Masih Demam, Antar Si Bungsu ke RS
Untuk kedua kalinya si bungsu mengalami demam. Pertama kalinya ketika Februari 2025 lalu sehingga saya sampai minta cek darah khawatir kena DB atau tipes. Jadi demamnya kadang tinggi, lalu dingin yang anyep. Akhirnya tidak masuk magang. Lalu kedua terjadi pada minggu lalu saat dia pulang ke Malang. Dia mengeluh badannya tidak enak saat menjelang pulang di Sidoarjo. Sampai ia tidak berani mandi karena merasa kedinginan.
Ia menguatkan pulang ke Malang naik kereta api dengan memakai jaket tebal. Setelah sampai di Malang, keluhan itu masih terasakan. Puncaknya saya minta kakaknya mengantarkan ke dokter terdekat. Saat itu yang antri ke dokter cukup banyak. Akhirnya dapat pemeriksaan dokter dan obat-obatnya. Demamnya sampai 40 derajat C. Setelah berobat, demamnya memang turun jika usai minum obat. Tapi juga disertai keluhan lain pusing dll.
Kelemahan si bocil adalah tidak bisa minum obat langsung. Jadi harus ia gerus dulu obatnya dan diberi air. Perkembangan selanjutnya tidak membaik. Saya lalu membawanya ke IGD sebuah RS swasta yang sering kami tuju karena pelayanannya cepat. Demamnya sempat 38 derajat C, cek lab darah dll. Ia beberapa saat di IGD itu sambil saya memproses pembayaran dan menebus obat, Minggu (16/3/2025).
Untungnya kami kesana pada Minggu yang tidak terlalu ramai pasien. Trombositnya turun tapi tidak sesuai kriteria asuransi untuk rawat inap dan tidak bayar. Alhamdullilah, masih ada uang buat bocil di RS itu. Sebagai ibu, saya ikhlas saja buat anak asal ia bisa berobat dan tidak ada kesulitan pembayaran. Karena penjelasan dokternya cukup baik, saya bisa menerima dengan baik. Sampai sekarang memang demamnya masih naik turun.
Jika habis minum obat pasti turun. Secara umum tidak ada penyakit spesifik misalkan DB atau tipes. Mungkin kondisinya ngedrop. Jadi saya sekalian minta dokter RS surat izin tidak masuk magang buat si bungsu karena masih belum fit. Saya kasihan juga melihatnya jika pulang dalam kondisi tidak ceria karena sakit. Ya, semoga cepat enakan. Padahal 21 Maret ini sudah libur sekolah tapi kok kondisinya begini. Asupan makannya kurang jika melihat porsi nasinya. Tapi ia berusaha meski tidak maksimal.
Komentar
Posting Komentar