Wisatawan Tinggalkan Sampah di Pulau Sempu
By Nedi Putra Aw |
Sebenarnya saya belum pernah ke Pulau Sempu. Namun hanya mengetahui lokasinya ketika mendatangi Pantai Sendangbiru yang berada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Mungkin suatu hari saya ke Pulau Sempu. Dari Pantai Sendangbiru, memang masih kelihatan asri. Tapi dari hasil mengikutidiskusi terkait Pulau Sempu di Pendopo Kabupaten Malang pada saat ada kegiatan Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni 2012 lalu, ternyata kondisinya pulau cagar alam ini cukup merana.
Jumlah penjaga sangat terbatas, sementara jumlah wisatawan yang ingin ke pulau itu sangat banyak. Yang disayangkan, mereka ke pulau itu juga meninggalkan sampah yang tidak sedikit. Sehingga petugas juga kader lingkungan yang peduli pada Pulau Sempu secara rutin harus membawa sampah-sampah itu keluar dari pulau yang berada dalam pengawasan BKSDA III Jember itu. Secara resmi, Pulau Sempu berstatus sebagai cagar budaya pada 15 Maret 1928 yang dituangkan dalam SK Gubernur Belanda. Pulau itu memiliki luas 877 hektare. Meski berstatus cagar budaya, namun BKSDA III Jember tidak menampik sejak dulu Pulau Sempu sudah menjadi destinasi wisata. Bisa jadi, wisatawan yang mengunjungi Pantai Sendangbiru mungkin hanya transit karena tujuan utamanya ke Pulau Sempu. Mau tidak mau memang harus ke Sendangbiru dulu karena perahu nelayan ada disana untuk mengantarkan wiatawan.
Sunandar, Kabid KSDA BKSDA Wilayah III Jember dalam diskusi "Pulau Sempu, Antara Cagar Alam dan Wisata" menyatakan pihaknya tidak keberatan pulau itu jadi destinasi wisata asal mereka yang datang ke Pulau Sempu bisa menjaga kebersihan di pulau itu. Sehingga pulau itu tetap terjaga konservasinya.Di satu sisi, masyarakat sekitar pulau itu, yaitu nelayan di Pantai Sendangbiru juga banyak mendapatkan hasil dari kegiatan mengantar wistawan ke pulau itu. "Minimal pengunjung yang datang kesana ketika pulang kembali membawa sampah yang dibawanya," ujar Sunandar. Namun ia tidak memiliki data volume sampah yang ada di pulau itu yang ditinggalkan oleh wisatawan. Apalagi di pulau itu juga tidak disediakan tempat sampah secara khusus.
Menurut Sunandar, dengan jumlah pengunjung yang banyak, sementara petugas jaga di pulau itu minim, untuk menjaga kebersihan Sempu sangat mengandalkan kesadaran tinggiwisatawan yang datang. Dari tayangan yang diputar dalam diskusi itu, banyak sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung di pulau itu, terutama sampah dari makanan dan minuman yang tergeletak begitu saja. Pulau Sempu pada 2011 dikunjungi sebanyak 11.065 wisawatan nusantara dan sebanyak 136 wisatawan asing. Kemudian sampai Mei 2012, tercatat ada 4.204 pengunjung. "Sejauh ini memang belum ada laporan terkait pembalakan," katanya. Sedang soal dampak faunanya karena pulau cagar alam itu banyak dikunjungi wisatawan,, BKSDA tidak memiliki data. Menurutnya, di pulau itu ada fauna yang belum punah, yaitu lutung jawa, kera abu-abu, kijang, ikan terbang, kupu-kupu dll.
Sapto, salah satu peserta diskusi menyatakan, sampah di Pulau Sempu tak hanya dibuang oleh wisatawan, tapi juga nelayan, seperti membuang solar dll. Kegiatan diskusi itu diselingi dengan aksi teatrital tentang nasib Pulau Sempu. "Pu, Sempu. Kamu itu cagar alam atau wisata se? Kok iso dileboni wong? Ngomongo, Pu. Ojok meneng ae," tanya sebuah pohon kepada Pulau Sempu yang diperankan seorang pria dengan membawa pulau dari bahan gabus. Sylvianita Widyawati
Komentar
Posting Komentar