Beberapa Jam di Surabaya Naik KA Sindro Lagi

Saya dan anak saya memutuskan ke Surabaya pada Minggu sore (15/12/2024). Dia ingin melihat temannya yang magang di Marugame Tunjungan Plaza (TP) 3. "Disana katanya ramai, Bu," jelas Rachma, anakku. Bisa jadi benar. TP jujugan wisata mall warga. Tak hanya warga Surabaya tapi juga daerah lainnya. Kami naik commuter line Sindro dan sudah memesan tiketnya PP. Sehingga kami ada batasan waktunya bermain ke Surabaya. 

Komuter yang kami naikki warna hijau. Konfigurasi tempat duduknya berhadapan dua kursi. Dari rumah, kami berangkat jam 14.30 WIB setelah menunggu kedatangam go food pisang goreng krispi buat bekal. Saya pesan dua porsi. Satu original dan tiramisu. Penjualnya di Perumahan Taman Dhika dekat rumah. Akhirnya sampai juga ke Stasiun Sidoarjo. Di bagasi motor sudah kami siapkan jas hujan. Siapa tahu nanti hujan.

Eh..benar. Malam hari, Sidoarjo hujan deras disertai petir. Kami hampir satu jam di stasiun berteduh. Hujan mulai turun di Stasiun Wonokromo. Saya pikir hanya gerimis. Ternyata makin lebat. Perjalanan pulang ke Sidoarjo itu, saya baru mengantuk di Stasiun Gedangan. Ketika mau sampai Stasiun Sidoarjo, saya dibangunkan anak saya. "Sudah sampai, Bu," kata Rachma. Aduh..bangun lagi.

Btw, saat sampai di Stasiun Gubeng, kami mencari orderan gocar di depan Indomaret Gubeng lama. Berkali-kali dibatalkan driver karena kami memakai tarif hemat yang ada di aplikasi. Mungkin sangat murah untuk tujuan Gubeng-TP 1. Akhirnya kami muncul tarif baru Rp 19 ribu. Sampai di TP, mall sejuta umat itu ramai banget. Ada yang keluar, ada yang masuk. Kami putuskan jalan-jalan dulu. Di atrium TP 3 ada acara sebuah merek kopi. Hari itu artisnya BCL. 

Masyarakat yang menunggu sudah banyak sampai jam 17.00 WIB. Kami akhirnya sampai ke foodcourt TP 3 dan melihat outlet Marugame yang sangat ramai. Setelah itu kami memutuskan ke TB Gramedia TP 1 untuk membeli buku bacaan. Saya dapat novel terjemahan hanya Rp 119 ribu dari pembelian dengan voucher. Disana juga ada kegiatan temu penulis buku. Banyak juga yang datang. Lalu kami turun lagi mencari makan. 

Jam kereta pulang pukul 18.43 WIB. Rencana mau naik ojol, tapi harganya sedang naik tajam. Rachma mengajak jalan ke Stasiun Gubeng lama, wkwkkw. Okelah. Kami jalan santai. Diawali naik JPO di depan hotel Tunjungan, lalu jalan kaki ke arah JL Pemuda. Kami sempat mampir ke Alun-Alun Surabaya buat "ngisis". Semakin lama disana, makin kedinginan. Akhirnya, kami keluar dan berjalan ke arah Plaza Surabaya.

Rachma minta mampir ke toko roti Mako dan membeli Red Velvet. "Bisa buat bekal makan di kereta," kataku. Kami melihat jam, dan ternyata sudah makin mepet ke jam pemberangkatan kereta. Benar saja. Saat kami tiba, kereta Sindro datang. Saat naik mencari kursi, kereta jalan. Kakiku pegel, hahaha. Di setiap stasiun yang disinggahi, banyak penumpang yang turun dan masuk. 

Kami sampai di Sidoarjo pukul 19.20 WIB. Bekal red velvet jadi makanan kami selama menunggu hujan agak reda dan membeli air mineral di mesin minuman Rp 5000. Untuk parkir motor membayar Rp 12 ribu. Hari itu, Sidoarjo dingin banget. Senin pagi, saya kembali ke Malang dan AC keretanya dingin banget. Apalagi lagi saya pakai celana jins. Sambil tidur, saya membayangkan andai saya membawa hoodie pasti hangat. Sampai rumah, rasanya agak greges karena dampak kehujanan dan kedinginan. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Meraup Untung Dari Si Mini