Lagi Doyan Sambal Hijau

Harga cabai rawit diberitakan di berbagai media sudah mencapai Rp 100 ribu per kg. Meski bukan penggemar cabai, tapi jika tidak punya stok cabai juga ada yang kurang. Misalkan tiba-tiba pingin bikin sambal kan perlu bahan cabai rawit, cabai merah dan tomat. Tiga bahan utama itu harus ada di persediaan meski tidak banyak. Setiap kali belanja paling beli 1 ons cabai merah karena takut busuk karena tidak ada waktu mengolah.

Kalau tomat, paling banyak beli 500 gram. Kalau cabai rawit, paling banyak beli setengah ons. Dua hari lalu, Paksu membeli 1 ons cabai rawit di pasar desa. Isinya cabai campuran. Ada yang merah dan ada yang hijau. Saya pikir asal ada di kulkas, amanlah. Saya tidak beli cabai merah karena masih ada stok. Saya sekarang kalau bikin sambal malah suka memakai cabai hijau. Saat mencari di pasar waktu itu sedang tidak ada.

Pas di supermarket, saya menemukan dalam bungkus kemasan dengan 2,42 gram. Harganya Rp 16 ribuan. Cabai hijaunya gemoi-gemoi. Tapi ternyata di bagian dalamnya dicampur cabai hijau agak kurus, wkwkkw. Saya pikir its oke asal fungsinya. Selain lagi demen bikin sambal hijau, cabai hijau juga berguna untuk bumbu saat menumis masakan. Jadi rasanya gak terlalu pedas. 

Saya jadi suka sambal hijau ketika Desember 2024 lalu makan di sebuah kedai makan di sebuah plaza di Surabaya. Anak-anak pesan ayam penyet sambal hijau. Saya lalu ikutan beli. Ternyata enak juga. Apalagi saya tidak suka rasa pedas. Sambalnya sampai habis. Akhirnya sekarang jadi ketagihan. Kemarin saya beli ayam potong di minimarket 250 gram dengan isi dada dan paha, saya jadikan ayam geprek sambel hijau tiga potong.Isinya ada lima ayam potong di kemasannya. 

Dua potong ayam, saya bumbu kecap dengan dipotong-potong kecil. Bumbunya bawang bombai, tomat, cabai hijau ditumis dan masukkan potongan kecil ayam. Masukkan bumbu penyedap, bubuk lada, saus tiram, kecap dan saus lombok botolan. Hari ini saya bikin sambal hijau lagi dengan menambahkan dadar telur. Saya bikin dari dua biji telur yang diberi penyedap rasa. Masakan pagi tadi masih ada tapi kok ingin beda. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Meraup Untung Dari Si Mini