Mengunjung Aer Mata Bangkalan

Sehabis mengunjungi makam dan masjid Syaichona Kholil, kami bergerak ke Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Madura. Perjalanan tidak terlalu lama. Akhirnya kami sampai ke makam Aer Mata. Sebelum turun di bus, kami sudah diberitahu jika banyak pengemis.
Pintu masuk makam Aer Mata di Bangkalan
Dari dalam bus, saya bisa sejumlah pengemia sudah siaga.

 Oh ya, makam Aer Mata agak naik. Jadi kami harus melewati sejumlah tangga. Nah...di ujung tangga itu ada banyak pengemis. Mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Rasanya paling menegangkan ya saat lewat barikade mereka. Kami mendapat informasi jika diberi satu, maka semua akan minta. Karena ada yang memaksa, sampai ada insiden seorang anggota rombongan saya menyenggol wadah sate.

Maka ramailah suasana. Penjual minta ganti rugi. Karena tidak ingin ribut, ganti rugi diberikan namun ia tidak mau membawa sate ayam itu. Itu terjadi ketika rombongan saya akan turun dari makam. Kami di sana tak lama.
Mungkin tak sampai 30 menit karena harus melanjutkan  perjalanan ke Kabupaten Pamekasan. 

Suasana sekitar Aer Mata
Keluar Bangkalan rasanya capai banget. Jalannya gak enak seperti tergoncang-goncang. Jalannya gelap sehingga sulit mengenali lokasinga.

Yang jelas, saat pukul 21.00 WIB kami sampai di Pamekasan. Saya tidak turun dari bus karena Rahma tidur. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Sumenep. Kami sampai pukul 23.30 WIB di Masjid Jamik Sumenep. Sylvianita widyawati
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini