Minuman Teh Naik Daun

Setelah berbagai minuman kekinian naik daun, minuman lokal teh kembali menarik perhatian konsumen. Dari pengamatan saya, minuman es teh sebelumnya didominasi brand-brand tertentu dengan kisaran harga mungkin mulai Rp 6000 an sampai keatas. Tapi sekarang, penjual minuman es teh makin banyak. Ada yang menciptakan brand sendiri sehingga jatuhnya lebih murah ke konsumen. 

Sebagai pencinta teh, saya sering mencoba-coba minumannya seperti apa. Ada yang harganya Rp 3000 per cup ukuran gede sudah enak. Ada yang dijual Rp 4000. Tapi memang kembali ke selera konsumen ya soal enak dan tidak enaknya rasa minuman teh itu. Setiap penjual pasti memiliki racikan teh sendiri yang dianggap khas dan cocok di lidah konsumennya. Ada juga yang sudah punya brand pun bersaing ketat dengan brand minuman teh lainnya.

Selain bersaing di cita rasa, juga harga. Dulu saya suka banget sama brand tertentu. Harganya jika di mal di Malang sudah mencapai Rp 10 ribu untuk cup reguler pada teh melati. Tapi akhirnya ketemu brand lokal di Malang yang Rp 9 ribu saja sudah dapat cup jumbo. Nah, bagi saya yang mendang mending, saya pilih yang murah, cup jumbo dan cocok di lidah saya. Apalagi teh ini tidak ada di kota lain. 

Tapi dengan banyaknya pilihan minuman teh, saya juga senang saja. Sebab ada pilihan harga mulai Rp 3000 sudah dengan cup jumbo. Saya rasa konsumen atau penggemar teh pasti juga begitu. Melihat harga dan rasa dan tempat. Kalau sedang dimana dan ada teh yang cocok ya beli saja. Jadi gak bingung lagi memilih atau harus mencari minuman teh X misalnya.

Perkembangan konsumen yang suka teh lokal juga baik buat bisnis minuman. Sebab di kampung-kampung juga banyak penjual minuman teh. Dibanding teh kemasan botol di toko ritel, minuman teh yang dijual di masyarakat lebih fresh karena pasti dibuat pada hari itu. Sebab biang teh jika dipakai esok pasti rasanya sudah beda dan terasakan. 

Doa saya, semoga selalu sukses bagi para pedagang minuman teh yang menjamur itu. Mereka yang berjualan minuman teh saja sudah masuk ke aplikasi. Sehingga bisa diakses pelanggan lebih besar. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Meraup Untung Dari Si Mini