Bidan dan Perawat Diminati Luar Negeri


Era globalisasi tidak bisa membendung lalu lintas para pekerja. Namun dengan kondisi itu, harus dipikirkan bagaimana tidak semua sektor bisa diisi oleh orang luar negeri. Kebutuhan di dalam negeri juga harus dipikirkan. Untuk itu, lembaga pendidikan harus mengantisipasi dengan menyiapkan lulusannya yang sesuai kompentesi dan mampu bersaing di dunia kerja, termasuk mereka yang berkecimpung di bidang kesehatan.
“Lembaga pendidikan jangan hanya memproduksi lulusan saja. Apalagi sekarang rumah sakit dari luar negeri juga sudah banyak yang membuka cabang di Indonesia. Ini juga merupakan peluang yang terbuka,” ungkap Muhaimin Iskandar, Menakertrans usai memberikan orasi ilmiah dalam wisuda D3 Keperawatan STIKES Kepanjen di Pendopo Kabupaten Malang, Selasa (18/10). Sejak 2008, Indoensia telah menempatkan perawat ke Jepang dalam program G to G.
Selain itu juga dari hasil kunjungan ke Timur Tengah juga kemungkinan menjajaki penempatan tenaga kerja sektor formal atau yang memiliki kemampuan. Begitu juga yang ke Vietnam. Sementara yang ke India yang dibutuhkan adalah tenaga kerja di bidang informatika dan teknologi. Sedang perawat dan bidan akan menjadi tujuan utama jasa penempatan TKI ke luar negeri. ”Bidan/perawat dari Indonesia disukai karena ketelatenan namun juga memiliki kompetensi,” papar Muhaimim.
Peluangnya ada untuk pekerjaan itu karena dari sejumlah negara maju justru ketersediaan akan tenaga kerja di sektor kesehatan ada trend menurun. ”Jadi, sekarang TKI yang ingin berangkat harus memiliki kemampuan. Kami berusaha mengurangi TKI yang non formal yang biasanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga,” ujar politisi dari PKB itu. Terpisah, Djaka Ritamtama, Kadisnakertrans Kabupaten Malang menyatakan bahwa jumlah tenaga asing yang bekerja di Kabupaten Malang belum banyak. Masih sebanyak 18 orang. Ada yang bekerja di industri, pertanian namun terbanyak adalah rohaniawan. ”Para rohaniawan itu juga masuk kategori tenaga asing. Sementara di bidang medis masih tidak ada,” papar Djaka. vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini