Wah...Sangkolo Senilai Rp 7 Juta Dibakar


Ribuan warga membanjiri Desa/Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang untuk mengikuti kegiatan gebyar ritual suroan di kawasan Gunung Kawi, Minggu (27/11). Acara yang dipusatkan di terminal umum setempat itu diikuti oleh 14 RW dan dilepas oleh Edy Hartono, staf ahli Bupati Malang.

Tapi ada satu RW tidak ikut berlomba karena merupakan pemenang tahun lalu yang harus membuat sangkolo untuk dibakar di puncak acara. Sehingga warga RW 11 sebagai pemenang tahun lalu membuat sangkolo/raksasa besar. Sangkolo ini kami buat selama dua bulan. Paling sulit membuat anyaman untk membuat rangka tubuhnya,” terang Muji Rukun Santoso, Ketua RT 5,RW III.
Inilah sangkolo Rp 7 juta itu

Dua sangkolo ukuran besar dan kecil dibuat dengan anggaran Rp 7 juta dari hasil urunan warga. 

Sangkolo dibuat dari bahan bambu, kayu, busa dll diusung oleh para pemuda. Sangkolo inilah penarik minat ribuan warga ini. 

Apalagi ekspresi wajah sangkolo relatif bagus. Sebelum diarak, warga yang datang ke acara itu banyak yang mengabadikan berfoto bersama sangkolo. 

Ritual suroan di Gunung Kawi ini merupakan kegiatan rutin tahunan desa itu diisi kegiatan kirap sesaji itu memperingati wafatnya Eyang Djugo (Kiai Zakaria) dan menyongsong haul RM Imam Sujono yang ke 140. Mereka adalah penyebar agama Islam di kawasan itu.
Hadrah yang ditampilkan warga dusun

“Ogoh-ogoh itu maskotnya acara ini, dimana pada puncak acara dibakar. Maknanya adalah menghilangkan keangkaramurkaan/sifat-sifat jelek,” ujar Kuswanto, Kades Wonosari di sela acara. 

Meski sempat pesimistis acaranya kurang diminati pengunjung, tapi nyatakan, makin siang, lautan manusia yang datang ke kawasan Gunung Kawi makin banyak. 

Sebab menjelang dibuka acara, Kuswanto melihat jumlah pengunjung masih belum terlalu banyak.

”Mungkin karena acaranya hampir bersamaan dengan kirap budaya saat HUT Kabupaten Malang di Kepanjen pada Sabtu lalu. Masyarakat sudah melihatnya di Kepanjen sehingga enggan datang ke Gunung Kawi,” urainya.

Tiap peserta kirap selain membawa jolen yang beraneka ragam, juga ada rombongan keseniannya yang menyajikan hadrah dan sholawat. Ada jolen semar naik kereta, kiai berzikir, rumah, binatang kupu, dragon phoniex, ikan dewa, ayam jago, kura-kura dll. Selain itu juga ada atraksi barongsai dari Pasuruan. Peserta kirab dari terminal menuju komplek pemakaman Gunung Kawi sepanjang 2 Km dan menggelar acara tahlilan di makam dua tokoh itu dan dipuncaki dengan pembakaran ogoh-ogoh. sylvianita widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini