Main ke Alun-Alun Tulungagung, Beli Jagung Buat Burung Dara
Masih ada sisa cerita dari Kabupaten Tulungagung beberapa waktu lalu dimana kami main ke Alun-Alun Tulungagung. Tempat ini bagian dari tujuan jalan-jalan pagi kami. Saya, anak-anak, keponakan dan adik ipar ingin melihat suasana kota. Jika naik gocar tentu tidak bisa menikmati karena pasti langsung ke lokasi tujuan. Kami jalan kaki dari hotel setelah sarapan pagi.
"Kalau dari peta ini sih nggak jauh," kata si sulung ketika mulai jalan kaki. Akhirnya sampai lokasi Alun-Alun yang tidak terlalu luas jika dibandingkan dengan Alun-Alun Malang. Disana banyak anak-anak bermain ditemani orangtuanya. Yang saya lihat adalah banyak burung dara disana. Serta penjual jagung yang telah dibungkus kecil-kecil. Mereka menawari pengunjung yang baru datang.
"Monggo-monggo jagunge..," tawar penjual seorang ibu. Awalnya saya menolak. Tapi ternyata bocil keponakan minta dibelikan jagung itu pada ibunya, ipar saya untuk memberi makan burung dara disana. Ia mengira harganya Rp 5000 an per bungkus kecil. Saya bilang paling harganya Rp 1000. "Masak Bude?" katanya tidak percaya. Saya jelaskan jika harga jagung sangat murah. Lalu saya panggil salah satu penjualnya. Benar, ternyata harga per bungkusnya hanya Rp 1000.
Dengan bekal jagung itu, anak saya, keponakan senang memberi makan burung dara. "Asik..ya," kata mereka. Saya hanya mengawasi dari tempat duduk. Setelah bermain disana, kami memutuskan kembali ke hotel. Saat melewati menjual ea teh di depan sebuah SDN, kami berhenti membeli. Saya duduk di trotoar menunggu teh. Tiba-tiba, penjual makanan dan minuman di depan SDN kok berusaha pergi.
"Ada apa ya?" pikir saya. Ternyata mereka takut dengan Satpol PP karena berjualan di pinggir jalan. Dan ternyata mobil itu bukan mobil Satpol PP, tapi mobil polisi. Akhirnya mereka kembali jualan dan kami kembali berjalan kaki ke hotel. Sampai hotel, kami istirahat lagi. AC dingin di kamar membuat kami mengantuk. Sylvianita Widyawati
Komentar
Posting Komentar