RSUD Lawang Digerojok Rp 20 M


Kabupaten Malang akhirnya memiliki dua RSUD dengan diresmikannya RSUD Lawang pada Selasa (22/11) oleh Rendra Kresna, Bupati Malang.  Sebelumnya sudah berdiri RSUD Kanjuruhan di Kepanjen. Sebelumnya, RSUD tipe D ini adalah berstatus puskesmas. Tak hanya untuk warga sekitar Malang utara yang bisa dijaring oleh RSUD Lawang, tapi juga dari wilayah Kabupaten Malang. ”Selama ini, jalur Purwosari-Purwodadi, Kabupaten Malang rawan kecelakaan selalu dirujuk di RSSA Kota Malang,” kata Rendra Kresna. Tapi dengan kondisi padatnya lalu lintang mulai Lawang-Malang, tak jarang kondisi korban kecelakaan malah melayang.
Sebab meski sudah dibawa dalam ambulans, namun mobil seperti itu juga sudah susah menembus kepadatan lalu lintas. ”Ya, setidaknya di RSUD Lawang bisa mendapat pertolongan pertama meski setelah itu tetap dirujukkan ke RSSA Malang,” urainya. Karena memiliki harapan tinggi terhadap keberadaan RSUD Lawang ini, Pemkab Malang berkomitmen untuk menggelontor anggaran Rp 20 miliar untuk dialokasikan dalam APBD 2012 nanti. ”Segala kebutuhan untuk RSUD itu berusaha kita lengkapi,” ujar Rendra.
Namun dari jumlah ketenagakerjaan bila dibandingkan dengan standar RSUD tipe D, masih ada kekurangan untuk jumlah perawat. Yang dimiliki saat ini sebanyak 12 perawat. Sedang dari standar tipe D harusnya ada 30 perawat. Sedang pembantu perawat masih kurang enam orang dari yang ada saat ini dua orang. Kemudian masih kurang satu bidan dan kurang empat pembantu bidan. Sedang dokter umum masih kurang dua dari yang dimiliki saat ini lima orang. Selain itu masih belum memiliki dokter spesialis anak dan dalam. Juga masih kurang tenaga juru masak/tata boga, tenaga radiografi, tidak memiliki tukang kebun dan hanya memiliki satu sopir.
”Nantinya soal sarana alat kesehatan dan tenaga medis sudah masuk dalam rencana pengembangan ke depan. Ya, sebagai RS baru memang masih ada saja kekurangannya,” tutur Mursyidah, Kadinkes Kabupaten Malang. Katanya, untuk kekurangan dokter akan diambilkan ke puskesmas, terutama yang sudah memiliki sertifikat kegawatdaruratan. Sementara untuk ruang operasi yang ada dinilainya sudah cukup meski baru penanganan kasus taraf dasar.. Kegiatan launching juga diisi dengan pengobatan gratis pada poli yang ada. Poli yang dimiliki yaitu poli umum, anak, kesehatan ibu dan anak/obgine, gigi, mata, beda dan konsultasi gizi. Selain itu juga ada pelayanan laboratorium, ruang rawat inap dll. vie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini