60 Persen Tabung Kebakaran Tidak Berfungsi


Sebanyak 20 kepala pasar yang telah menjabat lebih dari tujuh tahun di Kabupaten Malang mengikuti kegiatan pemilihan kepala pasar teladan dalam rangka HUT Kabupaten Malang yang akan dilaksanakan pada November nanti. Dari paparan kepala pasar itu selama dua hari yaitu pada 20-21 Oktober, Disperindag dan Pasar Kabupaten Malang mendapat banyak masukan terkait kondisi tabung dan hidran yang sebanyak 60 persen tidak berfungsi. Padahal kebakaran bisa mengancam sewaktu-waktu pada pasar tradisional milik Pemkab Malang ini.
Di Pasar Kepanjen yang berada di Jl A Yani Kepanjen ternyata hidran airnya sebanyak empat unit tidak berfungsi. Begitu juga dengan tabung pemadam kebakaran sebanyak 11 unit juga tidak berfungsi. Hal itu disampaikan oleh Sanusi, Kepala Pasar Kepanjen ketika melakukan paparan keapda tim penilai bertempat di ruang kerja Rudianto, Kepala Disperindag dan Pasar Kabupaten Malang. Kondisi itu tidak ditampik oleh Rudianto. ”Iya, secara fisik memang hidran itu ada. Tapi setelah dicek airnya ternyata tidak ada. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang agar air di hidran bisa keluar,” jawab Rudianto.
Sementara tabung pemadam kebakaran isinya juga sudah kadaluwarsa karena tidak pernah dipakai dan tidak diisi lagi.  Padahal Pasar Kepanjen itu termasuk kategori pasar besar dengan jumlah lebih dari 1000 objek. Pengecekan kondisi terkini hidran air dan tabung pemadam kebakaran memang harus selalu dipantau. Apalagi pada setelah terjadinya kebakaran yang cukup hebat di Pasar Pakisaji beberapa waktu lalu. Menurut Sanusi, usai terjadi kebakaran di Pasar Pakisaji, dari PMK Kabupaten Malang sempat memeriksa hidran air di Pasar Kepanjen yang ternyata kering.
Sementara di Pasar Pakisaji sendiri setelah kebakaran itu, pihak pasar lebih rajin mengontrol kondisi pasar, terutama memastikan pada malam hari ketika pasar tutup tidak ada orang di dalam pasar. Ketika terjadi kebakaran dulu, ada orang dalam pasar, sementara penjaga berada di depan pasar. Bagi yang memiliki kompor di pasar itu, lanjutnya,, harus ditutup dan memeriksa kondisi kabel listriknya yang memungkinkan terjadinya konsleting.Hal itu disampaikan oleh Wiyono, Kepala Pasar Pakisaji. ”Selain itu kami sosialisasikan agar memakai kabel yang tidak mudah konslet,” tutur Wiyono ketika paparan. vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini