Pulang Ke Malang Lagi, Yeah...!!

Sejatinya kota yang selalu saya inginkan adalah Kota Malang. Karena bocil libur magang, saya memutuskan pulang kembali ke Malang setelah 10 hari di Sidoarjo dengan berbagai dramanya. Jumat (7/3/2025), saya dan bocil naik KA Penataran pagi jam 08.41 WIB. Sejak semalam, saya sudah nyicil barang-barang yang akan saya bawa ke Malang. Kali ini agak banyak karena saya tidak akan kembali ke Sidoarjo. 

Karena itu, pakaian-pakaian semua saya bawa. Total ada empat tas. Saya sudah berbagi dengan bocil mana yang saya bawa dan dia bawa apa. Sebelum berangkat, saya over thinking dengan kondisi kereta karena akhir pekan. Saya khawatir penumpang membeludak dan barang bawaan saya banyak. Ternyata salah..Ini sudah terasa ketika sampai di Stasiun Sidoarjo. Penumpangnya tak banyak. Kami di kereta gerbong satu. 

Ternyata landai di gerbong saya. Barang aman, tidak banyak penumpang naik turun di stasiun yang dilalui. Yang penting juga, AC di gerbong saya dingin banget. Hati saya berbunga-bunga. Tak lama kemudian, saya tertidur nyenyak. Ya Allah, ngantuk banget emang. Biasanya saya selama puasa, usai sholat Subuh, tidur lagi untuk mengganti waktu tidur saat saya persiapan sahur. Selama di Sidoarjo, usai sholat Subuh, saya tidur dan bangun jam 08.00 WIB. 

Mata sepet saya sudah melek pada jam itu. Saya biasanya ke kamar mandi dan mulai membereskan kamar tidur dan ruangan lainnya. Jadi kotoran di dalam rumah diarahkan ke teras depan. Tempat sampah di dapur saya bawa ke depan untuk membuangnya. Setelah itu sampah di plastik itu saya buang di tempat sampah depan rumah. Beda dengan pembuangan sampah di rumah Malang yang setiap hari, di rumah Sidoarjo tidak. 

Seminggu dua kali ada truk sampah yang mendatangi blok-blok di perumahan saya. Jadi petugasnya ke masing-masing rumah. Sampah di tiap rumah umumnya sudah dibungkus plastik. Btw, saya baru melek ketika kereta masuk wilayah Pasuruan. Begitu turun di Stasiun Malang, penumpang yang akan naik banyak banget. 

Tapi mereka menunggu penumpang turun dulu. Keluar stasiun, langit agak mendung. Segarnya hawa Malang. Setelah itu saya pesan gocar untuk pulang ke rumah. Banyak PR yang harus saya kerjakan di rumah Malang. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)