Evi Susanti, Kades Termuda Kabupaten Malang



EviSusanti-Bupati Malang Salam Komando

Kabupaten Malang memiliki kepala desa termuda. Namanya Evi Susanti, Amd.  Bupati Malang, Rendra Kresna melantik Kades Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Senin (12/11/2012).

Evi yang masih lajang ini ketika dilantik didampingi orang tuanya. Calon mertuanya juga datang di acara itu. "Usia saya masih 25 tahun," jelas wanita berjilbab itu  usai dilantik dengan wajah berbinar.

Dibanding dengan kades-kades yang ada, Evi termasuk kades termuda.  Ia menggantikan KH Soleh dan akan memimpin Desa Putat Lor selama enam tahun (2012-2018).

 Dwi Ilham, Kabag Tata Pemerintahan Desa (Tapemdes) Setda Kabupaten Malang juga memastikan Efi adalah kades termuda.

"Kades yang ada sekarang rata-rata di atas 30 tahun. Syarat mengikuti pilkades, usia minimalnya yaitu 25 tahun,"jelas  Ilham terpisah.

Dalam hari coblosan pilkades pada 29 Oktober 2012 lalu,  Evi mendapatkan 1.332 suara dan berhasil mengalahkan empat rivalnya yaitu Lasis (805 suara), Dhahono Chandra P (647 suara), Marzuqi (577 suara) dan Ahmad (269), Sekretaris Desa Putat Lor.

Menurut Efi, wanita kelahiran 9 April 1987 ini, ia tertarik ke bidang pemerintahan mungkin karena masih ada pengaruh kakeknya. "Kakek saya dulu juga kepala desa di Putat Lor," cerita Evi, alumnus D3 Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma tahun  Palembang pada 2008. Namun ia lupa tahun berapa kakeknya menjadi kepala desa. 

Dengan bekal itu serta banyaknya dukungan, akhirnya ia maju ke pilkades itu. "Alhamdullilah bisa menang," tuturnya. Menurutnya, kunci kemenangannya juga dari pendukungnya itu.   Menurut Evi, dirinya menyelesaikan pendidikan di SMPN 1 Ketawanggede, Gondanglegi. Setelah lulus,  bersekolah di SMKN 1 Palembang  dan melanjutkan kuliah. 

“Di Palembang, saya sempat bekerja sebentar sebagai  tenaga administrasi setelah lulus kuliah,” terangnya. Tapi pekerjaan  itu tidak ia lakoni lama. Pada 2010, Evi  kembali ke Gondanglegi.  “Saya tidak bekerja dan hanya di rumah,” tuturnya.  Tak ada niatnya menjadi kepala desa saat itu. Tapi banyaknya dukungan untuk maju, membuatnya berpikir untuk maju di pilkades.

“Beberapa bulan sebelum pilkades, saya mulai aktif turun ke masyarakat. Nggak sampai setahun kok,” jelasnya. Sasarannya, terutama ada kegiatan keagamaan, seperti pengajian. Selain itu juga rajin sambaing warga untuk menyatakan niatnya maju dalam pilkades. Dari kegiatan-kegiatan itu, ia merasa dari warga ada respons sehingga makin yakin maju.

Menurutnya, dari kegiatan tersebutlah diyakini bisa memberikan banyak suara untuknya.  "Kalau saya tidak maju, mereka kecewa. Makanya saya juga maju ke pilkades ini," tutur Evi. Ia ingin membawa desa itu lebih maju lagi. “Saya ingin ada perbaikan-perbaikan di desa ini. Dari hasil sambaing ke warga, saya kan juga dapat banyak masukan-masukan. Ini ingin saya perbaiki,: tutur Evi.

Soal posisinya yang masih lajang, menurutnya juga tidak masalah. "Sebenarnya saya sudah punya pacar. Dalam waktu dekat, saya akan menikah," infonya. Sang pacar, katanya, masih berdomisili di Jakarta dan berniat tinggal di Malang. Sehingga bisa mendukungnya dalam bekerja. Putri pertama dari dua bersaudara pernah tinggal di Palembang karena ayahnya, Abdullah Sani adalah TNI AD yang bertugas di Kodam 2 Siliwangi. 

Menurut Dwi Ilham, dengan dilantiknya Evi, maka ada 19 kepala desa wanita di Kabupaten Malang dari 378 desa yang ada.  Setidaknya, di sejumlah kecamatan selalu ada kepala desa wanitanya. Di Kecamatan Pakisaji ada dua kades perempuan, kemudian di Wagir, Ngajum, Kepanjen dll. Rendra mengharapkan dengan semangat mudanya dan kesarjanaan Efi bisa  membangun desanya.

Selain itu, Efi juga diminta segera memahami peraturan-peraturan desa, sering melakukan anjangsana ke warga dll. "Sebab kades yang sendirian tidak menghasilkan apa-apa. Sehingga perlu kerjasama dengan yang lainnya," tuturnya.  Bupati mengharapkan para pendukung  calon kepala desa lalu juga ikut mendukung Evi karena yang terpilih sebagai kepala desa adalah wanita ini. Sylvianita widyawati

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini