Ngopi di Kedai Kopi Jaya di FEB UB

Cerita singkatnya, habis liputan kegiatan di FEB Universitas Brawijaya (UB), saya dan Hanum memutuskan ngopi di Kedai Kopi Jaya. Lokasinya berdekatan dengan tempat kegiatan, Kamis (9/1/2025). "Ayo ngopi, Mbak. Mumpung dekat," ajak Hanum. Aku oke saja karena saya beberapa kali mau kesini batal karena sedang ramai. 

Maklum waktu itu sedang aktif perkuliahan. Jadi mahasiswa banyak di kampus. Beda saat sekarang sedang libur semester. Saya nitip ke Hanum pesan kopi susu gula aren. Harga regulernya Rp 15 ribu. Pembeli diberi alarm. Ketika pesanan selesai, alarm berbunyi. Begitu gelas plastiknya sampai ke meja, aroma kopinya sudah menggoda. Karena sudah makan nasi, saya berani ngopi. 

Sambil transkrip rekaman, saya nyedot minuman itu. Ancen enak kok. Tapi separuh sisanya saya habiskan di rumah. Hanum masih di kedai itu karena dia akan mengedit berita. "Aku ngetik di rumah saja, ya. Kok gak mood rasanya ngetik disini," kataku. Hanum bilang akan bertahan dulu kedai kopi itu. Saya lalu pesan gojek di depan gedung F. Selama perjalanan ngobrol dengan driver ojol membahas musim hujan. "Hujan gak bisa diprediksi. Habis panas, tiba-tiba mendung dan hujan," ungkap driver. 

Saya mengiyakan. Sebab pada Rabu (8/1/2025),  hujan deras sejak siang sampai sore hari. Saya sendiri memutuskan pulang antara lain karena itu. Eh benar saja hujan. Anak saya yang sedang ujian di kampus menginfokan jika di kawasan sana hujan. Sedang di Sawojajar juga hujan, terang dan hujan lagi sampai sekarang. Tapi memang sedang musim penghujan. 

Oh ya, di kawasan kampus UB ada beberapa kedai kopi. Sedang di luar kampus di JL Veteran Malang juga ada beberapa penjual kopi gerobak. Harganya beragam karena ada beberapa brand. Kisaran Rp 8000 sampai Rp 12 ribu per gelas plastik. Di bagian dalam gerobak kopi keliling itu sudah ada gelas kemasan kopi. Begitu ada yang beli, bagian atas gelas disobek dan diberi es. Selanjutnya ditutup lagi. Selain bisa membayar tunai juga pakai QRIS. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Meraup Untung Dari Si Mini