waktu ke mal Malioboro, suasananya juga ramai. Saya memanfaatkan ke toko yang menggelar diskonan dan mencari makan malam. Setelah itu, saya dan keluarga kembali berjalan kaki ke hotel. Saya menyaksikan pedagang angkringan juga diserbu pembeli yang rela antri mendapatkan makanan murah meriah namun enak. Saya juga sempat membeli makanan di angkringan. Namun tidak makan di tempat karena memutuskan kembali ke kamar hotel untuk istirahat. Namun kami semua baru tidur dini hari karena malah sulit tidur. sylviantia widyawati







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini