Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam Pamekasan

Suasana di objek wisata api tak kunjung padam
Perjalanan diteruskan ke wisata api rak kunjung padam di Kabupaten  Pamekasan, Minggu (12/2/2017) sore. Jalan menuju ke lokasi itu sudah bagus. Sepertinya baru diaspal mulus. Namun di lokasi parkis bus masih tanah biasa. 

Karena belum sholat, kami ke mushola terdekat. Saat itulah mulai turun hujan. Untung tak sampai 15 menit hujan reda. Kami kemudian langsung ke lokasi. Saya melihat ada pagar melingkar dan di sekitarnya ada beberapa api menyala. 

Padahal habis hujan. Dampaknya ada kubangan-kubangan air dekat api. Di sekitar lokasi ada pasar oleh-oleh dan penjual jagung. Harga per biji Rp 3000. Beberapa anggota rombongan berburu oleh-oleh. Aneh, saya sama sekali tidak tertarik membeli. Mungkin karena oleh-oleh yang ada di Madura serupa semua. Rahma saya tawari membuat jagung bakar. 
Ada yang mencoba membakar jagung di api abadi

Namun dia tidak mau. Saya sendiri kurang sreg tempatnya. Apalagi jika membakar jagung dekat kubangan air. Nggak wis. Jadi saya putuskan kembali ke bus. Dari teman-teman, saya dapat cerita tertarik membeli rujak uleg. Tapi rasanya gak karuan. Untung di sana tidak lama.

Mungkin juga sudah capai. Jadi inginnya segera keluar dari Madura dan sampai di Malang. Tapi masih ada satu titik yang harus dikunjungi yaitu ke makam Sunan Ampel di Surabaya. Kami diminta istirahat karena perjalanan cukup lama untuk sampai Surabaya. Sayangnya saya tidak bisa tidur. Sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini