Penyakit Jantung, Diabetes Serang Warga Miskin

MALANG-Sebagian besar penyakit yang diderita oleh warga miskin yang mengajukan surat pernyataan miskin (SPM) justru penyakit yang berat-berat. Penyakit itu adalah gagal ginjal, stroke, jantung dan diabetes. Hal itu berdasarkan evaluasi penyakit warga yang mengajukan SPM ke Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Dengan mengajukan SPM, warga berharap  biaya penyembuhan untuk sakitnya ditanggung pemerintah. Warga yang mengajukan SPM, adalah mereka yang tidak tercover dalam Jamkesmas dan Jamkesda.
"Yang mengajukan SPM justru bukan karena menderita sakit ringan. Tapi penyakitnya berat-berat," tutur Mursyidah, Kadinkes Kabupaten Malang, Kamis (7/6/2012). Menurutnya, timbulnya penyakit-penyakit itu justru berasal dari pola makan yang salah. Hal itu dijelaskan usai menjadi pembicara dalam acara  "Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Dalam Pemberdayaan Keluarga di Kabupaten Malang" di Pendopo Kabupaten Malang. Dijelaskannya, pola makan yang salah misalkan dengan menambah-nambahi makanan dengan bahan kimia yang justru tidak bisa terserap oleh tubuh. Sehingga akibatnya sepeti gagal ginjal.
Karena penyakitnya berat, otomatis biaya perawatannya juga tinggi.
Karena terbentur biaya itulah, warga mengajukan SPM. Ia mencontohkan untuk biaya cuci darah saja sangat mahal, mencapai Rp 900.000 per kegiatan. "Bayangkan jika harus cuci darah seminggu tiga kali," tuturnya. Sehingga, Dinkes mencatat, biaya pengobatan untuk warga miskin yang memiliki sakit berat bisa mencapai Rp 12 juta/pasien/bulan. "Daerah manapun pasti berat dengan kondisi seperti itu. Saya juga tidak bisa menolak orang miskin yang mengajukan SPM," kata Mursyidah. Apalagi SPM juga sudah melampaui proses verifikasi mulai dari RT hingga camat. Katanya, dalam sehari, ia menandatangani antara 40-60 SPM yang masuk ke dinkes.
Saat ini jumlah warga Kabupaten Malang yang sudah dicover Jamkesda mencapai 11.000-an jiwa. Sedang yang tercover Jamkesmas sebanyak 563.155 jiwa. Namun meski sudah melewati survei BPS, ternyata selalu ada pasien miskin yang belum terdata. Namun ia juga tidak tahu yang mengurus SPM apakah benar-benar miskin atau sadikin yaitu sakit menjadi miskin. Sebab, lanjutnya, check list untuk kategori miskin sudah sangat jelas. Namun yang datang kepadanya, kadang membawa ponsel, motor hingga mobil. Sylvianita Widyawati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejabat Pemkab Malang Terlibat Pembunuhan Janda (1)

Ke Makam Troloyo Mojokerto

Meraup Untung Dari Si Mini