Malang Selatan Tetap Dipasok Air Bersih
Meski sudah turun hujan, namun pasokan air bersih untuk kawasan Malang selatan tetap dilakukan. Hal itu dikarenakan hujan yang turun masih belum meresap ke tanah sehingga memberi pengaruh pada mata air. ”Kami tidak hanya melibatkan PDAM, tapi juga PMI untuk mengirim air,” jelas Hafi Lutfi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Rabu (2/11). PMI memliki satu tangki air dan tandon air besar yang bisa dimobilisasi dengan dibawa ke truk.
Sementara Sulasmani, Direktur Teknik PDAM Kabupaten Malang menambahkan, pengiriman air bersih ke desa-desa yang kekurangan air sebagai dampak musim kemarau tetap dilakukan meski tidak ada laporan dari camat. ”Hari ini, tangki air membawa ke Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Pagak,’ ungkapnya. Setiap hari, satu desa dikirimi air sebanyak dua rit. Menurutnya, jika sehari tidak dikirimi, maka keesokan harinya dibawakan dobel sehingga ada empat rit. Hingga sebulan pengiriman air bersih, katanya setidaknya sudah menghabiskan perjalanan lebih dari 5.00 rit.
”Kita maksimalkan pengiriman pengiriman sampai musim hujan merata. Masalahnya, meski di Malang hujan, namun di selatan masih belum banyak turun hujan,” urainya. Diperkirakan musim hujan sudah merata pada akhir November hingga awal Desember nanti. Jika sudah merata di semua wilayah, maka program pengiriman air bersih akan dihentikan dan masyarakat secara swadaya mendapatkan air bersih lagi.
Peta kerawanan kekurangan air bersih selama musim kemarau ada di delapan kecamatan yaitu Kecamatan Pagak, Gedangan, Kalipare, Singosari, Poncokusumo, Sumbermanjing Wetan, Tajinan dan Sumberpucung. Sehingga diambil solusi darurat mengirim air pada warga ke desa-desa yang kekurangan air bersih oleh PDAM Kabupaten Malang karena sumur dan sumber air bersih terjadi penurunan debit air. Dampak musim kemarau itu juga dirasakan oleh pelanggan PDAM sendiri di Malang selatan karena sumber air yang diambil PDAM juga debitnya turun. vie
Komentar
Posting Komentar